BibTex Citation Data :
@article{Transmisi5050, author = {Henry Aryco dan Adian Rochim dan Yuli Christiyono}, title = {KONFIGURASI TORRENT SERVER BERBASIS LINUX PADA JARINGAN LOKAL}, journal = {Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro}, volume = {15}, number = {2}, year = {2013}, keywords = {}, abstract = { Abstrak Torrent adalah perangkat lunak yang berjalan di protokol bittorrent yang memungkinkan pengguna komputer mendistribusikan data ke pengguna yang lainnya melalui Internet. Protokol BitTorrent dapat digunakan untuk mengurangi dampak server dan jaringan untuk mendistribusikan file besar karena tidak terpusat dalam satu server saja. Perancangan torrent server pada jaringan lokal tidak berbeda dengan torrent server pada jaringan internet seperti Isohunt, Torrentreactor, Demonoid dan torrent server lain. Infrastruktur yang dibutuhkan hanya sebuah server kecil yang berfungsi sebagai tracker untuk menghubungkan antar pengguna yang akan melakukan aktivitas berbagi konten serta antarmuka berbasis web agar pengguna lebih mudah mengunduh file Torrent yang dibagikan pengguna lain. Pengujian dalam penelitian ini pengguna berhasil mengunduh konten melalui torrent pada jaringan lokal. Penggunaan server sebagai tracker tidak terlalu besar karena aplikasi Opentracker memiliki ukuran yang kecil dan pada aktivitas berbagi konten, server tidak bekerja sendirian karena apabila ada pengguna lain yang memiliki konten yang sama akan membantu proses seeding. Dalam pengujian pada jaringan lokal pada MRTG (Multi Router Traffic Grapher) untuk proses seeding, kecepatan maksimal 2,825 MBps sedangkan kecepatan pada saat server mengunduh konten dari pengguna kecepatan maksimal yang didapat 1,525Mbps. Kecepatan seeding pada server maupun pada penguna yang dihasilkan pada saat pengamatan biasa melalui µTorrent dan Transmission 4,7 MBps hingga 5,74 MBps sedangkan kecepatan mengunduh konten dari penguna berkisar antara 400 KBps hingga 3,2MBps. Kata Kunci : File sharing, Peer-to-Peer, Torrent, Transmission, Tracker Abstract Torrent is software that runs on bittorrent protocol that allows computer users to distribute data to other users via the Internet. BitTorrent protocol can be used to reduce the impact of server and network to distribute large files because it is not concentrated in one server only. Designing torrent server on the local network is not different from the torrent server on the Internet such as isoHunt, TorrentReactor, Demonoid and other torrent server. Infrastructure needed only a small server that serves as a tracker to interconnect users who will perform the activity and content sharing web-based interface to let users more easily download Torrent files shared by other users. Users successfully download contents via torrent on a local network in this research. Using a server as an traker not require a large capacity, because the Opentracker has a small size. While the content sharing activity, the server does not work alone because if there is a user who has the same content will help the seeding process. In testing on a local network, which looks at MRTG (Multi Router Traffic Grapher) for the seeding process, a maximum speed is 2.825 Mbps, while the speed of the server when users download contents from a maximum speed of 1.525 Mbps obtained. Seeding speed on the server and the user generated during normal observation through the μTorrent and Transmission 5.74 MBps to 4.7 MBps speed while downloading contents from the user range from 400 KBps to 3.2 MBps. Keywords: File sharing, Peer-to-Peer, Torrent, Transmission, Tracker }, issn = {2407-6422}, pages = {94--98} doi = {10.12777/transmisi.15.2.94-98}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi/article/view/5050} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Torrent adalah perangkat lunak yang berjalan di protokol bittorrent yang memungkinkan pengguna komputer mendistribusikan data ke pengguna yang lainnya melalui Internet. Protokol BitTorrent dapat digunakan untuk mengurangi dampak server dan jaringan untuk mendistribusikan file besar karena tidak terpusat dalam satu server saja. Perancangan torrent server pada jaringan lokal tidak berbeda dengan torrent server pada jaringan internet seperti Isohunt, Torrentreactor, Demonoid dan torrent server lain. Infrastruktur yang dibutuhkan hanya sebuah server kecil yang berfungsi sebagai tracker untuk menghubungkan antar pengguna yang akan melakukan aktivitas berbagi konten serta antarmuka berbasis web agar pengguna lebih mudah mengunduh file Torrent yang dibagikan pengguna lain. Pengujian dalam penelitian ini pengguna berhasil mengunduh konten melalui torrent pada jaringan lokal. Penggunaan server sebagai tracker tidak terlalu besar karena aplikasi Opentracker memiliki ukuran yang kecil dan pada aktivitas berbagi konten, server tidak bekerja sendirian karena apabila ada pengguna lain yang memiliki konten yang sama akan membantu proses seeding. Dalam pengujian pada jaringan lokal pada MRTG (Multi Router Traffic Grapher) untuk proses seeding, kecepatan maksimal 2,825 MBps sedangkan kecepatan pada saat server mengunduh konten dari pengguna kecepatan maksimal yang didapat 1,525Mbps. Kecepatan seeding pada server maupun pada penguna yang dihasilkan pada saat pengamatan biasa melalui µTorrent dan Transmission 4,7 MBps hingga 5,74 MBps sedangkan kecepatan mengunduh konten dari penguna berkisar antara 400 KBps hingga 3,2MBps.
Kata Kunci : File sharing, Peer-to-Peer, Torrent, Transmission, Tracker
Abstract
Torrent is software that runs on bittorrent protocol that allows computer users to distribute data to other users via the Internet. BitTorrent protocol can be used to reduce the impact of server and network to distribute large files because it is not concentrated in one server only. Designing torrent server on the local network is not different from the torrent server on the Internet such as isoHunt, TorrentReactor, Demonoid and other torrent server. Infrastructure needed only a small server that serves as a tracker to interconnect users who will perform the activity and content sharing web-based interface to let users more easily download Torrent files shared by other users. Users successfully download contents via torrent on a local network in this research. Using a server as an traker not require a large capacity, because the Opentracker has a small size. While the content sharing activity, the server does not work alone because if there is a user who has the same content will help the seeding process. In testing on a local network, which looks at MRTG (Multi Router Traffic Grapher) for the seeding process, a maximum speed is 2.825 Mbps, while the speed of the server when users download contents from a maximum speed of 1.525 Mbps obtained. Seeding speed on the server and the user generated during normal observation through the μTorrent and Transmission 5.74 MBps to 4.7 MBps speed while downloading contents from the user range from 400 KBps to 3.2 MBps.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-13 14:47:18
Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro dan Editor berusaha keras untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan dipublikasikan di jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.
Formulir Transfer Hak Cipta dapat diunduh di sini: [Formulir Transfer Hak Cipta Transmisi]. Formulir hak cipta harus ditandatangani dan dikirim ke Editor dalam bentuk surat asli, dokumen pindaian atau faks:
Dr. Munawar Riyadi (Ketua Editor)Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, IndonesiaJl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang 50275 IndonesiaTelepon/Facs: 62-24-7460057Email: transmisi@elektro.undip.ac.id