skip to main content

Asosiasi dan Korelasi Makrozoobentos dengan Kondisi Ekosistem Mangrove di Pulau Pari, Kepulauan Seribu

*Bintang Chandra Bayudana  -  Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
Indah Riyantini  -  Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
Sunarto Sunarto  -  Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
Sheila Zallesa  -  Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2022 Buletin Oseanografi Marina under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Salah satu status kawasan Pulau Pari yaitu menjadi kawasan konservasi mangrove. Makrozoobentos menjadikan ekosistem mangrove sebagai habitat untuk mencari makan, berlindung, dan berkembang biak. Tujuan riset ini adalah untuk mengidentifikasi jenis mangrove serta kerapatannya, menghitung kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman makrozoobentos, dan menentukan pola asosiasi dan korelasi makrozoobentos terhadap kondisi ekosistem mangrove di Pulau Pari. Riset ini dilaksanakan pada Maret 2021 di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Lokasi penelitian dibagi menjadi 3 stasiun, yaitu Utara, Barat, dan Timur. Metode yang digunakan adalah metode transek kuadrat, yaitu dengan membentangkan tali tegak lurus garis pantai menuju daratan sepanjang 50 meter dengan ukuran 10 m x 10 m untuk mangrove, dan 1 m x 1 m untuk makrozoobentos. Hasil penelitian ditemukan 3 jenis mangrove yaitu Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, dan Bruguiera cylindrica. Kerapatan mangrove tertinggi seluas 1234 ind/ha. Nilai kelimpahan makrozoobentos berkisar antara 18.34 - 45.89 ind/m2. Indeks keanekaragaman makrozoobentos termasuk dalam kategori sedang yaitu 2.65-2.95 dan keseragaman termasuk kategori tinggi sebesar 0,885-0,897. Dari semua perhitungan asosiasi dan korelasi antara makrozoobentos dengan ekosistem mangrove menunjukkan adanya hubungan sangat kuat dimana tumbuhan mangrove dapat memberikan pengaruh terhadap keberlangsungan hidup makrozoobentos.

 

One of the statuses of the Pari Island area is to become a mangrove conservation area. Macrozoobentos make the mangrove ecosystem a habitat for foraging, sheltering, and breeding. The purpose of this research was to identify mangrove species and their density, to calculate the abundance, diversity, uniformity of macrozoobentos, and to determine the pattern of association and correlation of macrozoobentos to the condition of the mangrove ecosystem in Pari Island. This research was carried out in March 2021 on Pari Island, Thousand Islands. The research location is divided into 3 stations, namely North, West, and East. The method used is the quadratic transect method, namely by stretching a rope perpendicular to the coastline to the mainland along 50 meters with a size of 10 m x 10 m for mangroves, and 1 m x 1 m for macrozoobentos. The results of the study found 3 types of mangroves, namely Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, and Bruguiera cylindrica. The highest mangrove density is 1234 ind/ha. The abundance value of macrozoobentos ranged from 18.34 - 45.89 ind/m2. Macrozoobentos diversity index was included in the medium category, namely 2.65-2.95 and uniformity was included in the high category of 0.885-0.897. From all calculations of associations and correlations between macrozoobentos and mangrove ecosystems, it shows that there is a very strong relationship where mangrove plants can have an influence on the survival of macrozoobentos.

Fulltext View|Download
Keywords: Asosiasi; Korelasi; Makrozoobentos; Mangrove; Pulau Pari

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-20 06:01:08

No citation recorded.