BibTex Citation Data :
@article{ENDOGAMI63697, author = {Dika Pandanari}, title = {Harmoni Perkembangan Seni Impresionisme dan Pemikiran Henri Bergson}, journal = {Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi}, volume = {7}, number = {2}, year = {2024}, keywords = {Henri Bergson, Seni Lukis, Impresionisme, Paris}, abstract = { Seni lukis impresionisme disebut sebagai anak dari realisme, namun justru melahirkan berbagai aliran lain yang sangat jauh dari realisme seperti kubisisme, pointilisme, hingga abstrak, dan surrealisme. Selanjutnya muncul pertanyaan mengenai bagaimana klaim kebenaran seniman impresionisme atas realitas sebelumnya telah ditentukan oleh para pelukis realisme akademis. Konteks perkembangan seni Impresionisme di abad ke-19 lahir bersamaan dengan konteks hidup Henri Bergson, seorang filsuf pengetahuan dari Pracis yang sangat dihormati karena telah merumuskan mengenai struktur pikiran dalam menemukan realitas. Keduanya lahir di Paris di saat perkembangan politik, ekonomi, dan kebudayaan Prancis berkembang. Kesamaan konteks ini selanjutnya menjadi tesis dasar dari penelitian ini untuk melihat harmonisasi antara perkembangan impresionisme dan pemikiran Bergson, yang selanjutnya menghasilkan gebrakan baru baik dalam gerakan seni, klaim kebenaran estetik, dan konsep realitas yang lebih baru. Penelitian ini secara khusus ditujukan untuk menemukan garis besar kesamaan antara pemikiran Henri Bergson dan konsep dalam gerakan seni lukis impresionisme. Penelitian ini menemukan bahwa kesamaan konteks hidup Bergson dan gerakan seni lukis impresionis menyepakati tiga hal yaitu penolakan pada nilai absolut, penghargaan pada pengalaman subjektif, dan kemampuan subjektif dalam berkreasi. }, issn = {2599-1078}, pages = {451--463} doi = {10.14710/endogami.7.2.451-463}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/endogami/article/view/63697} }
Refworks Citation Data :
Seni lukis impresionisme disebut sebagai anak dari realisme, namun justru melahirkan berbagai aliran lain yang sangat jauh dari realisme seperti kubisisme, pointilisme, hingga abstrak, dan surrealisme. Selanjutnya muncul pertanyaan mengenai bagaimana klaim kebenaran seniman impresionisme atas realitas sebelumnya telah ditentukan oleh para pelukis realisme akademis. Konteks perkembangan seni Impresionisme di abad ke-19 lahir bersamaan dengan konteks hidup Henri Bergson, seorang filsuf pengetahuan dari Pracis yang sangat dihormati karena telah merumuskan mengenai struktur pikiran dalam menemukan realitas. Keduanya lahir di Paris di saat perkembangan politik, ekonomi, dan kebudayaan Prancis berkembang. Kesamaan konteks ini selanjutnya menjadi tesis dasar dari penelitian ini untuk melihat harmonisasi antara perkembangan impresionisme dan pemikiran Bergson, yang selanjutnya menghasilkan gebrakan baru baik dalam gerakan seni, klaim kebenaran estetik, dan konsep realitas yang lebih baru. Penelitian ini secara khusus ditujukan untuk menemukan garis besar kesamaan antara pemikiran Henri Bergson dan konsep dalam gerakan seni lukis impresionisme. Penelitian ini menemukan bahwa kesamaan konteks hidup Bergson dan gerakan seni lukis impresionis menyepakati tiga hal yaitu penolakan pada nilai absolut, penghargaan pada pengalaman subjektif, dan kemampuan subjektif dalam berkreasi.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-12 04:14:09
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.