BibTex Citation Data :
@article{Transmisi7977, author = {Agung Nugroho}, title = {DAYA TERSERAP PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HYDRO KARANGTALUN YANG DIGABUNG DENGAN PT PLN (PERSERO) RAYON BOJA AREA SEMARANG}, journal = {Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro}, volume = {17}, number = {1}, year = {2015}, keywords = {}, abstract = { Abstrak Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) menggunakan sumber energi primer yang terbarukan, yaitu air. Daya tenaga listrik yang dihasilkan, juga tergantung adanya energi primer, yang sifatnya fluktuatif, tergantung musim. Sehingga daya yang dihasilkan PLTMH, sangat beresiko bila langsung dijual ke konsumen tetap. Untuk mengatasi hal tersebut, daya yang dihasilkan PLTMH, seyogyanya digabung dengan penghasil tenaga listrik yang sudah ada dan tetap, yaitu PLN. Sehingga pemenuhan kebutuhan konsumen yang selama ini tercatu oleh PLN, dapat dijamin kelangsungannya. Dalam penggabungan daya dari pembangkit kecil dan tersebar dengan PLN, perlu dilakukan analisa daya PLTMH yang mampu terserap oleh PLN. Analisa dilakukan menggunakan Electrical Transient Analysis Program (ETAP-7). Hasil analisa menunjukkan, apabila penggabungan dilakukan di Gardu Induk Boja, daya PLTMH Karangtalun mampu terserap PLN 97,88 %. Namun perlu diperhitungkan investasi yang harus dikeluarkan untuk membangun jaringan listrik 20 kV 3 phasa sepanjang 26 km. Alternatif selanjutnya adalah menyambung jaringan distribusi tenaga listrik yang dekat dengan power house PLTMH, yaitu di titik tiang B6-500, dan analisa menunjukkan daya yang terserap 49,56%. Analisa penggabungan di titik yang lain, yaitu pada tiang B6-389 dan tiang B6-312, daya yang terserap adalah 63,84% dan 80,12%. Kata kunci : pltmh, penggabungan daya, daya terserap Abstract Micro hydro power plant (MHPP) utilizes water as primary renewable energy resource. Electrical power generated by this power plant is fluctuated and it depends on the season when water reserve is sufficient to turn turbine as the prime mover of micro hydro power plant. The power generated by MHPP is very risky when it is directly sold to consumers. To overcome the problem above, the power generated by MHPPP should be merged with the other electrical source such as fixed grid provided by Electrical Company. This merger is expected to guarantee that the needs of consumers can be continued. In merging the electrical power of scattered small power plants and with PLN, it is necessary to analyze the power generated by MHPP in order the power can be absorbed into the fixed grid. In this paper the analysis was performed by using Electrical Transient Analysis Program (ETAP-7). The result of ETAP analysis shows that if the connecting point is carried out in Substation Boja, then the generated power from MHPP Karangtalun can be absorbed into the grid up to 97.88%. How ever this efficiency still excludes the cost of investment to build a line transmission 20 kV three phase along 26 km. The next alternative is to connect the power distribution network which is close to the power house of MHPP at pole point B6-500. The analysis of this connecting point showed that 49.56% of power can be absorbed into the grid. The analysis on the other connecting point namely the pole B6-389 and B6-312 pole, shows the absorbed power is 63.84% and 80.12 % consecutively. Keyword : mhpp, merge, power absorbed }, issn = {2407-6422}, pages = {30--34} doi = {10.12777/transmisi.17.1.30-34}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi/article/view/7977} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) menggunakan sumber energi primer yang terbarukan, yaitu air. Daya tenaga listrik yang dihasilkan, juga tergantung adanya energi primer, yang sifatnya fluktuatif, tergantung musim. Sehingga daya yang dihasilkan PLTMH, sangat beresiko bila langsung dijual ke konsumen tetap. Untuk mengatasi hal tersebut, daya yang dihasilkan PLTMH, seyogyanya digabung dengan penghasil tenaga listrik yang sudah ada dan tetap, yaitu PLN. Sehingga pemenuhan kebutuhan konsumen yang selama ini tercatu oleh PLN, dapat dijamin kelangsungannya. Dalam penggabungan daya dari pembangkit kecil dan tersebar dengan PLN, perlu dilakukan analisa daya PLTMH yang mampu terserap oleh PLN. Analisa dilakukan menggunakan Electrical Transient Analysis Program (ETAP-7). Hasil analisa menunjukkan, apabila penggabungan dilakukan di Gardu Induk Boja, daya PLTMH Karangtalun mampu terserap PLN 97,88 %. Namun perlu diperhitungkan investasi yang harus dikeluarkan untuk membangun jaringan listrik 20 kV 3 phasa sepanjang 26 km. Alternatif selanjutnya adalah menyambung jaringan distribusi tenaga listrik yang dekat dengan power house PLTMH, yaitu di titik tiang B6-500, dan analisa menunjukkan daya yang terserap 49,56%. Analisa penggabungan di titik yang lain, yaitu pada tiang B6-389 dan tiang B6-312, daya yang terserap adalah 63,84% dan 80,12%.
Kata kunci : pltmh, penggabungan daya, daya terserap
Abstract
Micro hydro power plant (MHPP) utilizes water as primary renewable energy resource. Electrical power generated by this power plant is fluctuated and it depends on the season when water reserve is sufficient to turn turbine as the prime mover of micro hydro power plant. The power generated by MHPP is very risky when it is directly sold to consumers. To overcome the problem above, the power generated by MHPPP should be merged with the other electrical source such as fixed grid provided by Electrical Company. This merger is expected to guarantee that the needs of consumers can be continued. In merging the electrical power of scattered small power plants and with PLN, it is necessary to analyze the power generated by MHPP in order the power can be absorbed into the fixed grid. In this paper the analysis was performed by using Electrical Transient Analysis Program (ETAP-7). The result of ETAP analysis shows that if the connecting point is carried out in Substation Boja, then the generated power from MHPP Karangtalun can be absorbed into the grid up to 97.88%. How ever this efficiency still excludes the cost of investment to build a line transmission 20 kV three phase along 26 km. The next alternative is to connect the power distribution network which is close to the power house of MHPP at pole point B6-500. The analysis of this connecting point showed that 49.56% of power can be absorbed into the grid. The analysis on the other connecting point namely the pole B6-389 and B6-312 pole, shows the absorbed power is 63.84% and 80.12 % consecutively.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-16 03:43:15
Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro dan Editor berusaha keras untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan dipublikasikan di jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.
Formulir Transfer Hak Cipta dapat diunduh di sini: [Formulir Transfer Hak Cipta Transmisi]. Formulir hak cipta harus ditandatangani dan dikirim ke Editor dalam bentuk surat asli, dokumen pindaian atau faks:
Dr. Munawar Riyadi (Ketua Editor)Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, IndonesiaJl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang 50275 IndonesiaTelepon/Facs: 62-24-7460057Email: transmisi@elektro.undip.ac.id