skip to main content

Tindakan Pencegahan dan Kejadian Reaksi Alergi Obat di Kamar Operasi pada Pasien dengan Anestesi Umum di RSPUR Tahun 2021

Fakultas Kedokteran, Universitas Abulyatama, Banda Aceh, Indonesia

Received: 9 Jun 2023; Revised: 30 Jun 2023; Accepted: 9 Jul 2023; Available online: 1 Aug 2023; Published: 28 Aug 2023.
Open Access Copyright (c) 2023 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Anestesi umum dengan kandungan obat dan dosis tertentu, mungkin tidak cocok pada kondisi tubuh individu yang mendapatkan dosis obat anestesi tersebut. Hal ini dapat menyebabkan reaksi alergi yang harus segera ditangani dan diberi antidotum agar tidak menyebabkan komplikasi yaitu syok anafilatik di ruang operasi. Reaksi ini merupakan salah satu reaksi yang tidak diharapkan dan dapat terjadi di ruang operasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis angka kasus operatif yang membutuhkan preventif dan kejadian reaksi alergi obat anestesi umum. Selain itu, penelitian ini juga menilai tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau mengatasi gejala yang timbul pada pasien.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan pada pasien di Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati Banda Aceh. Sampel penelitian berjumlah 785 pasien yang dipilih dengan metode non-probability sampling dengan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan data rekam medik pasien tahun 2021. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien dengan tindakan operatif yang mendapatkan anestesi umum yang tercatat di rekam medis dalam kurun waktu Januari hingga Desember tahun 2021 di ruang operasi Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati Banda Aceh. Dalam penelitian ini hanya dilakukan analisis univariat.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 303 kasus (40%) menggunakan obat anestesi umum kurang dari 5 jenis obat. Sedang tindakan yang menggunakan ≥ 5 jenis obat ditemukan sebanyak 455 kasus (60%). Sebanyak 750 pasien (99,99%) mengalami reaksi alergi dan sisanya tidak mengalami reaksi alergi (0,01%). Tindakan preventif telah dilakukan pada 152 pasien (20%), sedang sisanya tidak mendapatkan terapi preventif (80%).

Simpulan: Kesimpulan penelitian ini obat anestesi umum yang diberikan pada pasien dengan tindakan operatif paling banyak menggunakan ≥ 5 jenis obat sebanyak 60% dan hanya 20% pasien yang melakukan tindakan yang dilakukan untuk preventif gejala reaksi alergi obat anestesi umum. Angka kejadian reaksi alergi obat anestesi umum sebanyak 0,01% di ruang operasi RSPUR tahun 2021.

Kata kunci: anestesi umum; tindakan preventif; reaksi alergi

 

Title: Prevention Measures and Events of Allergic Reactions in The Operating Room in Patients Under General Anesthesia at RSUPR in 2023

Background: General anesthesia with particular drug ingredients and dosages may not suit the patient's body. This can trigger an allergic reaction that requires rapid treatment and an antidote to prevent anaphylactic shock in the operation room. Unexpected reactions can occur in the surgery room. This study examined the number of preventative instances and general anesthesia medication allergies. This study also examines ways to alleviate patient complaints.

Method: This study is a quantitative, descriptive investigation of patients at the Permemedika Ummi Rosnati Hospital in Banda Aceh. The study sample consisted of 785 patients who were selected using a non-probability sampling technique and total sampling. This study utilized 2021 patient medical record data. From January to December 2021, in the operating room of the Peramedika Ummi Rosnati Hospital Banda Aceh, all surgical patients who received general anesthesia and whose medical records were documented were included in this study. In this investigation, only a univariate analysis was conducted.

Result: The results showed that 303 cases (40%) used less than five types of general anesthetic drugs. Meanwhile, there were 455 cases (60%) using ≥ 5 types of drugs. A total of 750 patients (99.99%) experienced allergic reactions, and the rest did not experience allergic reactions (0.01%). Preventive measures have been carried out in 152 patients (20%), while the rest did not receive preventive therapy (80%).

Conclusion: The conclusion of this study is that general anesthetic drugs given to patients with operative procedures mostly use ≥ 5 types of drugs, as much as 60%, and only 20% of patients take action to prevent symptoms of allergic reactions to general anesthetic drugs. The incidence of allergic reactions to general anesthetic drugs will be 0.01% in the RSPUR operating room in 2021.

Keywordsgeneral anesthesia; preventive measures; allergic reactions

Fulltext View|Download
Keywords: anestesi umum; tindakan preventif; reaksi alergi

Article Metrics:

  1. Gurrieri C, Weingarten TN, Martin DP, et al. Allergic reactions during anesthesia at a large united states referral center. Anesth Analg. 2018;113(5):1202-1212. doi: 10.1213/ANE.0b013e31822d45ac
  2. Kresno SB. IMUNOLOGI: Diagnosis Dan Prosedur Laboratorium. Edisi ke V. Badan Penerbit FKUI; 2010
  3. Dardjat DMT. Anestesiologi. (Dardjat DMT, ed.). Aksara Medisina; 1986
  4. KEPUTUSAN MENKES RI NOMOR HK.01.07/MENKES/1541/2022. PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF. Published online 2022:6
  5. Pustaka T. KECELAKAA N PADA A N ESTESIA DA N KOMPLIKASI N YA SERTA PE N A N GA N A N YA. Published online 2018
  6. Iammatteo M, Keskin T, Jerschow E. Evaluation of periprocedural hypersensitivity reactions. Ann Allergy, Asthma Immunol. 2017;119(4):349-355.e2. doi: 10.1016/j.anai.2017.07.013
  7. PERDOSKI. Erupsi Alergi Obat. In: MEDIA DERMATO-VENEREOLOGICA INDONESIANA. Vol. 45, N. ; 2018:115-171
  8. Chaudhari AR, Deshmukh P, Sandhu H, Gujarkar K, Hakole V. Study of effect of dexamethasone added to lignocaine plus adrenaline in supraclavicular brachial plexus block. Int J Health Sci (Qassim). 2022;i(March):2964-2974. doi: 10.53730/ijhs.v6ns1.5101
  9. Ewan PW, Dugué P, Mirakian R, Dixon TA, Harper JN, Nasser SM. BSACI guidelines for the investigation of suspected anaphylaxis during general anaesthesia. Clin Exp Allergy. 2010;40(1):15-31. doi: 10.1111/j.1365-2222.2009.03404.x
  10. Pascasarjana P, Udayana U. PEMBERIAN EFEDRIN 50 MCG/KGBB INTRAVENA PRAINDUKSI DAPAT MENURUNKAN INTENSITAS NYERI DAN MENJAGA STABILITAS HEMODINAMIK PASCAPEMBERIAN PROPOFOL INTRAVENA. Published online 2019
  11. Dewhirst E, Naguib A, Tobias JD. Dexmedetomidine as Part of Balanced Anesthesia Care in Children With Malignant Hyperthermia Risk and Egg Allergy. J Pediatr Pharmacol Ther. 2011;16(2):113-117. doi: 10.5863/1551-6776-16.2.113
  12. Lewar EI. TERHADAP PERUBAHAN FREKUENSI NADI INTRA ANESTESI DI KAMAR OPERASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Emanuel Ileatan Lewar. J Info Kesehat. 2015;14(2):1019-1028
  13. Kanaya N, Hirata N, Kurosawa S, Nakayama M, Namiki A. Differential effects of propofol and sevoflurane on heart rate variability. Anesthesiology. 2003;98(1):34-40. doi: 10.1097/00000542-200301000-00009
  14. Darise SA, Ambo Ala A, Gaus S. Perbandingan Preventif Analgesia Ibuprofen 800 Mg Kombinasi Dexamethasone 10 Mg Intravena Terhadap Intensitas Nyeri Pascabedah Dekompresi Dan Stabilisasi Posterior. J Kesehat. 2022;15(2):146-153. doi: 10.24252/kesehatan.v15i2.27763
  15. Mahardieni K, Wisudarti CFR, Sari D. Perbandingan daya guna kombinasi ondansetron 4mg dan dexamethasone 8mg dengan granisetron 3mg dalam mencegah mual muntah pada pasien beresiko tinggi pascaoperasi traktus gastrointestinal. J Komplikasi Anestesi. 2018;5(2):15-25
  16. Shankar G, Patro P. A comparison of palonosetron and aprepitant for prevention of post operative nausea and vomiting in females undergoing laparoscopic hysterectomy under general anesthesia. 2022;6(April):4757-4768
  17. Rahmadinie A, Vitraludyono R. Tatalaksana Bronkospasme selama Anestesi Umum. J Anaesth Pain. 2020;1(3):9-17. doi: 10.21776/ub.jap.2020.001.03.02

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-20 08:59:51

No citation recorded.