skip to main content

PELA BOLA: MODAL SOSIAL PELA YANG DIBENTUK MELALUI SEPAKBOLA SEBAGAI KEKUATAN DALAM HUBUNGAN ISLAM-KRISTEN DI MALUKU

1Magister Sosiologi Agama, Fakultas Teologi, Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia

2Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia

Received: 23 Jul 2019; Published: 6 Dec 2019.
Open Access Copyright (c) 2019 HUMANIKA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk menganalisis terciptanya hubungan Pela yang terbentuk melalui media sepakbola sebagai arena integrasi hubungan Islam Kristen yang dibangun dalam hubungan kekerabatan berbasis identitas kultural yakni Pela Bola. Penelitian ini berfokus pada hubungan Pela Bola di Negeri Mamala dan Lateri, Maluku. Dalam penelitian ini penulis memakai teori modal sosial oleh Francis Fukuyama dan beberapa pemikiran modal sosial lainnya dari Robert Putnam serta didukung juga oleh beberapa teori lainnya. Metode yang digunakan ialah penelitian kualitatif dengan teknik wawancara mendalam, observasi, studi-studi dokumenter dan studi pustaka. Hasil penelitian menemukan bahwa penciptaan identitas lokal yakni hubungan kekerabatan Pela di Negeri Mamala dan Lateri dapat terjadi melalui sebuah media yaitu sepakbola. Pela Bola menjadi sebuah modal sosial yang sangat kuat untuk mengintegrasikan masyarakat dan mempertahankan solidaritas hubungan antaragama yang diwujudkan melalui media sepakbola sebagai arena integrasi dalam menciptakan identitas kultural berasas kearifan lokal dalam mempererat hubungan kekerabatan dalam komunitas Islam-Kristen di Maluku.
Fulltext View|Download
Keywords: Lateri; Maluku; Mamala; Modal Sosial; Pela; Sepakbola.

Article Metrics:

  1. Abdullah, Suparman. 2013. Potensi dan Kekuatan Modal Sosial Dalam Suatu Komunitas. SOCIUS, Vol. XII, hlm. 15-20
  2. Arifin, Samsul. 2009. Studi Agama: Perspektif Sosiologi dan Isu-isu Kontemporer. Malang: UMM Press
  3. Attamimy, M. 2014. Pela-Gandong and Harmonization Life of Brotherhood (Orang Basaudara) (Study Case The Relations of Islam and Christianity Post Conflict In Ambon). Al-Ulum IAIN Sultan Amai Gorontalo, Vol.14 (2), hlm. 275-294
  4. Bayo, Longgina Novadona. et.al. 2018. Rezim Lokal Di Indonesia: Memaknai Ulang Demokrasi Kita. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
  5. Bartels, Dieter. 2017. Di Bawah Naungan Gunung Nunusaku: Muslim-Kristen Hidup Berdampingan di Maluku Tengah. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia
  6. Creswell, John W. 2016. Reseacrh Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  7. Cooley, Frank L. 1987. Mimbar dan Takhta: Hubungan Lembaga-lembaga Keagamaan dan Pemerintahan di Maluku Tengah. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
  8. Dillitson, F,W. 2002. The Power of Symbols. Yogyakarta: Kanisius
  9. Fukuyama, Francis. 1997. Social Capital (The Tanner Lectures on Human Values). Oxford: Brasenose College
  10. Geertz, Clifford. 1992. Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius
  11. Giulianotti, Richard. et.al. 1995. Football, Violence and Social Identity. New York: Routledge
  12. Handoko, Anung. 2014. Sepakbola Tanpa Batas: City Of Tolerance. Yogyakarta: Kanisius
  13. Hanifan, Lyda Judson. 1916. The Rural School Community Center. Annals of The American Academy of Political and Sosial Science. hlm. 130-137
  14. Hehanussa, Jozef M. N. 2009. Pela dan Gandong: Sebuah Model untuk Kehidupan Bersama dalam Konteks Pluralisme Agama di Maluku. Gema Teologi Duta Wacana, Vol.33 (1), hlm.1-15
  15. Huwae, Sylvia. 1995. Divided Opinions About Adatpela: A Study of Pela Tamilou-Sirisori-Hutumuri. Cakalele Scholar Space Manoa Hawai, Vol. 5, hlm. 77-92
  16. Iwamony, Rachel. 2010. The Reconciliatory Potential Of The Pela In The Mollucas: The Role Of The GPM In This Transformation Process. ter vergkrijging van de graad Doctor aan de Vrije Universiteit Amsterdam
  17. Jarvie, Grant. 2006. Sport, Culture And Society. New York: Routledge
  18. Kupper, Simon. 1994. Soccer Against The Enemy. New York: Nation Books
  19. Kennedy, Eddward S. 2014. Sepak Bola Seribu Tafsir. Yogyakarta: Indie Book Corner
  20. Krishna, Anirudh, Elizabeth Shrader. 1999. Social Capital Assessment Tool. Conference On Social Capital and Poverty Reduction. hlm. 1-21
  21. Lattu, Izak Y. M. 2018. Menolak Narasi Tunggal: Diskursus Agama, Pluralisme dan Demokrasi. Salatiga: Satya Wacana University Press
  22. ____. 2018. Orality and Interreligious Relationships: The Role of Collective Memory in Christian-Muslim Engagements in Maluku, Indonesia. Ph.D., Diss. The Graduate Theological Union
  23. ____. 2019. Oral Based Interreligious Engagements in Indonesia. Annual Review of The Sociology of Religion; Interreligious Dialogue From Religion to Geopolitics, Vol. 10, hlm. 70-90
  24. Lawang, Robert M.Z. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern Jilid II. Jakarta: Gramedia
  25. Malik, A MTT. 2007. Pura dan Masjid: Konflik dan Integrasi Pada Suku Tengger Kec. Sumbar Kab. Probolinggo. Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Departemen Agama RI
  26. Manzilati, Asfi. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma, Metode Dan Aplikasi. Malang: Universitas Brawijaya Press
  27. Marsden, Magnus. et.al. 2016. Everyday Diplomacy: Introduction to Special Issue. The Cambridge Journal of Anthropology 34 (2). hlm. 1-22
  28. Nora, Pierre. 1989. Between Memory and History: Les Lieux de Memoire. Representations, No.2. hlm. 7-24
  29. Prastyawan, Erik Bagus. 2018. Stereotip dan Konflik Antar Suporter Sepakbola Persibat dan Persip Pekalongan. Persepsi, Vol.1 (1), hlm. 45-64
  30. Putnam, Robert. et.al. 1993. Making Democracy Work: Civic Traditions In Modern Italy. Princeton, N.J: Princeton University Press
  31. Ralahallo, Roubrenda N. 2009. Kultur Damai Berbasis Tradisi Pela Dalam Perspektif Psikologi Sosial. Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada, Vol.36 (2), hlm. 177-188
  32. Richardson, J. 1986. Handbook Of Theory And Research For The Sociology Of Education. Westport City: Greenwood Press
  33. Rumpoko, Satrio Sakti. 2018. Kekerasan dalam Sepakbola. Jurnal Ilmiah Penjas, Vol.4 (3), hlm. 35-52
  34. Sukmono, Filosa Gita. 2010. Rivalitas Aremania dan Bonekmania. Jurnal LP3I, Vol.8 (2), hlm. 1-20
  35. Thomas, Frans. 2010. Wacana Tradisi Pela Dalam Masyarakat Ambon. Bahasa dan Seni, Vol.38 (2), hlm. 166-180
  36. Tutupary, C. 1895. De Pela-Schap In Centraal-Molluken. Zelfbeschikking 3
  37. Wattimena, Lucas. 2010. Pela Antara Negeri Latuhalat dan Negeri Alang: Perspektif Antropologi Sosiologi dalam Dinamika Sosial Budaya. Kapata Arkeologi, Vol.6 (10), hlm. 90-100
  38. Yusuf, A. Muri. 2004. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana

Last update:

  1. The resolution of the transition conflict from tourism to mining in Pangkal Niur Village through the strengthening of social capital

    Herdiyanti Herdiyanti, Sarpin Sarpin, Aimie Sulaiman. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 36 (4), 2023. doi: 10.20473/mkp.V36I42023.501-516

Last update: 2024-12-23 20:31:12

No citation recorded.