skip to main content

Kajian Spasial dan Temporal Klorofil-a di Selat Makassar : Variasi Musiman dan Antar Tahunan

*Istna Nabila Zulfa  -  Magister Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Anindya Wirasatriya  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Aris Ismanto  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2024 Buletin Oseanografi Marina under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Selat Makassar merupakan perairan yang menghubungkan Laut Sulawesi di utara dengan Laut Jawa di selatan. Penelitian ini mengkaji variabilitas klorofil-a di Selat Makassar, khususnya di perairan Pulau Laut dan selatan Makassar dilihat dari variasi musiman dan antar tahunan dengan melihat pengaruh ENSO. Data penelitian menggunakan data berbasis citra satelit yang dianalisis melalui perataan klimatologi bulanan, pembuatan grafik time series dan analisis korelasi. Secara umum sebaran spasial dari klorofil-a di Selat Makassar menunjukkkan bahwa baerah pesisir memiliki kandungan klorifil-a lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lepas pantai yang berada di tengah Selat Makassar. Pesisir timur Kalimantan memiliki klorofil-a yang cenderung lebih tinggi dibandingkan pesisir barat Sulawesi. Secara musiman, klorofil-a tertinggi terjadi pada bulan Desember yang bernilai 0.57 mg/m3 untuk rata-rata di seluruh area penelitian, sedangkan yang memiliki klorofil-a rendah yaitu pada bulan September bernilai 0.47 mg/m3. Fluktuasi klorofil ini dipengaruhi angin dan curah hujan. Di perairan Pulau Laut, variasi klorofil-a secara signifikan dipengaruhi curah hujan yang akan meningkatkan run-off sungai yang membawa nutrient dari daratan ke laut, sedangkan di perairan selatan Makassar, angin mempengaruhi fluktuasi klorofil-a melalui mekanisme upwelling. Analisis korelasi menunjukkan bahwa di perairan selatan Makassar dan Pulau Laut, faktor ENSO lebih berpengaruh terjadap curah hujan dibandingkan dengan angin. Karena variabilitas klorofil-a di perairan Selatan Makassar dipengaruhi oleh angin, ENSO cenderung kurang berpengaruh terhadap variabilitas klorofil-a di perairan Selatan Makassar. Sebaliknya, variabilitas klorofil-a di perairan Pulau Laut dipengaruhi oleh curah hujan, saat terjadi El-Niño klorofil-a akan turun karena curah hujan juga turun, dan saat terjadinya La-Niña klorofil-a akan meningkat karena curah hujan juga meningkat.

Fulltext
Keywords: SPL; Klorofil-a; Angin; Curah Hujan; Selat Makassar

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-07-07 22:05:51

No citation recorded.