Nyeri Yang Diprovokasi Electric Foot Shock, Daya Bunuh Makrofag dan Penggunaan Imunomodulator BCG pada Mencit Balb/C
Abstract
Provocated pain by electric foot shock, macrophage killing ability and the use of BCG as immunomodulator in Balb/C mice
Background: Pain affects immune system through Hypothalamic-Pituitary-Adrenal (HPA) and Symphatetic-adrenal-medullary (SAM) axis. Immunostimulator BCG increase immune system via type I response. The aim of this study is to prove that the decrease of immune response due to pain can be improved by introducing BCG vaccine assessed by macrophage activity.
Methods: The study adapts Laboratory Experimental and Post-Test Only Control Group Design. Samples were 24 female Balb/C mice average weight 21.88(SD=1.75) grams and divided into four groups. The control group (C) received no other additional treatment. The BCG group (B) received intra-peritoneal injection of 0.1 ml BCG at day 1st and 11th. The EFS (E) received Electric foot shock 1-3 mA at day 12th to 21st and the BCG+ EFS group (BE) received BCG and EFS as mentioned before. All groups were
intravenously injected with 104 live L. monocytogenes at day 21st and sacrificed at day 26th by chloroform anaesthesia. Then, Macrophages Nitrit Oxyde (NO) concentration and liver bacterial count were measured. Data were analyzed by One Way ANOVA, Post Hoc Test Bonferroni and Pearson’s product moment supported by computer software SPSS 13.0 (significant if p<0.05).
Results: There were significant differences in the macrophages NO production and the liver bacterial count (p<0.05) among the groups. The highest number of bacterial count and the lowest number of NO production was found in the E group. In contrast, there were significant differences on the number of bacterial count and NO production between BE group and E group (p>0.05).
Conclusions: Pain provocation causes low NO concentration in macrophages and the introduction of BCG could improve the condition.
Keywords: Pain, macrophages, NO, bacterial count
ABSTRAK
Latar belakang: Nyeri dapat mempengaruhi imunitas tubuh melalui aksis Hypothalamic-Pituitary-Adrenal (HPA) dan Symphateticadrenal- medullary (SAM) dengan menurunkan produksi sitokin tipe 1. Penggunaan imunostimulator BCG terbukti dapat meningkatkan respon imunitas seluler melalui respon tipe I. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan penurunan imunitas seluler yang diakibatkan nyeri dapat diperbaiki dengan pemberian vaksin BCG dengan melihat aktivitas makrofag.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik, dengan pendekatan The Post Test – Only Control Group Design yang menggunakan 24 ekor mencit betina strain Balb/C, umur 6-8 minggu. Sampel dibagi menjadi 4 kelompok dan mendapatkan makanan standar. Pada Kelompok Kontrol (K), mencit tidak mendapatkan perlakuan, sedangkan kelompok BCG (B) divaksinasi secara intra peritoneal dengan 0,1cc BCG pada hari ke-1 dan ke-11. Kelompok Nyeri (N), mendapat sensasi nyeri
menggunakan Electric Foot Shock mulai hari ke-12 sampai 21 dan kelompok Nyeri + BCG (NB) mendapat kombinasi perlakuan N+B. Pada hari ke-21, semua mencit disuntik 104 Listeria monocytogenes hidup secara intravena. Dilakukan terminasi mencit pada hari ke-26 untuk dilakukan pemeriksaan konsentrasi produksi NO makrofag serta hitung kuman organ hepar. Dilakukan uji beda dengan Oneway ANOVA dan korelasi Pearson’s product moment dengan menggunakan software SPSS 13.0.
Hasil: Didapatkan adanya perbedaan yang bermakna pada produksi NO makrofag dan hasil hitung kuman organ hepar antar kelompok perlakuan (p<0,05). Pada kelompok Nyeri (N) didapatkan produksi NO makrofag terendah dan jumlah hitung kuman tertinggi. Pada kelompok Nyeri yang mendapat BCG (NB) didapatkan hasil yang berlawanan dan perbedaannya bermakna dalam variabel yang diteliti dibandingkan dengan kelompok Nyeri yang tidak mendapat BCG (N) (p<0,05).
Simpulan: Provokasi nyeri menyebabkan rendahnya konsentrasi NO makrofag dan penggunaan BCG dapat memperbaiki keadaan tersebut.
Keywords
Full Text:
PDFVisitor Stat :
Media Medika Indonesiana Statistics