skip to main content

Potensi Klorofil dan Karotenoid Fitoplankton Dunaliella salina sebagai Sumber Antioksidan

*Rose Dewi scopus  -  Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
Tjahjo Winanto  -  Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
Florensius Eko Dwi Haryono  -  Magister Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
Bintang Marhaeni  -  Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
Ghina Hanifa  -  Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
Dhia Nabila  -  Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
Deny Rozaqul Muis  -  Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
Syifa Khalisa  -  Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2023 Buletin Oseanografi Marina under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Dunaliella salina merupakanfitoplankton Chlorophytayang potensial dikembangkan sebagai pakan alami, memiliki kandungan pigmen fotosintetikuntuk merespon intensitas cahaya dalam proses fotosintesisyakni klorofil dan karotenoid. Salah satu pemanfaatan pigmen fotosintetiksebagai sumber antioksidan. Sejauhini Pembudidaya ikan menggunakanpakan buatan maupun antioksidan sintestis dalam jumlah tinggi. Kajian ini diharapkan mampu meminimalisir penggunaan antioksidan sintetis dengan pemanfaatan pigmen fotosintetik. D. salina memiliki kemampuanmengakumulasi sejumlah pigmen fotosintetik dalam jumlah tinggi padakondisi terstimulasi, salah satunya adanya intensitas cahaya tinggi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas cahaya yang dapat diresponpigmen fotosintetik secara optimal. Kajian menggunakanmetode eksperimental dengan variasiintensitas cahaya 500 lux(A);1029 lux(B); 2000 lux(C). D. salina dikulturpada media walne 1L (3x ulangan)tiap perlakuan. Konsentrasi pigmen fotosintetik klorofil a, b dan karotenoid (mg/m3)diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada absorbansi 470, 652 dan 665 nm. Hasil menunjukkan optimalitas konsentrasi klorofil a (0,049±0,015)mg/m3, klorofil b (0,055±0,025) mg/mdan karotenoid (0,178±0,122) mg/m3 pada intensitas cahaya tinggi (2000 lux). Hal ini membuktikanintensitas cahaya tinggi menyebabkan kondisi terstimulasi, yangmenyebabkanD.Salinamengakumulasi sejumlah pigmen fotosintetik dalam jumlah tinggi. D.salinamampu berstrategi mentoleransi intensitas cahaya tinggi hingga ambang batas tertentuuntuk mencapai optimalisasi pigmen, pembentukan produk fotosintesisserta menghasilkansenyawa antioksidan.

 


Dunaliella salina is a Chlorophyta phytoplankton that has the potential to be developed as natural food, containing photosynthetic pigments to respond to light intensity in the photosynthesis process that is chlorophyll and carotenoids. One of the utilization of photosynthetic pigments as a source of antioxidants. So far, many fish cultivators use artificial feed and synthetic antioxidants. This research is expected to minimize the use of synthetic antioxidants by using photosynthetic pigments. D. salina has the ability to accumulate high amounts of photosynthetic pigments under stimulated conditions, one of which is the presence of high light intensity. This study aims to determine the optimal light intensity that can be responded by photosynthetic pigments. The study used an experimental method with variations in light intensity of 500 lux(A); 1029lux(B); 2000 lux(C). D. salina was cultured on 1L Walne medium (3x replicates) for each treatment. The concentrations of photosynthetic pigments chlorophyll a, b and carotenoids (mg/m3) were measured using a UV-Vis spectrophotometer at absorbances of 470, 652 and 665 nm. The results showed that the optimal concentration of chlorophyll a (0.049±0.015) mg/m3, chlorophyll b (0.055±0.025) mg/m3 and carotenoids (0.178±0.122) mg/m3 at high light intensity (2000 lux). This proves that high light intensity causes a stimulated condition, which causes D. Salina to accumulate high amounts of photosynthetic pigments. D.salina is able to tolerate strategies of high light intensity up to a certain threshold to achieve pigment optimization, formation of photosynthetic products and produce antioxidant compounds.


Fulltext View|Download
Keywords: Fitoplankton, Dunaliella salina, Intensitas cahaya, Klorofil (a,b), Karotenoid

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-24 09:05:53

No citation recorded.