skip to main content

“Rawagambut” Kebakaran dan Prahara Alam (Analisis Ekokritik Greg Garrard)

*Tegar Sanjaya  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Laura Andri Retno Martini  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Khothibul Umam  -  Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
“Rawagambut” karya Conie Sema merupakan naskah lakon yang menarik untuk diteliti karena menggambarkan persoalan lingkungan yang krusial dan masih relevan hingga sekarang, yaitu pembukaan lahan perkebunan yang menimbulkan masalah-masalah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan permasalahan ekologi dalam naskah lakon “Rawagambut” dan relevansinya dengan kebakaran hutan di Sumatera Selatan pada tahun 2015. “Rawagambut” akan dianalisis menggunakan teori ekokritik sastra. Ekokritik sastra mengkaji hubungan antara sastra dan lingkungan fisik. Secara lebih lanjut, teori yang digunakan adalah konsep ekokritik Greg Garrard. Hasil analisis menunjukkan bahwa permasalahan ekologi dalam “Rawagambut” adalah  degradasi lahan gambut, pencemaran udara, instabilitas tempat tinggal, ancaman bagi satwa liar, dan pemanasan global. Semua permasalahan ekologi tersebut disebabkan oleh peristiwa kebakaran hutan dan lahan yang dilatarbelakangi oleh fenomena ekspansi perkebunan di kawasan Pantai Timur Sumatera. Hasil analisis juga menunjukkan relevansi antara “Rawagambut” dengan peristiwa kebakaran hutan di Sumatera Selatan pada tahun 2015.
Fulltext View|Download
Keywords: sastra Indonesia; ekokritik; drama

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-24 08:40:27

No citation recorded.