skip to main content

Analysis of Determinant Factors of Midwives Behaviour on the Implementation of Infection Prevention Standard at Family Planning Services in Malang District

*Sulastri Sulastri  -  Program Studi Kebidanan Politeknik Kesehatan RS dr. Soepraoen, Malang, Indonesia
Zahroh Shaluhiyah  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Ayun Sriatmi  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Abstrak

Aplikasi pelayanan KB oleh bidan membutuhkan kepatuhan melaksanakan kewaspadaan standar (standar precaution) untuk memenuhi prasyarat pelayanan KB yang bermutu karena risiko infeksi dapat terjadi pada KB IUD dan Implant. Berdasarkan wawancara masih ada sebagian bidan belum melaksanakan pencegahan infeksi sesuai standar. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pengetahuan, sikap, motivasi, persepsi bidan tentang supervisi dan kelengkapan sarana prasarana terhadap perilaku standar pencegahan infeksi pelayanan KB di Kabupaten Malang.

Desain penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif, pengambilan sampel metode Simple Random Sampling, dengan kriteria inklusi: bidan yang bekerja di wilayah Kabupaten Malang, bidan yang memberikan praktik mandiri, dan mempunyai latar belakang pendidikan minimal D3 kebidanan sejumlah 131 responden.

Hasil Penelitian menunjukkan pengetahuan bidan rendah 45,8%, sikap bidan kurang baik 43,5%, motivasi bidan rendah 49,6%, persepsi mengenai supervisi kurang baik 46,6%, sarana prasarana tidak lengkap 45,0%, perilaku pencegahan infeksi tidak sesuai standar 49,6%. Ada hubungan pengetahuan bidan, sikap bidan, motivasi bidan, persepsi bidan mengenai supervisi, dan sarana prasarana dengan perilaku standar pencegahan infeksi. Ada pengaruh secara bersama-sama antara pengetahuan (Exp (B) = 19,293), sikap (Exp (B) = 6,691), motivasi (Exp (B) = 12,112), dan sarana prasarana (Exp (B) = 34,458) terhadap perilaku standar pencegahan infeksi.

Saran: untuk meningkatkan perilaku bidan dalam pelaksanaan standar pencegahan infeksi perlu dilakukan pembinaan dan memotivasi secara terus menerus kepada bidan agar melengkapi sarana prasarana sesuai SOP, dan meningkatkan pengetahuan melalui pelatihan atau seminar, serta melakukan supervisi bekerjasama antara Dinas Kesehatan dengan IBI.

 

Abstract

Application of family planning (KB) service by midwives required an obedience to implement standard precaution in order to fulfill requirement of a qualified KB service. Risk of infection could occur in KB IUD and Implant. Based on the interview, not all midwives implemented infection prevention according to the standard. Objective of this study was to analyze the influence of knowledge, attitude, motivation, and perception of midwives regarding supervision and completeness of facility toward midwives behaviors on the infection prevention standard in the KB service in Malang district.

This was a quantitative study with cross sectional approach. Samples were selected using simple random sampling method. Inclusion criteria applied in this study were midwives who worked in the Malang district area, conducted self employed (mandiri) practice, and had D3 in midwifery as a minimum level of education. The number of respondent was 131 respondents.

Results of the study showed that knowledge of midwives was insufficient (45.8%); attitude of midwives was not good (43.5%); motivation of midwives was inadequate (49.6%); facilities were not complete (45.0%); infection prevention behavior was not according to the standard (49.6%). Associations were shown between midwives behavior on the infection prevention standard and midwives’ knowledge, attitude, motivation, perception on supervision, facilities. Joint effect was shown among knowledge (Exp (B)= 19.293), attitude (Exp (B)= 6.691), motivation (Exp (B)= 12.112), and facilities (Exp (B)= 34.458) toward midwives behavior on the infection prevention standard.

To improve behavior of midwives in the implementation of infection prevention standard, it is needed to guide and to motivate midwives to complete facilities according to SOP; Improvement of midwives’ knowledge through training or seminars is required. Supervision was needed in collaboration with district health office and IBI.

Fulltext View|Download
Keywords: Bidan; Perilaku Standar Pencegajan Infeksi; KB IUD dan Implant

Article Metrics:

  1. BKKBN. Evaluasi Pencapaian Program Kependudukan dan KB Provinsi Jawa Timur. Surabaya: Badan Kependudukan dan KB Nasional; 2011
  2. BKKBN & UNFA. Journalism on Population and Development Media Award2003. [cited 2012 25 Januari]; Available from: www.orcities.org
  3. Kemenkes RI. Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan. Jakarta: Kemenkes RI; 2011
  4. Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Profil Kesehatan Kabupaten Malang. Malang: Dinas Kesehatan; 2011
  5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2007
  6. Yayasan Spiritia. Kewaspadaan Universal. 2009 [cited 2011 20 Desember]; Available from: http//:yysspiritia.com
  7. Kemenkes Republik Indonesia. Kepmenkes Nomor 369/MENKES/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Bidan. Jakarta: Kemenkes Republik Indonesia; 2007
  8. Kemenkes Republik Indonesia. Permenkes HK.02.02/MENKES/149/2010 Tentang Ijin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan. Jakarta: Kemenkes Republik Indonesia; 2010
  9. BKKBN Kabupaten Malang. Profil BKKBN Kabupaten Malang. Malang: BKKBN Kabupaten Malang; 2011
  10. Saifuddin AB. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo; 2010
  11. JNPK, USAID. Pelatihan Pencegahan Infeksi. Jakarta: Depkes RI; 2005
  12. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Buku Acuan Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: JNPK-Depkes RI; 2008
  13. Saifuddin AB. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo; 2005
  14. Notoatmojo Soekijo.Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2007
  15. Notoatmojo Soekijo. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010
  16. Green L. Health Promotion Planning An Educational and Enviromental Approach. 2 ed. USA: Mayfield Publishing Company; 2000
  17. Abdiprojo. Peran Pemerintah Daerah Dalam Implementasi Kebijakan Publik. 2009 [cited 2011 12 Desember]; Available from:http//:abdiprojoblogspot.com
  18. Anonymous. Kependudukan Dan Keluarga Berencana. 2011 [cited 2012 5 Januari]; Available from:http//:www.bappenas.go.id
  19. Djamhoer M SS, Saifuddin AB,. Bunga Rampai Obstetri Gynekologi Sosial. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo; 2005
  20. Anonymous. Aplikasi Etika Kebidanan Dalam Pelayanan KB . 2010 [cited 2011 12 Desember]; Available from: http://armanjdwordpress
  21. BKKBN. Kebijakan Teknis Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi Melalui Program KB Nasional. Jakarta: BKKBN; 2001
  22. Azwar S. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2005
  23. Sobur A. Psikologi Umum . Bandung: Pustaka Setia; 2010
  24. Uno HB. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara; 2011
  25. Sudrajad A. Konsep Supervisi Manajerial. 2011 [cited; Available from: A Sudrajad tentang pendidikan.html
  26. Adi S. Supervisi Yang Efektif. 2008 [cited 2012 10 Februari]; Available from: http://www.ntust.isa.org
  27. Bayu. Konsep Supervisi. 2011 [cited 2012 14 Februari]; Available from: bayu.blogspot.com
  28. Arikunto S. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta; 2006
  29. Budiarto E. Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC; 2002
  30. Dahlan S. Statistika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2009
  31. Fajar I. Statistika Untuk Praktisi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2009
  32. Notoatmojo Soekijo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010
  33. Setiawan A. Metodologi Penelitian Kebidanan DIII - DIV - S1 Dan S2. Yogyakarta: Nuha Medika; 2010
  34. Soegiyono. Statistika untuk Penelitian .Bandung: Alfabeta; 2006
  35. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. 2 ed. Jakarta: Salemba Medika; 2008
  36. Dahlan S. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel Dalam Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2009
  37. Santjaka A. Statistika Untuk Kesehatan 1. Yogyakarta: Nuha Medika; 2011
  38. Hastomo PS. Statistik Kesehatan. Jakarta: Raja Gravindo Persada; 2010
  39. Santjaka A. Statistik Untuk Penelitian Kesehatan 2. Yogyakarta: Nuha Medika; 2011
  40. Sarjono H, Yulianita W. SPSS vs LISREL Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat; 2011

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-26 17:05:20

No citation recorded.