skip to main content

Keberadaan Krustasea di Kawasan Vegetasi Mangrove Tugurejo, Semarang

*Retno Hartati  -  Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2017 BULETIN OSEANOGRAFI MARINA

Citation Format:
Abstract

Hutan mangrove merupakan ekosistem yang unik karena terjadi akibat perpaduan antara habitat darat dan laut. Ekosistem mangrove juga merupakan tempat hidup berbagai jenis hewan benthos termasuk krustasea yang memegang peranan penting dalam ekosistem tersebut. Adanya perubahan fungsi lahan untuk berbagai kepentingan manusia diduga akan berpengaruh terhadap kondisi kelimpahan krustaseayang terdapat di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisais komposisi dan struktur komunitas makrozoobenthos krustasea di kawasan mangrove Tugurejo, Semarang. Pengambilan sampel dilakukan dengan 2 metode yaitu kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 22 jenis makrozoobenthos krustasea, dari Infra Ordo Brachyura ditemukan 14 jenis yang termasuk ke dalam 5 famili, Infra Ordo Macrura ditemukan 4 jenis yang termasuk ke dalam 4 famili, dari Isopoda ditemukan 3 jenis dan dari Copepoda ditemukan satu jenis biota. Nilai indeks keanekaragaman semua stasiun termasuk kategori sedang. Indeks keseragaman rendah sampai  tinggi. Terdapat dominansi species di Stasiun B (vegetasi pohon) dan C (vegetasi sapling).  Pola sebaran krustasea mengelompok. Nilai indeks kesamaan komunitas termasuk kategori rendah dan tinggi. Secara umum jumlah krustasea pada infra ordo Brachyura jantan lebih banyak dari betina, dan jumlah infra ordo Brachyura betina yang bertelur 23,07% dari jumlah betina yang ditemukan.

 

Kata Kunci : Mangrove, Krustasea, Komposisi dan Kelimpahan

Fulltext View|Download

Article Metrics:

Last update:

  1. Structure community of mudskipper at Coast of Bahak Indah, Tongas, Probolinggo – East Java

    Lailatul Maghfirah, Husain Latuconsina, Hamdani Dwi Prasetyo. Akuatikisle: Jurnal Akuakultur, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, 7 (1), 2023. doi: 10.29239/j.akuatikisle.7.1.13-18
  2. Defining indicators to measure risks of mangrove ecosystem in tropical region: case study Indonesia

    R E P Tjahjono, Perdinan, K G Lestari, C S Putri, E I Putra, Yonvitner, S B Agus, Adriani, R F Adi, S Aprilia, I Mustofa, S D Pratiwi, R A Basit, A Wibowo, Kardono, K Wijanarka, Nuraeni, Z Imran. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 959 (1), 2022. doi: 10.1088/1755-1315/959/1/012041
  3. Community structure of the Fiddler Crab (Uca spp.) at Bahak Indah Beach, Tongas, Probolinggo – East Java

    Nur Malichatin, Husain Latuconsina, Hasan Zayadi. Akuatikisle: Jurnal Akuakultur, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, 6 (2), 2022. doi: 10.29239/j.akuatikisle.6.2.135-140

Last update: 2024-10-02 09:55:59

  1. A new species of Cerapus (Amphipoda: Senticaudata: Ischyroceridae) from Pulau Bum Bum, Sabah, Malaysia, with an identification key to Cerapus species

    Nurshazwan J.. Zootaxa, 127 (3), 2020. doi: 10.11646/zootaxa.4802.3.7