skip to main content

Makna Sego Berkat Dalam Tradisi Buka Luwur Makam Sunan Kudus Perspektif Kebudayaan

Institut Agama Islam Negeri Kudus, Indonesia

Received: 19 Aug 2024; Published: 4 Jun 2025.
Editor(s): Muhammad Mukafi

Citation Format:
Abstract

Artikel ini ditulis agar pembaca mengetahui makna ritual/tradisi sego berkat dalam acara Buka Luwur yang diadakan Pengurus Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus bersama warga se-Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kudus, Jateng. Lestarinya tradisi tiap bulan Muharram/Suro. Data riset dari observasi partisipan, mewawancarai warga dan panitia, dan mengkaji referensi. Terkumpulnya data dianalisa dengan pendekatan kualitatif-deskriptif. Sego Berkat merujuk UU No 5/2017 bermakna toleran, keragaman, lokalitas, lintas daerah, partisipan, kebermanfaatan, keberlanjutan, kebebasan ekspresi, kepaduan, sederajat, dan kegotongroyongan. Kandungan maknanya yakni material bahwa nasi bahan dikonsumsi dengan keyakinan bertuah bagi si penerima atau bermanfaat sesuai keyakinan, (2) nilai vital yaitu aspek guna hanya tiap bulan Sura/Muharam, (3) aspek rohani yaitu nilai guna sebagai pemantap tamu yang hadir untuk hormat pada Sunan Kudus. Nilai bermuatan religi yaitu kebutuhan Rohani/doa. Fungsi nilai dalam konteks tradisi (1) faktor berharap mendapat keberkahan dari Sunan Kudus dan (2) bertindak untuk melakukan penghormatan pada Sunan Kudus. Tradisi terlestari wujud mendoa dan peduli kepada leluhur, sang Sunan.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  common.other
Makna Sego Berkat dalam Tradisi Buka Luwur Makam Sunan Kudus antara Syariat dengan Sinkretis
Subject
Type Other
  Download (90KB)    Indexing metadata

Article Metrics:

  1. Argarini, Masita. (2015). Persepsi Masyarakat Kudus terhadap Simbol Visual pada Tradisi Buka Luwur Sunan Kudus. Skripsi Prodi Ilmu Komunikasi Fisipol UNS
  2. Farihah, Irzum dan Ismanto. (2019). Buka Luwur as a Media of Education and Social Solidarity of Kudus Community. Jurnal al-Tahrir IAIN Ponorogo, vol.19, No.1 Mei
  3. Hassan, Em Nadjib dan Maesah Anggni. (2015). Menara Menjaga Tradisi Nusantara. YM3SK: Kudus
  4. Handoyo, Eko, dkk. (2015). Studi Masyarakat Indonesia. Unnes Press: Semarang
  5. Indrahti, Sri, dkk. (2018). Makna Simbolis dan Filosofis Kuliner Tradisional pada Upacara Tradisi di Kudus. Endogamy: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, Vol.2, No.1, Desember 2018
  6. Isrofah. (2018). Ragam Pemaknaan Nasi Uyah Asem Menurut Masyarakat Desa Getasrabi, Kecamatan Gebog, Kudus. Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang
  7. Prihantari, Prastuti Muji. (2019). Nilai Moral dalam Tradisi Buka Luwur Makam Sunan Kudus di Kabupaten Kudus. Skripsi Jurusan Politik dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Unnes
  8. Rosyid, Moh. (2019). Mempertahankan Tradisi: Studi Budaya di Kampung Kauman Menara Kudus. Jurnal Patanjala Vol.11, No.2 Juni 2019
  9. Sunyoto, Agus. (2016). Atlas Wali Songo. Pustaka IIman dan Lesbumi PBNU: Jakarta
  10. Suyahmo. (2017). Filsafat Moral. Fakultas Ilmu Sosial Unnes: Semarang
  11. Danandjaya, James. 1984. Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Grafiti: Jakarta
  12. Mahayana, Maman. Jembatan Kelisanan dan Keberaksaraan. Kompas, 8 Januari 2012
  13. Mualifah. (2018). Persepsi Masyarakat terhadap Makna Simbolik dalam Tradisi Buka Luwur Sunan Kudus di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Skripsi Jurusan Hukum dann Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universotas Negeri Malang

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-06-07 16:25:16

No citation recorded.