skip to main content

Upaya Paguyuban Budi Laras dalam Pelestarian Seni Karawitan di Kampung Tematik Seni Budaya Jurang Blimbing Kota Semarang

*Isna Maulida Ahmad  -  Program Studi Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Semarang Jl. dr. Antonius Suroyo, Kampus Tembalang Semarang – 50275, Indonesia, Indonesia
Arido Laksono  -  Program Studi Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Semarang Jl. dr. Antonius Suroyo, Kampus Tembalang Semarang – 50275, Indonesia, Indonesia
Open Access Copyright 2023 Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi under http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Studi ini mengkaji tentang upaya pelestarian seni di kota metropolitan Semarang. Dalam kota metropolitan, kesenian mengalami pasang surut akibat globaliasi. Hal tersebut cukup mengkhawatirkan bagi kelestarian identitas seni lokal.  Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sebuah kelompok paguyuban seni yang memiliki nilai – nilai jawa masih berupaya mempertahankan karawitan di kota metropolitan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif etnografis melalui observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil dari kajian ini ialah mayoritas anggota tertarik bergabung dengan Budi Laras karena memiliki jaringan sosial serta ingin menyalurkan hobi berkesenian. Upaya pelestarian karawitan dilakukan melalui penguatan modal sosial serta menggandeng mitra pemberdayaan. Mereka juga melakukan inovasi – inovasi yang disesuaikan dengan selera anak muda. Namun, paguyuban juga mendapatkan tantangan serius terkait regenerasi, modal ekonomi, dan sumber daya manusia. Dalam kondisi tertentu, hal tersebut menjadi hambatan dalam pelestarian seni karawitan Budi Laras.

Keywords: Karawitan, Pemberdayaan, Pelestarian, Seni

Fulltext View|Download
Keywords: Karawitan; Pemberdayaan; Pelestarian; Seni

Article Metrics:

  1. Anwas, Oos M. 2014. Pemberdayaan Masyarakat di Era Global. Bandung:ALFABETA
  2. Cahyadi, dan Kartika Mutiara Sari. 2021. Penciptaan Karya Komposisi Penataan Gamelan Pelog-Slendro Untuk Aransemen Musik Sekolah. Jurnal Pendidikan Tari. Vol.2(1)
  3. Irhandayaningsih, Ana.2018. Kampung Tematik Sebagai Upaya Melestarikan Seni dan Budaya Daerah di Jurang Blimbing Tembalang Semarang. Jurnal ANUVA. Vol.2(4)
  4. Ridlo, Muhammad Agung. 2016. Mengupas Problema Kota Semarang Metropolitan. Yogyakarta: Deepublish
  5. Redfield, Robert. 1956. The Little Community Peasant Society and Culture. Chicago:The University of Chicago Press
  6. Sadtiti, Sri. 2016. Gambang Semarang : Sebuah Identitas Budaya Semarang Yang Termarginalkan. Jurnal Imajinasi. Vol.10(2)
  7. Setyaningrum, Naomi BD. 2018. Budaya Lokal di Era Global. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni. Vol.20(2)
  8. Spradley, J.P. 1997. Metode Etnografi. Terjemahan oleh Misbah Yulfa Elisabeth.Yogyakarta : PT Tiara Wacana Yogya
  9. Triyono, Muhyidin, dan Ana Irhandayaningsih. 2018. Pemberdayaan Masyarakat Kampung Jurang Blimbing Sebagai Kampung Seni Dan Budaya Di Kota Semarang Melalui Pelestarian Seni Tradisional Untuk Menunjang Kesejahteraan Rakyat Berdasarkan Undnag Undang Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan. Jurnal Diponegoro Private Law Review. Vol. 2(1)

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-20 00:34:39

No citation recorded.