skip to main content

MITIGASI BENCANA BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA MASYARAKAT ADAT KASEPUHAN CIPTAGELAR

*Nadya Anggara Putri orcid  -  Manajemen Keamanan dan Keselamatan Publik, Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Jalan Ir. Soekarno KM 20, Cibeusi, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat 45363|Institut Pemerintahan Dalam Negeri|Indonesia, Indonesia
Sutiyo Sutiyo orcid scopus  -  Manajemen Keamanan dan Keselamatan Publik, Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Jalan Ir. Soekarno KM 20, Cibeusi, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat 45363|Institut Pemerintahan Dalam Negeri|Indonesia, Indonesia
Ida Yunari Ristiani  -  Manajemen Keamanan dan Keselamatan Publik, Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Jalan Ir. Soekarno KM 20, Cibeusi, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat 45363|Institut Pemerintahan Dalam Negeri|Indonesia, Indonesia
Agus Supriatna  -  Manajemen Keamanan dan Keselamatan Publik, Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Jalan Ir. Soekarno KM 20, Cibeusi, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat 45363|Institut Pemerintahan Dalam Negeri|Indonesia, Indonesia
Irfan Uluputty  -  Manajemen Keamanan dan Keselamatan Publik, Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Jalan Ir. Soekarno KM 20, Cibeusi, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat 45363|Institut Pemerintahan Dalam Negeri|Indonesia, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Budaya dan keyakinan yang dipercaya oleh masyarakat merupakan kearifan lokal dan menjadi bagian masyarakat yang tidak dapat dipisahkan. Salah satu masyarakat tradisional yang cukup terkenal di Indonesia yaitu masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar. Hasil pra survey menunjukkan adanya indikasi memudarnya nilai kearifan lokal pada masyarakat tradisional karena era modernisasi, serta adanya potensi bencana seperti kekeringan akibat perubahan iklim di Indonesia. Berdasarkan indikasi tersebut, Penelitian ini kemudian bertujuan untuk mengetahui risiko bencana dan bagaimana mitigasi bencana berbasis kearifan lokal yang telah dilakukan di Kasepuhan Ciptagelar. Penelitian ini juga mengulas tentang kebijakan pemerintah yang tepat dalam pengurangan risiko bencana di Kasepuhan Ciptagelar. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan Kasepuhan Ciptagelar memiliki beberapa potensi risiko bencana diantaranya yaitu Gempa Bumi, Erosi dan Tanah Longsor, serta Perubahan Iklim. Kearifan Lokal pada Kasepuhan Ciptagelar sudah dapat dikategorikan sebagai media Mitigasi Bencana. Maka, kebijakan pemerintah yang tepat dalam pengurangan risiko bencana berbasis kearifan lokal di Kasepuhan Ciptagelar adalah kebijakan yang menerapkan pendekatan partisipatif, bersifat komunal, dan menjadikan kelembagaan dan tokoh adat sebagai motor utama penggerak program di lapangan.

 

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Research Instrument
Instrumen Penelitian
Subject Kearifan Lokal; Mitigasi Bencana; Pengurangan Risiko Bencana
Type Research Instrument
  Download (26KB)    Indexing metadata
Keywords: Kearifan Lokal; Mitigasi Bencana; Pengurangan Risiko Bencana

Article Metrics:

  1. Agusintadewi, N. K. (2016). Memaknai Kembali Kearifan Lokal dalam Konteks Kekinian. Proseding Seminar Nasional Tradisi dalam Perubahan: Arsitektur Lokal dan Rancangan Lingkungan Terbangun (pp 461-465). Denpasar: Universitas Udayana
  2. _______________. (2019). Membangun Budaya Tanggap Bencana Berbasis Kearifan Lokal. Seminar Nasional Arsitektur dan Tata Ruang (SAMARTA), (pp. 117-122)
  3. Eviany, Eva., & Sutiyo. (2023). Perlindungan Masyarakat (Penyelenggaran Ketentraman, Ketertiban Umum dan Manajemen Kebencanaan). Klaten: Nasmedia
  4. Gantini, Tuti. (2015). Kearifan Lokal Dalam Metode Pengukuran Ketahanan Pengan (Local Wisdom of Measurement Food Security Method). Majalah Ilmiah Unikom. 13 (2)
  5. Geertz, C. (1992). Kebudayaan dan Agama. Yogyakarta: Kanisius Press
  6. Hutagalung, S. S., & Indrajat, H. (2020). Adoption Of Local Wisdom In Disaster Management In Indonesia. International Journal Of Scientific & Technology Research, 9(3)
  7. Kusumasari, B., & Alam, Q. (2012). Local Wisdom-Based Disaster Recovery Model in Indonesia. Disaster Prevention and Management, 21(3), 351-369
  8. Maryani, E., & Yani, A. (2014). Kearifan Lokal Masyarakat Sunda Dalam Memitigasi Bencana. Jurnal Penelitian Pendidikan, 14(2)
  9. Raharja, R., Wibowo, F. G., Ningsih, R. V., & Machdum, S. V. (2016). Peran Kearifan Lokal Dalam Mitigasi Bencana: Studi Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Longsor di Desa
  10. Bojongkoneng, Kabupaten Bogor. Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana, 7(2)
  11. Sinurat, Natan., Sari, Legian., Simanjuntak, Frisky Agnes., & Solahudin, Amir. (2023). Tinjauan Yuridis Tentang Penyelesaian Sengketa Illegal Logging Yang Dilakukan Oleh Masyarakat Adat Kasepuhan Ciptagelar. Jurnal Indonesia Sosial Sains. 4 (1). https://doi.org/10.36418/jiss.v4i1.766
  12. Supriatin, Y. M. (2021). Menafsirkan Mitos Sebagai Media Mitigasi Bencana di Masyarakat Sunda. Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat (pp. 385-394). Balai Arkeologi Jawa Barat
  13. Triastari, I., Dwiningrum, S. I., & Rahmia, S. H. (2021). Developing Disaster Mitigation Education with Local Wisdom: Exemplified in Indonesia Schools. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-25 16:26:33

No citation recorded.