BibTex Citation Data :
@article{BULOMA67297, author = {Rahma Wijdanisa and Mochamad Arief and Isni Nurruhwati and Mochamad Ismail}, title = {Sebaran Makroplastik di Kawasan Ekowisata Mangrove Karangsong Indramayu Jawa Barat}, journal = {Buletin Oseanografi Marina}, volume = {14}, number = {1}, year = {2025}, keywords = {pesisir; lingkungan; sampah laut; konservasi}, abstract = { Sampah plastik banyak dijumpai di berbagai wilayah pesisir, terbawa oleh gelombang arus dan pasang surut, serta kontribusi aktivitas daratan melalui sungai yang bermuara di laut. Ekosistem pesisir yang saat ini mengalami dampak peningkatan sampah plastik antara lain terumbu karang, padang lamun, pantai dan ekosistem mangrove. Ekosistem mangrove menjadi wilayah dengan ancaman akumulasi sampah makroplastik dengan jumlah sangat banyak dari berbagai aktivitas. Kawasan mangrove Karangsong di Kabupaten Indramayu merupakan ekosistem mangrove yang memiliki fungsi dan dikelola sebagai kawasan ekowisata. Riset ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis dan kepadatan makroplastik di kawasan ekowisata Mangrove Karangsong. Penelitian menggunakan metode survei dengan plot transek 10 x 10 m 2 secara stratified random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan makroplastik terbanyak merupakan jenis Polyethylene Terephthalate (PETE) sebesar 33,47% dengan kepadatan 5,43 potong/m 2 , sementara makroplastik paling sedikit dijumpai pada jenis Polyvinyl Chloride (PVC) sebesar 0,15% dengan kepadatan 0,01 potong/m 2 . Sebaran sampah makroplastik yang ditemukan umumnya terkumpul tersangkut pada sistem perakaran mangrove dan tertutup substrat sedimen. Jenis makroplastik yang ditemukan, mengindikasikan pentingnya pengelolaan sampah di kawasan ekowisata maupun dari sumber utama penghasil. }, issn = {2550-0015}, pages = {157--166} doi = {10.14710/buloma.v14i1.67297}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/buloma/article/view/67297} }
Refworks Citation Data :
Sampah plastik banyak dijumpai di berbagai wilayah pesisir, terbawa oleh gelombang arus dan pasang surut, serta kontribusi aktivitas daratan melalui sungai yang bermuara di laut. Ekosistem pesisir yang saat ini mengalami dampak peningkatan sampah plastik antara lain terumbu karang, padang lamun, pantai dan ekosistem mangrove. Ekosistem mangrove menjadi wilayah dengan ancaman akumulasi sampah makroplastik dengan jumlah sangat banyak dari berbagai aktivitas. Kawasan mangrove Karangsong di Kabupaten Indramayu merupakan ekosistem mangrove yang memiliki fungsi dan dikelola sebagai kawasan ekowisata. Riset ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis dan kepadatan makroplastik di kawasan ekowisata Mangrove Karangsong. Penelitian menggunakan metode survei dengan plot transek 10 x 10 m2 secara stratified random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan makroplastik terbanyak merupakan jenis Polyethylene Terephthalate (PETE) sebesar 33,47% dengan kepadatan 5,43 potong/m2, sementara makroplastik paling sedikit dijumpai pada jenis Polyvinyl Chloride (PVC) sebesar 0,15% dengan kepadatan 0,01 potong/m2. Sebaran sampah makroplastik yang ditemukan umumnya terkumpul tersangkut pada sistem perakaran mangrove dan tertutup substrat sedimen. Jenis makroplastik yang ditemukan, mengindikasikan pentingnya pengelolaan sampah di kawasan ekowisata maupun dari sumber utama penghasil.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-04-19 04:02:31
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to BULOMA as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
BULOMA journal and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in BULOMA are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
Buloma is published by Departement of Oceanography, Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License