BibTex Citation Data :
@article{Transmisi7731, author = {I Nugroho dan Susatyo Handoko dan Karnoto Karnoto}, title = {OPTIMASI PENEMPATAN ARRESTER TERHADAP TEGANGAN LEBIH TRANSIEN PADA TRANSFORMATOR DAYA DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA}, journal = {Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro}, volume = {16}, number = {4}, year = {2014}, keywords = {}, abstract = { Abstrak Sambaran petir tidak langsung dapat menginduksi tegangan lebih transien pada sistem tenaga listrik. Untuk melindungi sistem tenaga listrik dari tegangan lebih transien dibutuhkan alat pelindung yaitu arrester. Jarak antara arrester dengan transformator daya yang dilindungi memiliki peranan yang penting dalam hal keefektifan perlindungan tranformator daya. Jika arrester ditempatkan terlalu jauh maka tegangan lebih transien pada transformator dapat melebihi kekuatan isolasi (BIL) dari transformator tersebut. Pada penelitian ini dibuat suatu program simulasi untuk menentukan penempatan arrester yang optimal, mengacu pada jarak antara arrester dengan transformator daya. Program ini dibuat dengan software Matlab dan menggunakan metode algoritma genetika. Konfigurasi saluran yang digunakan dalam pengujian adalah konfigurasi saluran kawat-kawat dan konfigurasi saluran kawat-kabel. Hasil pengujian menunjukan bahwa jarak antara arrester dengan transformator daya pada konfigurasi saluran kawat-kabel lebih jauh daripada konfigurasi saluran kawat-kawat. Pada pengujian tegangan 20 kV jarak maksimum untuk konfigurasi (X1) adalah 1,035 m dan konfigurasi (X2) adalah 9,009 m. Pengujian tegangan 150 kV jarak maksimum untuk konfigurasi (X1) adalah 1,297 m dan konfigurasi (X2) adalah 9,161 m. sedangkan pada tegangan 500 kV jarak aman konfigurasi (X1) adalah 2,74 m dan konfigurasi (X2) adalah 19,177 m. PT.PLN wilayah kerja Kalimantan Selatan – Kalimantan Tengah selaku pihak pengelola ketenagalistrikan di wilayah ini berencana akan membangun 2 unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di wilayah Kabupaten Pulang Pisau dengan daya 2x60 MW untuk menutupi kekurangan penyediaan energi listrik di wilayah tersebut. AbnAAAA Kata Kunci : tegangan lebih transien, arrester, algoritma genetika, dan konfigurasi saluran Abstract Indirect lightning strike can induce transient overvoltage to electrical power system. In order to protect the electrical power system and improve its lightning performance, arresters are installed. The distance between arrester and the power transformer to be protected plays important role for the efficient protection of the equipment. If arrester placed too far from power transformer, the overvoltage can exceed BIL of power transformer. In this research, a simulation program will be created. This program is used to simulate optimum placement of arrester. Program will be created using genetic algorithm method with Matlab 7 programming. The test is performed using two types of configuration : conductor-conductor line and conductor-cable line. The simulation shows that the distance between arrester and power transformer in configuration of conductor cable line (X2) is bigger than configuration of conductor-conductor line (X1). In the voltage system 20kV testing show that the maximum distance for configuration (X1) is 1.035m, and configuration (X2) is 9.009m. In the voltage system 150kV testing show that the maximum distance for configuration (X1) is 1.297m, and for configuration (X2) is 9.161m. In the voltage system 500kV testing show that the maximum distance for configuration (X1) is 2.74m, and for configuration (X2) is 19.177m. Keywords : transient overvoltage, arrester, genetic algoritm, and line configuration }, issn = {2407-6422}, pages = {206--213} doi = {10.12777/transmisi.16.4.206-213}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi/article/view/7731} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Sambaran petir tidak langsung dapat menginduksi tegangan lebih transien pada sistem tenaga listrik. Untuk melindungi sistem tenaga listrik dari tegangan lebih transien dibutuhkan alat pelindung yaitu arrester. Jarak antara arrester dengan transformator daya yang dilindungi memiliki peranan yang penting dalam hal keefektifan perlindungan tranformator daya. Jika arrester ditempatkan terlalu jauh maka tegangan lebih transien pada transformator dapat melebihi kekuatan isolasi (BIL) dari transformator tersebut. Pada penelitian ini dibuat suatu program simulasi untuk menentukan penempatan arrester yang optimal, mengacu pada jarak antara arrester dengan transformator daya. Program ini dibuat dengan software Matlab dan menggunakan metode algoritma genetika. Konfigurasi saluran yang digunakan dalam pengujian adalah konfigurasi saluran kawat-kawat dan konfigurasi saluran kawat-kabel. Hasil pengujian menunjukan bahwa jarak antara arrester dengan transformator daya pada konfigurasi saluran kawat-kabel lebih jauh daripada konfigurasi saluran kawat-kawat. Pada pengujian tegangan 20 kV jarak maksimum untuk konfigurasi (X1) adalah 1,035 m dan konfigurasi (X2) adalah 9,009 m. Pengujian tegangan 150 kV jarak maksimum untuk konfigurasi (X1) adalah 1,297 m dan konfigurasi (X2) adalah 9,161 m. sedangkan pada tegangan 500 kV jarak aman konfigurasi (X1) adalah 2,74 m dan konfigurasi (X2) adalah 19,177 m.
PT.PLN wilayah kerja Kalimantan Selatan – Kalimantan Tengah selaku pihak pengelola ketenagalistrikan di wilayah ini berencana akan membangun 2 unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di wilayah Kabupaten Pulang Pisau dengan daya 2x60 MW untuk menutupi kekurangan penyediaan energi listrik di wilayah tersebut. AbnAAAAKata Kunci : tegangan lebih transien, arrester, algoritma genetika, dan konfigurasi saluran
Abstract
Indirect lightning strike can induce transient overvoltage to electrical power system. In order to protect the electrical power system and improve its lightning performance, arresters are installed. The distance between arrester and the power transformer to be protected plays important role for the efficient protection of the equipment. If arrester placed too far from power transformer, the overvoltage can exceed BIL of power transformer. In this research, a simulation program will be created. This program is used to simulate optimum placement of arrester. Program will be created using genetic algorithm method with Matlab 7 programming. The test is performed using two types of configuration : conductor-conductor line and conductor-cable line. The simulation shows that the distance between arrester and power transformer in configuration of conductor cable line (X2) is bigger than configuration of conductor-conductor line (X1). In the voltage system 20kV testing show that the maximum distance for configuration (X1) is 1.035m, and configuration (X2) is 9.009m. In the voltage system 150kV testing show that the maximum distance for configuration (X1) is 1.297m, and for configuration (X2) is 9.161m. In the voltage system 500kV testing show that the maximum distance for configuration (X1) is 2.74m, and for configuration (X2) is 19.177m.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-14 13:12:35
Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro dan Editor berusaha keras untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan dipublikasikan di jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.
Formulir Transfer Hak Cipta dapat diunduh di sini: [Formulir Transfer Hak Cipta Transmisi]. Formulir hak cipta harus ditandatangani dan dikirim ke Editor dalam bentuk surat asli, dokumen pindaian atau faks:
Dr. Munawar Riyadi (Ketua Editor)Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, IndonesiaJl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang 50275 IndonesiaTelepon/Facs: 62-24-7460057Email: transmisi@elektro.undip.ac.id