Fakultas Kedokteran, Universitas Abulyatama, Banda Aceh, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{MKMI55829, author = {Desi Jayusbar and Suriatu Laila and Iziddin Fadhil}, title = {Hubungan Pola Makan Terhadap Kejadian Sindrom Dispepsia pada Mahasiswa Pendidikan Dokter Universitas Abulyatama}, journal = {MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA}, volume = {23}, number = {1}, year = {2025}, keywords = {pola makan; sindrom dispepsia; mahasiswa}, abstract = { Latar belakang: Dispepsia adalah istilah yang digunakan dalam suatu sindrom atau kumpulan gejala yang terdiri dari nyeri, atau rasa tidak enak di epigastrium (perut bagian atas), cepat kenyang, perut terasa penuh, sendawa, dan perut kembung. Mahasiswa merupakan salah satu kelompok yang beresiko terjadinya dispepsia. Hampir semua mahasiwa memiliki kesibukan dan aktivitas kampus yang beraneka ragam,sehingga berdampak pada waktu makan, jam makan yang tertunda atau lupa untuk makan. Metode: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adakah hubungan pola makan terhadap kejadian sindrom dispepsia pada mahasiswa Pendidikan Dokter Universitas Abulyatama. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross sectional . Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2022 sampai bulan Maret 2023 Cara pengumpulan sampel dengan menggunakan kuesioner yang akan diberikan kepada responden. Sampel pada penelitian berjumlah 150 responden. Hasil: Hasil penelitian ini yaitu Pola makan terdiri dari frekuensi makan, jumlah makan dan jenis makanan. Terdapat 75 (46,9%) mahasiswa frekuensi makan baik dan 85 (53,1%) mahasiswa frekuensi makan kurang. Terdapat 68 (42,5%) mahasiswa jumlah makan porsi baik dan 92 (57,5%) mahasiswa jumlah makan porsi kurang. Terdapat 65 (40,6%) mahasiswa dengan jenis makanan tidak mengiritasi dan 95 (59,4%) mahasiswa dengan jenis makanan mengiritasi. Terdapat 131 (81,9%) mahasiswa dengan status positif kejadian sindrom dispepsia dan 29 (18,1%) mahasiswa dengan status negatif kejadian sindrom dispepsia. Terdapat hubungan signifikan pola makan yang terdiri dari frekuensi makan (nilai p=0,00), jumlah makan (nilai p=0,00), dan jenis makanan (nilai p=0,00) terhadap kejadian sindrom dispepsia Mahasiswa Prodi Pendidikan dokter Universitas Abulyatama. Simpulan : Terdapat hubungan signifikan pola makan yang terdiri dari frekuensi makan (nilai p=0,00), jumlah makan (nilai p=0,00), dan jenis makanan (nilai p=0,00) terhadap kejadian sindrom dispepsia Mahasiswa Prodi Pendidikan dokter Universitas Abulyatama. Kata kunci: pola makan; sindrom dispepsia; mahasiswa ABSTRACT Title: The Relationship of Eating Patterns to The Incidence of Dyspepsia Syndrome in Medical Education Students at Abulyatama University Background : Dyspepsia is a term used in a syndrome or a collection of symptoms consisting of pain or discomfort in the epigastrium (upper abdomen), early satiety, stomach feeling full, belching, and flatulence. College students are one of the groups at risk for dyspepsia. Almost all students have various campus activities, so that it has an impact on meal times, delayed meal times or forgetting to eat. Method: This study aims to analyze whether there is a relationship between eating patterns and the incidence of dyspepsia syndrome in medical students at Abulyatama University. This research is an analytic descriptive study using a cross sectional design. The research was conducted from December 2022 to March 2023. The sample collection method uses a questionnaire that will be given to respondents. The sample in the study amounted to 150 respondents. Result: This study found eating patterns, including frequency, number of meals, and kind of food. This study found eating behaviors such meal frequency, number, and type. There were 75 (46.9%) good eaters and 85 (53.1%) terrible eaters. 68 (42.5%) students ate well and 92 (57.5%) ate less. 65 (40.6%) pupils had non-irritating meals and 95 (59.4%) had irritating food. There were 131 (81.9%) positive dyspepsia syndrome cases and 29 (18.1%) negative cases. Eating habits (p-value = 0,00), including meal frequency (p-value = 0,00), number of meals (p-value = 0,00), and kind of food (p-value = 0,00), were associated with dyspepsia syndrome in Abulyatama University Medical Education Study Program students. Conclusion : In Abulyatama University Medical Education Study Program students, dyspepsia syndrome was connected with eating patterns, including meal frequency, number of meals, and kind of food. Keywords : diatery habit; dyspepsia syndrome; college student }, issn = {2775-5614}, pages = {24--29} doi = {10.14710/mkmi.23.1.24-29}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkmi/article/view/55829} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Dispepsia adalah istilah yang digunakan dalam suatu sindrom atau kumpulan gejala yang terdiri dari nyeri, atau rasa tidak enak di epigastrium (perut bagian atas), cepat kenyang, perut terasa penuh, sendawa, dan perut kembung. Mahasiswa merupakan salah satu kelompok yang beresiko terjadinya dispepsia. Hampir semua mahasiwa memiliki kesibukan dan aktivitas kampus yang beraneka ragam,sehingga berdampak pada waktu makan, jam makan yang tertunda atau lupa untuk makan.
Metode: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adakah hubungan pola makan terhadap kejadian sindrom dispepsia pada mahasiswa Pendidikan Dokter Universitas Abulyatama. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2022 sampai bulan Maret 2023 Cara pengumpulan sampel dengan menggunakan kuesioner yang akan diberikan kepada responden. Sampel pada penelitian berjumlah 150 responden.
Hasil: Hasil penelitian ini yaitu Pola makan terdiri dari frekuensi makan, jumlah makan dan jenis makanan. Terdapat 75 (46,9%) mahasiswa frekuensi makan baik dan 85 (53,1%) mahasiswa frekuensi makan kurang. Terdapat 68 (42,5%) mahasiswa jumlah makan porsi baik dan 92 (57,5%) mahasiswa jumlah makan porsi kurang. Terdapat 65 (40,6%) mahasiswa dengan jenis makanan tidak mengiritasi dan 95 (59,4%) mahasiswa dengan jenis makanan mengiritasi. Terdapat 131 (81,9%) mahasiswa dengan status positif kejadian sindrom dispepsia dan 29 (18,1%) mahasiswa dengan status negatif kejadian sindrom dispepsia. Terdapat hubungan signifikan pola makan yang terdiri dari frekuensi makan (nilai p=0,00), jumlah makan (nilai p=0,00), dan jenis makanan (nilai p=0,00) terhadap kejadian sindrom dispepsia Mahasiswa Prodi Pendidikan dokter Universitas Abulyatama.
Simpulan: Terdapat hubungan signifikan pola makan yang terdiri dari frekuensi makan (nilai p=0,00), jumlah makan (nilai p=0,00), dan jenis makanan (nilai p=0,00) terhadap kejadian sindrom dispepsia Mahasiswa Prodi Pendidikan dokter Universitas Abulyatama.
Kata kunci: pola makan; sindrom dispepsia; mahasiswa
ABSTRACT
Title: The Relationship of Eating Patterns to The Incidence of Dyspepsia Syndrome in Medical Education Students at Abulyatama University
Background: Dyspepsia is a term used in a syndrome or a collection of symptoms consisting of pain or discomfort in the epigastrium (upper abdomen), early satiety, stomach feeling full, belching, and flatulence. College students are one of the groups at risk for dyspepsia. Almost all students have various campus activities, so that it has an impact on meal times, delayed meal times or forgetting to eat.
Method: This study aims to analyze whether there is a relationship between eating patterns and the incidence of dyspepsia syndrome in medical students at Abulyatama University. This research is an analytic descriptive study using a cross sectional design. The research was conducted from December 2022 to March 2023. The sample collection method uses a questionnaire that will be given to respondents. The sample in the study amounted to 150 respondents.
Result: This study found eating patterns, including frequency, number of meals, and kind of food. This study found eating behaviors such meal frequency, number, and type. There were 75 (46.9%) good eaters and 85 (53.1%) terrible eaters. 68 (42.5%) students ate well and 92 (57.5%) ate less. 65 (40.6%) pupils had non-irritating meals and 95 (59.4%) had irritating food. There were 131 (81.9%) positive dyspepsia syndrome cases and 29 (18.1%) negative cases. Eating habits (p-value = 0,00), including meal frequency (p-value = 0,00), number of meals (p-value = 0,00), and kind of food (p-value = 0,00), were associated with dyspepsia syndrome in Abulyatama University Medical Education Study Program students.
Conclusion: In Abulyatama University Medical Education Study Program students, dyspepsia syndrome was connected with eating patterns, including meal frequency, number of meals, and kind of food.
Keywords: diatery habit; dyspepsia syndrome; college student
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-05-17 12:34:31