skip to main content

Kajian Sedimen Tersuspensi di Muara Sungai Jelitik untuk Mendukung Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sungailiat, Kabupaten Bangka

Reno Arief Rachman  -  Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Indonesia
*Mardi Wibowo orcid scopus  -  Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2022 Buletin Oseanografi Marina under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Sungai Jelitik merupakan sungai utama dan urat nadi perekonomian Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka. Muara Sungai Jelitik termasuk dalam kawasan rencana pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Sungailiat. Selain itu, Pelabuhan Perikanan Sungailiat juga terletak di alur Sungai Jelitik dan akan dikembangkan sebagai kawasan industri. Permasalahan utama yang dijumpai saat ini adalah sedimentasi di mulut muara S Jelitik yang diantaranya terkait konsentrasi sedimen tersuspensi. Oleh karena itu sebagai langkah awal dilakukan kajian tentang sedimen tersuspensi (TSS) ini. Metode kajian ini adalah pengambilan sampel air, analisis laboratorium dan analisis data. Kandungan TSS di perairan sekitar muara S Jelitik berkisar 65–250 mg/l dengan nilai rerata 128,28 mg/l, hal ini menunjukkan bahwa perairan di sekitar muara S Jelitik tidak memenuhi baku mutu baik untuk budidaya biota, untuk wisata maupun untuk pelabuhan berdasarkan PP 22 tahun 2021. Konsentrasi TSS di bagian tengah kedalaman sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi TSS di bagian bawah kedalaman air laut. Kecepatan endap padatan tersuspensi di muara S Jelitik berkisar antara 0,0197–0,0858 mm/dt, dengan nilai rata-rata sekitar 0,0399 mm/dt. Sehingga sedimen tersebut baru terendapkan ke dasar perairan setelah 75.187 detik (20,88 jam) atau sekitar 0,87 hari apabila kondisi arusnya tenang.

 

 

The Jelitik River is the main river of Sungailiat District, Bangka Regency. The Jelitik River Estuary is included in the area of the Sungailiat Tourism Special Economic (KEK) development area. Besides, Sungailiat Fishing Port is located in the Jelitik River channel and will be developed as an industrial area. The main problem currently encountered is sedimentation at the mouth of the S Jelitik estuary. Sedimentation is strongly associated with turbidity and suspended sediment concentration. Therefore, as a first step, a study of this suspended sediment is carried out. The method of this study is water sampling, laboratory analysis, and data analysis. The TSS value in the waters around the S Jelitik estuary ranges from 65 - 250 mg/l with a mean value of 128.28 mg/l, this indicates that the waters around the S Jelitik estuary do not meet quality standards both for biota cultivation, for tourism and ports base on Government Regulation 22/2021. The TSS concentration at the center of the depth is slightly higher than the TSS concentration at the bottom of the seawater depth. The sedimentation rate of suspended solids in the S Jelitik estuary ranged from 0.0197 - 0.0858 mm/s, with an average value of about 0.0399 mm/s. So that the sediment is just deposited to the bottom of the water after 75,187 seconds (20.88 hours) or about 0.87 days if the current conditions are calm.

Fulltext View|Download
Keywords: baku mutu; kecepatan endap; sedimen tersuspensi; sedimentasi; Sungailiat
Funding: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi-BPPT

Article Metrics:

Last update:

  1. Analisis Pengaruh Indian Ocean Dipole Terhadap Suhu Permukaan Laut Dan Klorofil-a Di Selat Karimata Pada Tahun 2008-2022

    M. Zanugera Alamsyah, Gentur Handoyo, Yusuf Jati Wijaya. Indonesian Journal of Oceanography, 6 (3), 2024. doi: 10.14710/ijoce.v6i3.23635

Last update: 2024-11-07 17:51:03

No citation recorded.