skip to main content

Hidrodinamika Gelombang pada Terumbu Karang di Pulau Panjang, Jepara

*Suryono Suryono orcid publons  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Ambariyanto Ambariyanto  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Munasik Munasik  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Denny Nugroho Sugianto  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Raden Ario  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Ibnu Pratikto  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Nur Taufiq-Spj  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Syahrial Varrel Canavaro  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Tiara Anggita  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2021 Buletin Oseanografi Marina under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Posisi Pulau Panjang berada di sisi barat garis pantai pesisir kota Jepara, menjadikannya sebagai penghalang (barrier) terhadap gelombang yang akan menghantam pesisir Jepara. Pulau Panjang dikelilingi oleh gugusan terumbu karang.  Keterpaparan (exposure) terumbu karang oleh hidrodinamika gelombang yang melewatinya  perlu dikaji. Oleh sebab itu, dibutuhkan penelitian mengenai hidrodinamika gelombang pada terumbu karang di perairan  Pulau Panjang. Hasil penelitian didapatkan bahwa nilai gelombang yaitu gelombang signifikan (Hs), periode gelombang signifikan (Ts) adalah bervariasi. Nilai gelombang (Hs dan Hs) tinggi, akan  mengakibatkan terumbu karang pada sisi  barat, timur laut dan tenggara  Pulau Panjang lebih menerima keterpaparan  (ekposure)  oleh hidrodinamika  gelombang yang melewatinya. Pada hidrodinamika  gelombang lebih rendah, maka terumbu karang  yang terlindung dari keterpaparan (ekposure) gelombang adalah yang berada pada  sisi timur, barat daya, dan barat laut. Hasil interpolasi (Krigging) didapatkan hasil nilai Hs tertinggi berkisar antara 0,503-1,00. Arah datang gelombang dominan dari timur pulau Panjang, kemudian setelah melewati terumbu karang ada di sisi timur ,timur laut, dan utara  Pulau Panjang maka energinya menjadi berkurang, sehingga terumbu karang yang  ada di sisi barat, barat daya, dan selatan dari Pulau Panjang posisinya lebih aman dari keterpaparan (ekposure) oleh hidrodinamika gelombang yang melewatinya. Gelombang yang datang akan mengalami perubahan karakteristik (panjang, periode, tinggi gelombang) setelah melewati terumbu karang, sehingga  gelombang yang menuju pantai akan semakin berkurang seiring dengan perubahan kedalaman. Tingkat keterpaparan (ekposure) terumbu karang yang ada pada sisi timur,timur laut dan utara  di Pulau Panjang  oleh gelombang cukup tinggi, hal ini diduga yang menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan terumbu karang yang ada diperairan  Pulau Panjang.

 

 

The position of Pulau Panjang is on the west side of the coastal coastline of the city of Jepara, making it a barrier against waves that will hit the coast of Jepara. Panjang Island is surrounded by clusters of coral reefs. The exposure (exposure) of coral reefs by the hydrodynamics of the waves that pass through them needs to be studied. The modeling results are then generated into a shapefile map to be overlaid with a shapefile map of changes in coral reefs by interpolation method with Kriging block. The results showed that the wave value, namely the significant wave (Hs), the period of the significant wave (Ts) varied. High wave values (Hs and Hs) will result in coral reefs on the west, northeast, and southeast sides of Panjang Island receiving more exposure (exposure) by the hydrodynamics of the waves that pass through them. At lower wave hydrodynamics, the coral reefs that are protected from wave exposure are those on the east, southwest, and northwest sides. The results of interpolation (Kriging) obtained the highest Hs values ranging from 0.503 to 1.00. The direction of the dominant wave coming from the east of Panjang Island, then after passing through the coral reefs is on the east, northeast, and north of Panjang Island, the energy is reduced, so that the coral reefs on the west, southwest, and south sides of Panjang Island are safer from exposure (exposure) by the hydrodynamics of waves that pass through it. The incoming waves will experience changes in characteristics (length, period, wave height) after passing through the coral reef so that the waves towards the coast will decrease along with changes in depth. The level of exposure to coral reefs on the east, northeast, and north sides of Panjang Island by waves is quite high, this is thought to be one of the factors causing damage to coral reefs in the waters of Panjang Island.

 

Fulltext View|Download
Keywords: Hydrodynamics; Coastline; Barrier; Wave value; propagation

Article Metrics:

Last update:

  1. PEMETAAN KERENTANAN WILAYAH PESISIR TERHADAP KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI KABUPATEN LEBAK BANTEN

    Laela Oktaviani, Ani Rahmawati, Muta Ali Khalifa. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 15 (1), 2023. doi: 10.29244/jitkt.v15i1.43870

Last update: 2024-03-28 12:54:20

No citation recorded.