skip to main content

Performansi Alat Penukar Kalor Udara-Tanah Menggunakan Siklus Tertutup di Kota Medan

*Terang UHS Ginting Manik  -  Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Indonesia
Tulus Burhanuddin Sitorus  -  Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Indonesia
Andi Syahputra  -  Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2019 ROTASI

Citation Format:
Abstract
Upaya menemukan sumber energi alternatif terbarukan akhir-akhir ini semakin gencar dilakukan seiring meningkatnya kebutuhan manusia akan konsumsi energi yang semakin tinggi. Penukar Kalor Udara-Tanah atau Earth-Air Heat Exchanger (EAHE) merupakan salah satu solusi yang dapat dikembangkan dengan memanfaatkan energi yang tersimpan dalam tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kinerja EAHE terhadap penurunan suhu udara yang masuk ke dalam ruangan uji maupun yang keluar, nilai Number of Transfer Unit dan juga nilai Coefficient of Performance pada pipa tanam bawah tanah. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa EAHE yang digunakan sebagai pendingin pasif ruangan dapat memberikan kinerja yang cukup baik dengan penurunan suhu di ruangan uji yang mencapai 3–6o C. NTU terendah pada tanggal 3 September 2018 diperoleh sebesar 3,9977, dan tertinggi sebesar 3,9879 dengan kecepatan udara 2 m/s. Sementara itu, pada tanggal 20 Agustus 2018, di peroleh nilai NTU tertinggi sebesar 3,6503 dan terendah sebesar 3,6463 dengan kecepatan udara 3 m/s. Saat kecepatan udara 2 m/s, nilai NTU rata-rata 3,9925 sehingga nilai COP rata-rata 4,011. Ketika kecepatan udara 3 m/s nilai NTU rata-rata 3,6481 maka nilai COP rata-rata 3,5880
Fulltext View|Download
Keywords: Penukar Kalor Udara-Tanah (Earth-Air Heat Exchanger (EAHE)); Number of Transfer Unit (NTU); Coefficient of Performance (COP)

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-14 06:54:29

No citation recorded.