skip to main content

Kondisi dan Status Kesehatan Ekosistem Padang Lamun di Pulau Bangka Bagian Selatan, Kepulauan Bangka Belitung

*Okto Supratman orcid  -  Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi,, Indonesia
Wahyu Adi  -  Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi,, Indonesia
M. Rizza Muftiadi  -  Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi,, Indonesia
Henri Henri  -  Jurusan Biologi, Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka Belitung, Indonesia
Aditya Pamungkas  -  Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka Belitung, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2024 Buletin Oseanografi Marina under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Ekosistem lamun di Bangka Selatan terjadinya gangguan dan ancaman dari beberapa aktivitas antropogenik. Akan tetapi data tentang kondisi dan kesehatan padang lamun sangat terbatas. Tujuan penelitian adalah menganalisis kekayaan jenis, persentase tutupan dan kesehatan ekosistem padang lamun. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2022 hingga Desember 2022 di Kabupaten Bangka Selatan yang meliputi pesisir Tanjung Kerasak, Pantai Tukak, Pantai Penutuk, Pulau Anak Air dan Pantai Puding. Tahapan penelitian terdiri dari 1) Pengumpulan data lamun, makroalga, dan epifit, 2) Pengukuran parameter lingkungan, 3) Analisis data meliputi analisis kesehatan lamun dengan metode Indeks Kesehatan Ekosistem Lamun (IKEL). Hasil penelitian  terdapat 8 jenis lamun yang ditemukan di lokasi penelitian yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Oceana serrulata, Cymodocea rotundata, Halodule uninervis, Halophila minor, Halophila ovalis, dan Halodule pinifolia. Nilai tutupan lamun berkisar antara antara 2,04% hingga 41,93%  dengan rata-rata tutupan lamun yaitu 26,8 % yang dikategorikan miskin. Indek kesehatan ekosistem lamun (IKEL) di Bangka Selatan berkisar antara 0,60 sampai dengan 0,70 atau dikategorikan sedang sampai dengan baik. Kondisi kesehatan ekosistem lamun dikategorikan baik ditemukan di Pentuk (0,70), sedangkan dikategorikan sedang ditemukan di Tanjung Kerasak (0,68), Pantai Tukak (0,62), Pantai Puding (0,60), dan Pulau Anak Air (0,61).  

 

The seagrass ecosystem in South Bangka is experiencing disturbance and threats from several anthropogenic activities. However, data on the condition and health of seagrass beds is very limited. The aim of the research is to analyze species richness, percentage cover and health of the seagrass ecosystem. The research was carried out from February 2022 to December 2022 in South Bangka Regency which includes the coast of Tanjung Kerasak, Tukak Beach, Penutuk Beach, Anak Air Island and Puding Beach. The research stages consisted of 1) collecting data on seagrass, macroalgae and epiphytes, 2) measuring environmental parameters, 3) data analysis including analysis of seagrass health using the Seagrass Ecological Quality Index (SEQI) method. The research results showed that there were 8 spesies of seagrass found at the research location. Spesies founded is Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Oceana serrulata, Cymodocea rotundata, Halodule uninervis, Halophila minor, Halophila ovalis, and Halodule pinifolia. The seagrass cover value ranges from 2.04% to 41.93% with average seagrass cover is 26.8% which is categorized as poor. The seagrass ecology quality index in South Bangka ranges from 0.60 to 0.70 which categorized  as moderate to good. The health condition of the seagrass ecosystem was assessed as good in Pentuk (0.70), while moderate was found in Tanjung Kerasak (0.68), Tukak Beach (0.62), Puding Beach (0.60), and Anak Air Island (0. .60).

Fulltext View|Download
Keywords: Bangka Selatan; kesehatan; lamun; tutupan
Funding: Universitas Bangka Belitung

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-07-07 22:03:48

No citation recorded.