1Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Indonesia
2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JDEP35599, author = {Khairun Nisa and Riyanto Riyanto}, title = {ANALISIS HUBUNGAN KOMPLEMENTER DAN KOMPETISI ANTAR WILAYAH DI INDONESIA PADA ERA OTONOMI DAERAH}, journal = {Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan}, volume = {4}, number = {1}, year = {2021}, keywords = {komplementer, kompetisi, wilayah, Indonesia}, abstract = { Interaksi horizontal antar wilayah merupakan isu penting dalam pembangunan wilayah, terutama di Indonesia. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan horizontal antar wilayah yaitu hubungan komplementer dan kompetisi antar wilayah pada era otonomi daerah di Indonesia. Analisis komplementer dan kompetisi antar regional dilakukan terhadap 6 wilayah di Indonesia dengan menggunakan model Dendrinos-Sonis yang diestimasi menggunakan Ordinary Least Square (OLS) estimator dan Seemingly Unrelated Regression ( SUR ) estimator . Hasil analisis menunjukkan bahwa interaksi antara Wilayah Jawa dan Sumatera tetap bersifat komplementer, dan menjadi pendorong perekonomian wilayah lain, namun pengaruh wilayah Jawa mengecil dibandingkan wilayah Sumatera. Penelitian ini juga menemukan bahwa pola interaksi antar wilayah setelah era otonomi daerah cenderung menguntungkan secara ekonomi bagi wilayah Indonesia bagian Timur. }, issn = {2620-3049}, pages = {37--50} doi = {10.14710/jdep.4.1.37-50}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/dinamika_pembangunan/article/view/35599} }
Refworks Citation Data :
Interaksi horizontal antar wilayah merupakan isu penting dalam pembangunan wilayah, terutama di Indonesia. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan horizontal antar wilayah yaitu hubungan komplementer dan kompetisi antar wilayah pada era otonomi daerah di Indonesia. Analisis komplementer dan kompetisi antar regional dilakukan terhadap 6 wilayah di Indonesia dengan menggunakan model Dendrinos-Sonis yang diestimasi menggunakan Ordinary Least Square (OLS) estimator dan Seemingly Unrelated Regression (SUR) estimator. Hasil analisis menunjukkan bahwa interaksi antara Wilayah Jawa dan Sumatera tetap bersifat komplementer, dan menjadi pendorong perekonomian wilayah lain, namun pengaruh wilayah Jawa mengecil dibandingkan wilayah Sumatera. Penelitian ini juga menemukan bahwa pola interaksi antar wilayah setelah era otonomi daerah cenderung menguntungkan secara ekonomi bagi wilayah Indonesia bagian Timur.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-08-31 08:25:01