BibTex Citation Data :
@article{ENDOGAMI59270, author = {Really Tumengkol and Djoys Rantung and Lamhot Naibaho and Thiosani Kaat and Valentino Mokalu}, title = {Watu Pinawetengan Sebagai Place-Lore dan Simbol Civil Sphere di Minahasa}, journal = {Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi}, volume = {7}, number = {1}, year = {2023}, keywords = {Watu Pinawetengan; Place-Lore; Civil Sphare; Minahasa}, abstract = {Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi Watu Pinawetengan sebagai tempat sakral atau Place-Lore (ruang pengetahuan) dalam keterkaitannya dengan pengetahuan serta spiritual masyarakat Minahasa. Masa kolonialisme sampai pascakolonialisme mentransformasi setiap aspek kebudayaan termasuk pola pikir masyarakat mengenai Watu Pinawetengan. Sebelumnya Watu Pinawetengan dimaknai sebagai ruang sakral dan Place-Lore , kini masyarakat melihat sebagai tempat penyembahan berhala. Penelitian ini memakai metode kualitatif dengan pendekatan etnografi kemudian deskripsi-analitis mengenai ruang keariafan lokal masyarakat Minahasa dalam keterkaitannya dengan Civil Sphere (ruang masyarakat) pembentuk demokrasi purba Minahasa. Watu Pinawetengan menjadi Place-Lore dan simbol demokrasi purba bagi masyarakat Minahasa karena pernah terjadi musyawarah negeri untuk menyelesaikan konflik antar suku. Musyawarah bukan hanya terfokus pada permasalahan politis melainkan konflik antar kepercayaan dalam konteks Minahasa. Berdasarkan temuan dapat disimpulkan Watu Pinawetengan sebagai Place-Lore menjadi tempat sakral bagi masyarakat Minahasa lintas generasi dan merupakan ruang bagi masyarakat melakukan selebrasi budaya.}, issn = {2599-1078}, pages = {136--150} doi = {10.14710/endogami.7.1.136-150}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/endogami/article/view/59270} }
Refworks Citation Data :
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-19 21:46:08
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.