BibTex Citation Data :
@article{JSM6257, author = {Tri Soeprobowati and Sri Widodo Agung Suedy}, title = {STATUS TROFIK DANAU RAWAPENING DAN SOLUSI PENGELOLAANNYA}, journal = {JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA}, volume = {18}, number = {4}, year = {2014}, keywords = {}, abstract = { ABSTRACT---Eutrofikasi adalah pengkayaan perairan oleh unsur hara, khususnya nitrogen dan fosfor sehingga mengakibatkan pertumbuhan tidak terkontrol dari tumbuhan air. Berdasarkan kandungan unsur haranya, maka perairan dapat dikategorikan menjadi oligotrofik, mesotrofik dan eutrofik. Danau Rawapening menerima inlet dari 16 sungai dan hanya memiliki 1 outlet, menyebabkan akumulasi materi yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji status trofik Danau Rawapening, sehingga dapat menjadi landasan dalam upaya pengembangan pengelolaannya. Pengambilan sampel air dilakukan pada Februari 2008 pada 7 titik untuk analisis fitoplankton dan kandungan total nitrogen, fosfor, silikon, potasium, kalsium dan mangaan. Pengukuran temperatur, DO, pH, kekeruhan, konduktivitas, turbiditas dilakukan secara in-situ. Pengambilan sampel air untuk analisis BOD dilakukan menggunakan 2 botol gelap 300mL, botol pertama diukur DO0, botol ke-2 diinkubasi selama 5 hari kemudian dihitung DO5.. Penghitungan kandungan klorofil menggunakan metode spektrofotometri. Berdasarkan kandungan klorofilnya, maka dapat dihitung nilai produktivitas primer. Berdasarkan kandungan Total Fosfor Danau Rawa Pening dalam kondisi mesotropik, tapi berdasarkan kandungan Total Nitrogen dankecerahan perairan yang kurang dari 2 meter termasuk dalam kondisi eutrofik. Hal ini ditunjukkan oleh dominannya Aulacoseira granulata dan Melosira varians. Kualitas air seperti pH, DO, kecerahan, kandungan logam berat mengalami degradasi dan cenderung melebihi ambang batas Baku Mutu Lingkungan. Ekoteknologi merupakan pendekatan yang dapat diimplementasikan di Danau Rawapening, menjadikan eceng gondok sebagai sabuk hijau, dan pembuatan preimpoundment di hilir inlet sebelum masuk ke danau. Key words: status trofik, eutrofikasi, danau Rawapening, pengelolaan danau }, pages = {158--169} url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/sm/article/view/6257} }
Refworks Citation Data :
ABSTRACT---Eutrofikasi adalah pengkayaan perairan oleh unsur hara, khususnya nitrogen dan fosfor sehingga mengakibatkan pertumbuhan tidak terkontrol dari tumbuhan air. Berdasarkan kandungan unsur haranya, maka perairan dapat dikategorikan menjadi oligotrofik, mesotrofik dan eutrofik. Danau Rawapening menerima inlet dari 16 sungai dan hanya memiliki 1 outlet, menyebabkan akumulasi materi yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji status trofik Danau Rawapening, sehingga dapat menjadi landasan dalam upaya pengembangan pengelolaannya. Pengambilan sampel air dilakukan pada Februari 2008 pada 7 titik untuk analisis fitoplankton dan kandungan total nitrogen, fosfor, silikon, potasium, kalsium dan mangaan. Pengukuran temperatur, DO, pH, kekeruhan, konduktivitas, turbiditas dilakukan secara in-situ. Pengambilan sampel air untuk analisis BOD dilakukan menggunakan 2 botol gelap 300mL, botol pertama diukur DO0, botol ke-2 diinkubasi selama 5 hari kemudian dihitung DO5.. Penghitungan kandungan klorofil menggunakan metode spektrofotometri. Berdasarkan kandungan klorofilnya, maka dapat dihitung nilai produktivitas primer. Berdasarkan kandungan Total Fosfor Danau Rawa Pening dalam kondisi mesotropik, tapi berdasarkan kandungan Total Nitrogen dankecerahan perairan yang kurang dari 2 meter termasuk dalam kondisi eutrofik. Hal ini ditunjukkan oleh dominannya Aulacoseira granulata dan Melosira varians. Kualitas air seperti pH, DO, kecerahan, kandungan logam berat mengalami degradasi dan cenderung melebihi ambang batas Baku Mutu Lingkungan. Ekoteknologi merupakan pendekatan yang dapat diimplementasikan di Danau Rawapening, menjadikan eceng gondok sebagai sabuk hijau, dan pembuatan preimpoundment di hilir inlet sebelum masuk ke danau.
Key words: status trofik, eutrofikasi, danau Rawapening, pengelolaan danau
Last update:
Last update: 2024-11-21 18:39:11
The structure of plankton as an environmental indicator for water management in upper part of rawapening lake, Semarang Regency, Indonesia