skip to main content

Asupan Aman Konsumsi Logam Cu Pada Kerang Darah dari Tempat Pelelangan Ikan Tambak Lorok, Semarang

Nurvita Agristiyani  -  Departemen Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan., Universitas Diponegoro, Indonesia
*Jusup Suprijanto  -  Departemen Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan., Universitas Diponegoro, Indonesia
Raden Ario  -  Departemen Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan., Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2022 Buletin Oseanografi Marina under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Kerang Darah (Anadara granosa) merupakan salah satu komoditas laut yang dihasilkan di Perairan Semarang. Lokasi tersebut diperkirakan telah menerima zat pencemar yang berasal dari limbah kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat Tembaga atau Cu (Cuprum) dan batas maksimal aman konsumsi mingguan jaringan lunak A. granosa yang diperoleh di Perairan Laut Semarang yang didaratkan di Tambak Lorok Semarang. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel pada bulan Maret, April, Juni dan Juli 2020. Konsentrasi logam berat Cu dianalisis menggunakan ICP (Inductively Coupled Plasma) dan penetapan batas maksimal aman konsumsi dihitung menggunakan rumus EDI (Estimated Daily Intake) serta penilaian tingkat risiko menggunakan rumus THQ (Target Hazard Quotient). Hasil kandungan logam berat Cu pada jaringan lunak A. granosa di bulan Maret, April, Juni dan Juli 2020 masing-masing sebesar 0,705 mg/kg; 1,628 mg/kg; 2,209 mg/kg dan 1,149 mg/kg yang menunjukan bahwa kandungan logam berat Cu tidak melebihi ambang batas berdasarkan SK Depkes RI No.03725/B/SK/1989. Estimasi asupan harian (EDI) terhadap logam Cu di bulan Maret, April, Juni dan Juli 2020 yaitu sebesar 1,65 µg/kg/hari; 3,80 µg/kg/hari; 5,15 µg/kg/hari dan 2,68 µg/kg/hari yang menunjukkan bahwa dosis paparan Cu tergolong aman bagi konsumen A. granosa. Sedangkan penilaian tingkat risiko (THQ) untuk logam Cu menunjukkan hasil lebih kecil satu dengan nilai rata-rata 0,03 sehingga dapat dikatakan konsentrasi logam Cu tersebut tidak berpotensi menimbulkan efek non-karsinogenik pada manusia.

 


 

Blood Cockle (A. granosa) is one of the marine commodities produced in Semarang waters. The location is thought to have received pollutants from municipal waste. This study aims to determine the content of heavy metal Cu in A. granosa cockle obtained in Semarang sea waters which landed at Tambak Lorok Semarang. This research was conducted with sampling in March, April, June and July 2020. The concentration of heavy metal copper (Cu) was analyzed using ICP (Inductively Coupled Plasma) and the determination of the maximum safe consumption limit was calculated using the EDI (Estimated Daily Intake) formula and risk level assessment was calculated using the THQ (Target Hazard Quotient) formula. The results of heavy metal Cu content in A. granosa cockles in March, April, June and July 2020 were 0,705 mg/kg; 1,628 mg/kg; 2,209 mg/kg and 1,149 mg/kg, which indicates that the heavy metal content of Cu does not exceed the threshold based on the Decree of the Ministry of Health RI No.03725/B/SK/1989. Estimated Daily Intake (EDI) of Cu in March, April, June and July 2020 is 1,65 µg/kg/day; 3,80 µg/kg/day; 5,15 µg/kg/day and 2,68 µg/kg/day which indicate that the dose of Cu exposure is safe for A. granosa consumers. Meanwhile, the results of the risk level assessment (THQ) for Cu metal is >1 which indicates that the concentration of Cu metal does not have the potential to cause non-carcinogenic effects in humans.

Fulltext View|Download
Keywords: Anadara granosa; Logam Berat; Penilaian Risiko Kesehatan Manusia; Semarang; embaga

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-06 06:27:00

No citation recorded.