Pengaruh Vitamin E terhadap Kadar SGOT dan SGPT pada Tikus yang Diberi Parasetamol

Martha Ardiaria


DOI: https://doi.org/10.14710/jnh.5.2.2017.50-68

Abstract


Latar belakang: parasetamol merupakan obat antipiretik analgetik yang sangat populer. Metabolit parasetamol merupakan radikal bebas yang dalam dosis berlebih bersifat hepatotoksik. Vitamin E sebagai antioksidan mampu memberi perlindungan terhadap hati terhadap kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.

Tujuan: membandingkan berbagai dosis vitamin E dalam mencegah kenaikan kadar SGOT dan SGPT.

Metode: Penelitian dilakukan dengan subyek tikus Sprague dawley jantan sejumlah 30 ekor dibagi dalam 5 kelompok. Desain penelitian adalah randomized pre-post test design, dengan variabel bebas berupa vitamin E dengan dosis 20, 30, 40, dan 50 mg/kgbb dan variabel tergantung kadar SGOT dan SGPT (U/l). Efek hepatotoksik didapat dari pemberian dosis tunggal parasetamol 1.500 mg/kgBB per oral. Analisis statistik menggunakan uji beda.

Hasil: vitamin E mampu mencegah kenaikan kadar SGOT dan SGPT pada tikus yang diberi parasetamol dengan dosis optimal berada pada kisaran 20-40 mg/kgbb. Dosis vitamin E 50 mg/kgbb memberi efek yang sama dengan plasebo.

Simpulan: pemberian vitamin E mampu menurunkan SGOT dan SGPT tikus yang diberi parasetamol. Dosis 30 mg/kgbb merupakan dosis optimum pada penelitian ini.

 

Kata kunci: vitamin E, parasetamol, antioksidan

Full Text:

PDF


View statistics Hit counters

Creative Commons Attribution Non-Commercial 3.0 License. Permissions beyond the scope of this license may be available at Hindawi.