BibTex Citation Data :
@article{Bioma9449, author = {Jafron Hidayat and Sutrisno Anggoro and Ign Boedi Hendrarto}, title = {Dinamika Populasi Wideng (Sesarma spp) dan Tangkapan (Populasi) Scylla di Kawasan Mangrove Tapak, Tugurejo Semarang : Suatu Kajian Pemberdayaan Predator untuk Mengendalikan Wideng Hama Bibit Mangrove Berbasis Manajemen Ekosistem}, journal = {Bioma : Berkala Ilmiah Biologi}, volume = {14}, number = {2}, year = {2012}, keywords = {}, abstract = { Kondisi kerusakan hutan mangrove sudah sangat memprihatinkan. Gangguan hama wideng ( Sesarma spp) mempengaruhi keberhasilan penghijauan. Wideng merupakan hama minor yang dapat bergeser sifatnya jika populasinya tinggi pada kondisi tertentu. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang dinamika populasi wideng, sehingga dapat mengetahui waktu kapan wideng berpotensi menjadi hama. Kajian yang sama juga ditujukan terhadap pemangsa potensialnya yaitu Scylla yang ditujukankan untuk mengetahui tekanan predator terhadap wideng dan peluang pemberdayaannya sebagai pakan budidaya. Penelitian bersifat observasional yang dilakukan di kawasan mangrove Tapak, Tugurejo. Sampling dilakukan di enam stasiun yang dipilih secara justified random sampling . Kajian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap(RAL) dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan yang dilanjut dengan uji Beda Terkecil. Hasil memperlihatkan bahwa populasi wideng mengikuti pola unimodal dengan puncak populasi pada bulan Nopember mencapai 30/m 2 .Kepiting Scylla memasuki musim tangkap sejak Oktober hingga Maret dan mencapai puncaknya pada bulan Pebruari. Kepadatan populasi tersebut selaras dengan keberadaan wideng yang juga tinggi populasinya, sehingga dapat dipergunakan sebagai pakan budidaya sekaligus menekan sifat hamanya . Kepiting bakau menyukai wideng pada semua ukuran, dimana tidak membedakan ukuran badan wideng mangsanya pada hari ke-5, meskipun pada hari ke-3 memperlihatkan kecenderungan menyukai ukuran badan yang kecil; sehingga wideng bersifat fleksibel sebagai pakan budidaya Scylla. Kata kunci : Dinamika populasi, wideng, Scylla spp, tingkat predasi }, issn = {2598-2370}, pages = {49--63} doi = {10.14710/bioma.14.2.49-63}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/bioma/article/view/9449} }
Refworks Citation Data :
Kondisi kerusakan hutan mangrove sudah sangat memprihatinkan. Gangguan hama wideng (Sesarma spp) mempengaruhi keberhasilan penghijauan. Wideng merupakan hama minor yang dapat bergeser sifatnya jika populasinya tinggi pada kondisi tertentu. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang dinamika populasi wideng, sehingga dapat mengetahui waktu kapan wideng berpotensi menjadi hama. Kajian yang sama juga ditujukan terhadap pemangsa potensialnya yaitu Scylla yang ditujukankan untuk mengetahui tekanan predator terhadap wideng dan peluang pemberdayaannya sebagai pakan budidaya. Penelitian bersifat observasional yang dilakukan di kawasan mangrove Tapak, Tugurejo. Sampling dilakukan di enam stasiun yang dipilih secara justified random sampling. Kajian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap(RAL) dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan yang dilanjut dengan uji Beda Terkecil. Hasil memperlihatkan bahwa populasi wideng mengikuti pola unimodal dengan puncak populasi pada bulan Nopember mencapai 30/m2.Kepiting Scylla memasuki musim tangkap sejak Oktober hingga Maret dan mencapai puncaknya pada bulan Pebruari. Kepadatan populasi tersebut selaras dengan keberadaan wideng yang juga tinggi populasinya, sehingga dapat dipergunakan sebagai pakan budidaya sekaligus menekan sifat hamanya.Kepiting bakau menyukai wideng pada semua ukuran, dimana tidak membedakan ukuran badan wideng mangsanya pada hari ke-5, meskipun pada hari ke-3 memperlihatkan kecenderungan menyukai ukuran badan yang kecil; sehingga wideng bersifat fleksibel sebagai pakan budidaya Scylla.
Kata kunci : Dinamika populasi, wideng, Scylla spp, tingkat predasi
Article Metrics:
Last update:
Bird diversity on small islands in Maluku
Last update: 2024-11-04 15:55:58
View My Stats