skip to main content

Pelaksanaan Keselamatan Pasien di Puskesmas X Ditinjau dari Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien

*Sri Astriyani  -  Bagian Administrasi Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Antono Suryoputro  -  Bagian Administrasi Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Rani Tiyas Budiyanti  -  Bagian Administrasi Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2021 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan berkewajiban dalam memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu. Pelaksanaan program keselamatan pasien juga merupakan suatu hal yang wajib dilaksanakan oleh seluruh fasilitas pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Puskesmas X adalah salah satu Puskesmas yang ada di Kabupaten Temanggung dengan status akreditasi madya. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu menganalisis pelaksanaan program keselamatan pasien di Puskesmas X Kabupaten Temanggung.

Metode: Penelitian kualitatif menggunakan pendekatan studi kasus di Puskesmas X. Teknik pengumpulan data yaitu indepth interview dengan purposive sampling. Subyek penelitian ini yaitu Kepala Puskesmas, Penanggungjawab Keselamatan Pasien, Penanggungjawab Ruangan serta pasien.

Hasil: Pelaksanaan program keselamatan pasien di Puskesmas X belum dilaksanakan secara optimal. Hal ini dikarenakan komitmen akan pelaksanaannya yang masih kurang terutama pada sisem pelaporan insiden. Adapun Puskesmas X juga belum menerapkan Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien sehingga dalam pelaksanaannya masih belum sesuai dengan Permenkes yang mengatur tentang keselamatan pasien. Selain itu juga terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pelaksanaan keselamatan pasien belum optimal yaitu, jumlah SDM yang kurang dan kurangnya pelatihan terkait keselamatan pasien, tidak adanya anggaran dana untuk program keselamatan pasien, serta belum adaya kebijakan/SOP yang mengatur tentang penerapan Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien.

Simpulan: Oleh karena itu, Puskesmas perlu membuat kebijakan/SOP yang mengatur tentang penerapan Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien sehingga dalam pelaksanaan program keselamatan pasien dapat lebih tersistem dan terukur agar dapat lebih optimal.

Kata kunci: Keselamatan Pasien, Program, Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien

 

ABSTRACT

Title: Analysis of the implementation of patient safety program at  X  Public Health Center, Temanggung Regency

Background: Publis Health Center as a health service facility is obliged to provide safe and quality health services. Implementation of a patient safety program is also something that must be carried out by all health service facilities in providing health services. X Public Health Center is one of the Public health center in Temanggung Regency with intermediate accreditation status. The purpose of this study is to analyze the implementation of the patient safety program at the X Public Health Center, Temanggung Regency.

Methods: Qualitative research using a case study  approach at X Public Health Center. The data collection technique was in-depth interview with purposive sampling. The subjects of this study were the head of the Public health center, the person in charge of patient safety, the person in charge of the room and the patient.

Result: The implementation of the patient safety program at the X Public Health Center has not been implemented optimally. This is due to the lack of commitment to implementation, especially in the incident reporting system. The X Public Health Center also has not implemented the Seven Steps to Patient Safety so that its implementation is still not in accordance with the Permenkes which regulates patient safety. In addition, there are several factors that cause the implementation of patient safety is not optimal include, the lack of human resources and lack of training related to patient safety, the absence of a budget for patient safety programs, and no policies / SOPs that regulat about implementing the Seven Steps to Patient Safety.

Conclusion: Therefore, the Puskesmas needs to make a policy / SOP that regulates the implementation of the Seven Steps to Patient Safety so that the implementation of patient safety programs can be more systematic and measured in order to be more optimal.

Keywords: Patient Safety, Program, Seven Steps to Patient Safety

Fulltext View|Download
Keywords: Keselamatan Pasien; Program; Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien

Article Metrics:

  1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 45 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi
  2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
  3. Ulumiyah NH. Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Penerapan Upaya Keselamatan Pasien Di Puskesmas. J Adm Kesehat Indones. 2018;6(2):149
  4. Brahmana RP, Wahyudi K, Hilfi L. Perspektif Tenaga Kesehatan: Budaya Keselamatan Pasien Pada Puskesmas Poned Di Kota Bandung. J Sist Kesehat. 2018;3(3):116–21
  5. Octaviani N, Nulhakim L. Evaluasi Pelaksanaan Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Di Puskesmas Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara. J Kedokt Mulawarman. 2020;7(September):30–42
  6. Rachmawati AR, Wigati PA, Sriatmi A. Analisis Pelaksanaan Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. J Kesehat Masy. 2017;5
  7. Islami K, Arso SP, Lestantyo D. Analisis Pelaksanaan Program Keselamatan Pasien Puskesmas Mangkang, Kota Semarang. J Kesehat Masy. 2018;6(4):27–41
  8. Mulyati L, Rachman D, Herdiana Y, Kuningan S, Barat J. Fakor Determinan yang Memengaruhi Budaya Keselamatan Pasien di RS Pemerintah Kabupaten Kuningan Determinant factors that are Influencing Patient Safety Culture in a Government-owned Hospitals in Kuningan Regency. J Keperawatan Padjadjaran. 2016;4:179–90
  9. Kusumapradja R. Analisis Budaya Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Wilayah DKI Jakarta. J Bunga Rampai. 2016;14
  10. Neri RA, Lestari Y, Yetti H. Analisis Pelaksanaan Sasaran Keselamatan Pasien Di Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Padang Pariaman. J Kesehat Andalas. 2018;7:48
  11. Jenita A, Arief YS, Misbahatul E. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien pada Perawat ( Factor Analysis retaled to the Incident Reporting of Patient Safety Incident ). Fundam Manag Nurs J. 2019;2(1):7–15
  12. Mandriani E, Hardisman H, Yetti H. Analisis Dimensi Budaya Keselamatan Pasien Oleh Petugas Kesehatan di RSUD dr Rasidin Padang Tahun 2018. J Kesehat Andalas. 2019;8(1):131

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-19 19:23:35

No citation recorded.