skip to main content

Pemanfaatan Citra Satelit Dan Multichannel Analysis of Surface Waves (MASW) Untuk Mitigasi Bencana Abrasi Desa Urai, Bengkulu

Nur Shafira Rahmawati  -  Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Bengkulu, Indonesia
*Muchammad Farid  -  Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Bengkulu, Indonesia
Refizon Refrizon  -  Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Bengkulu, Indonesia
Andre Rahmat Al Ansory orcid  -  Mitigation and Exploration Laboratory, Universitas Bengkulu, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2024 Buletin Oseanografi Marina under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Desa Urai merupakan salah satu desa yang terkena dampak abrasi parah di Kabupaten Bengkulu Utara. Abrasi yang terjadi menyebabkan perubahan garis pantai sehingga mengakibatkan kerusakan sarana dan prasarana yang ada di pantai. Pada riset ini memperoleh data primer menggunakan metode MASW dan data sekunder berupa data garis pantai pesisir Desa Urai selama 16 tahun (2006-2022) dengan menggunakan citra satelit. Analisis perubahan garis pantai Desa Urai, Kabupaten Bengkulu Utara dari 2006 hingga 2022 menunjukkan adanya abrasi signifikan. Titik-titik utama mengalami abrasi sekitar ±8 meter/tahun, sedangkan titik dengan perlindungan pantai memiliki abrasi minimal, hanya sekitar 0,1-0,5 meter/tahun. Ini menunjukkan keberhasilan infrastruktur perlindungan pantai dalam mengurangi dampak abrasi. Penelitian menemukan perubahan garis pantai rata-rata ±8 meter/tahun. Analisis menggunakan MASW dan citra satelit menunjukkan abrasi terparah di titik 1, 2, 4, 6, dan 8 (±3,4-8 meter/tahun), sedangkan titik 3 dan 7 mengalami abrasi paling rendah (±0,1-0,5 meter/tahun). Struktur batuan pada kedalaman ±30 meter terdiri dari 3 lapisan. Penelitian bertujuan untuk mitigasi bencana abrasi demi pembangunan berkelanjutan dari pemerintah provinsi hingga desa di Desa Urai, Kabupaten Bengkulu Utara.

 

Urai Village is one of the villages affected by severe abrasion in North Bengkulu Regency. The abrasion that occurs causes changes in the coastline, causing damage to the facilities and infrastructure on the beach. In this research, primary data was obtained using the MASW method and secondary data in the form of coastal coastal data of Urai Village for 16 years (2006-2022) using satellite imagery. Analysis of changes in the coastline of Urai Village, North Bengkulu Regency from 2006 to 2022 showed significant abrasion. The main points experience abrasion of about ±8 meters/year, while the points with coastal protection have minimal abrasion, only about 0.1-0.5 meters/year. This shows the success of coastal protection infrastructure in reducing the impact of abrasion. Research found an average change in the coastline of ±8 meters/year. Analysis using MASW and satellite imagery showed the worst abrasion at points 1, 2, 4, 6, and 8 (±3.4-8 meters/year), while points 3 and 7 experienced the lowest abrasion (±0.1-0.5 meters/year). The rock structure at a depth of ±30 meters consists of 3 layers. The research aims to mitigate abrasion disasters for sustainable development from the provincial government to the village in Urai Village, North Bengkulu Regency.

Fulltext View|Download
Keywords: abrasi; perubahan garis pantai; MASW; citra satelit; mitigasi

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-24 05:34:01

No citation recorded.