BibTex Citation Data :
@article{Bioma51942, author = {Sayu Trisya Anggun Yunita and Zakiyyah Rana Danti and Setya Rahma Nur Istiqomah and Adam Gilbran and Safiya Akmal and Agus Subagio}, title = {Potensi Salep Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) Terenkapsulasi Nanokitosan Terhadap Penyembuhan Luka Tikus Model Diabet}, journal = {Bioma : Berkala Ilmiah Biologi}, volume = {25}, number = {2}, year = {2024}, keywords = {}, abstract = { Luka kronis penderita Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 yang semakin parah berpotensi diamputasi. Terapi antibiotik berbahan kimia sintetik yang diberikan memiliki kelemahan, yaitu menimbulkan resistensi bakteri, alergi, gangguan pernafasan, juga harga relatif mahal. Alternatif pengobatan adalah menggunakan bahan alam yang mengandung senyawa bioaktif dengan aktivitas farmakologi untuk proses penyembuhan luka. Namun, senyawa bioaktif ini mudah rusak oleh berbagai faktor. Teknik enkapsulasi nanokitosan dapat meningkatkan efisiensi dalam penyembuhan luka. Riset ini memanfaatkan daun binahong terenkapsulasi nanokitosan sebagai bahan sediaan salep untuk luka diabetes. Riset diawali dengan ekstraksi senyawa bioaktif daun binahong, sintesis ekstrak binahong terenkapsulasi nanokitosan (EBTN), serta pembuatan salep. Adapun uji yang dilakukan, yaitu fitokimia, PSA, Zeta, dan In vivo terhadap tikus. Riset menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan, Kontrol Negatif (K-), Kontrol Positif (K+), P1 (EBTN 20%), P2 (EBTN 30%), dan (EBTN 40%), tiap perlakuan diulang 4 kali. Uji data dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut Tukey (P<0,05). Selain itu dilakukan uji karakterisasi fitokimia, PSA, dan Zeta Potensial. Uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak daun binahong positif mengandung flavonoid, alkaloid dan saponin. Uji PSA dan Zeta menunjukkan bahwa EBTN memiliki ukuran nanopartikel (169 nm) dan kestabilan yang baik dengan nilai apparent (-40,2 ± 4,65 mV). Hasil uji In vivo terhadap persentase penyembuhan luka pada perlakuan K+, K-, P1, P2, dan P3 berturut-turut adalah 41,6%; 31,6%; 46,6%; 55%; dan 40%. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa esktrak daun binahong dapat dienkapsulasi dengan nanokitosan sebagai bahan sediaan salep untuk luka diabetes dengan dosis paling efektif sebesar 30%. Kata kunci: Binahong, Nanoenkapsulasi, Kitosan, Salep Luka Diabetes. }, issn = {2598-2370}, pages = {98--109} doi = {10.14710/bioma.25.2.98-109}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/bioma/article/view/51942} }
Refworks Citation Data :
Luka kronis penderita Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 yang semakin parah berpotensi diamputasi. Terapi antibiotik berbahan kimia sintetik yang diberikan memiliki kelemahan, yaitu menimbulkan resistensi bakteri, alergi, gangguan pernafasan, juga harga relatif mahal. Alternatif pengobatan adalah menggunakan bahan alam yang mengandung senyawa bioaktif dengan aktivitas farmakologi untuk proses penyembuhan luka. Namun, senyawa bioaktif ini mudah rusak oleh berbagai faktor. Teknik enkapsulasi nanokitosan dapat meningkatkan efisiensi dalam penyembuhan luka. Riset ini memanfaatkan daun binahong terenkapsulasi nanokitosan sebagai bahan sediaan salep untuk luka diabetes. Riset diawali dengan ekstraksi senyawa bioaktif daun binahong, sintesis ekstrak binahong terenkapsulasi nanokitosan (EBTN), serta pembuatan salep. Adapun uji yang dilakukan, yaitu fitokimia, PSA, Zeta, dan In vivo terhadap tikus. Riset menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan, Kontrol Negatif (K-), Kontrol Positif (K+), P1 (EBTN 20%), P2 (EBTN 30%), dan (EBTN 40%), tiap perlakuan diulang 4 kali. Uji data dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut Tukey (P<0,05). Selain itu dilakukan uji karakterisasi fitokimia, PSA, dan Zeta Potensial. Uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak daun binahong positif mengandung flavonoid, alkaloid dan saponin. Uji PSA dan Zeta menunjukkan bahwa EBTN memiliki ukuran nanopartikel (169 nm) dan kestabilan yang baik dengan nilai apparent (-40,2 ± 4,65 mV). Hasil uji In vivo terhadap persentase penyembuhan luka pada perlakuan K+, K-, P1, P2, dan P3 berturut-turut adalah 41,6%; 31,6%; 46,6%; 55%; dan 40%. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa esktrak daun binahong dapat dienkapsulasi dengan nanokitosan sebagai bahan sediaan salep untuk luka diabetes dengan dosis paling efektif sebesar 30%.
Kata kunci: Binahong, Nanoenkapsulasi, Kitosan, Salep Luka Diabetes.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-05-11 04:19:06