skip to main content

Maskulinitas Laki-laki Minangkabau dalam Novel Perempuan Batih Karya A.R. Rizal: Tinjauan Rewyn Connel

Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas PGRI Sumatera Barat, Padang, Indonesia, Indonesia

Received: 19 Nov 2023; Revised: 8 Jan 2024; Accepted: 9 Jan 2024; Available online: 9 Jan 2024; Published: 9 Jan 2024.
Open Access Copyright (c) 2023 HUMANIKA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan relasi gender antara laki-laki dengan perempuan Minangkabau yang tidak mencerminkan relasi gender ideal menurut tatanan adat matrilineal di dalam novel berjudul Perempuan Batih karya A.R Rizal. Berdasarkan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan mendeskripsikan maskulinitas laki-laki Minangkabau ditinjau dari, a) relasi kekuasaan (power relation); b) relasi produksi (production relation); dan c) cathexis. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik analisis isi yang bersifat deskriptif. Temuan hasil penelitian menunjukkan tiga hal. Pertama, ditinjau dari aspek relasi kekuasaan (power relation), maskulinitas tokoh cerita bernama Darso bersifat hegemonik yang terbentuk oleh kekuasaan mutlak sebagai suami—kekuasaan hegemonik tersebut dimanfaatkan oleh Darso untuk mengatur, menguasai, serta mendapatkan posisi superior di atas posisi istrinya yang subordinat. Kedua, maskulinitas hegemonik juga diwujudkan oleh Darso dalam perkawinannya dengan Gadis melalui pengaturan jenis dan regulasi pekerjaan antara suami dengan istri dalam rumah tangga yang sangat mencerminkan pensubordinasian kaum perempuan. Ketiga, maskulinitas hegemonik dalam perkawinan juga diwujudkan oleh Darso dengan cara mengendalikan secara sepihak hak-hak untuk menambah jumlah anak dan kebebasan suami menuntut kembali pemenuhan kebutuhan biologis kepada istri yang telah ditinggalkan selama belasan tahun tanpa status perceraian yang sah.
Fulltext View|Download
Keywords: laki-laki; maskulinitas hegemonik; perempuan; power; produksi; cathexis

Article Metrics:

  1. A. Subrayan. (2015). Representation of Hegemonic Masculinity in D . H Lawrence ’ s The Rainbow. Int. Journal on Studies in English Languange and Literature, 3(12), 18–21
  2. Afzal, I., Imran, R., Ali, S., & Abdullah, M. (2022). Representations Of Masculinity In Naqvi ’ s Attar Of Roses : A Textual Analysis. Journal Of Possitive School Psychology, 6(11), 3377–3389
  3. Ahmadi, A. (2022). Images of a Man in Two Indonesian Novels: The Psychology of Masculinities Perspective. Masculinities and Social Change, 11(1), 77–101. https://doi.org/10.17583/MCS.9446
  4. Anwar, A. (2012). Teori Sosial Sastra. Penerbit Ombak
  5. Arifin, Z. (2013). Bundo Kanduang (hanya) Pemimpin di Rumah gadang. Antropologi Indonesia, 34(2), 124–133
  6. Arsa, D. (2017). Perempuan Memberontak: Perlawanan Perempuan Minangkabau terhadap Kolonialisme Belanda di Sumatera Barat 1908-1942. Kafa`ah: Journal of Gender Studies, 7(1), 42. https://doi.org/10.15548/jk.v7i1.165
  7. Bahardur, I. (2023). Perempuan Korban Kekerasan Berbasis Gender dalam Novel Orang-Orang Blanti Karya Wisran Hadi. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Budaya, 9(1), 1. https://doi.org/10.32884/ideas.v9i1.1188
  8. Bahardur, I., Andayani, A., Suwandi, S., & Wardani, N. (2020). Hegemonic Masculinity of Mamak (Uncle) to Kemenakan (Nephew) In Novel by Wisran Hadi and A. R. Rizal. In K. Saddhono, D. T. Ardianto, K. Sudasna, H. J. B. Saidon, K. Chinda, & A. T. bin Azizan (Eds.), Conference Of Visual, Art, Design, And Social Humanities (CONVASH) (pp. 391–398). EAI. https://doi.org/10.4108/eai.2-11-2019.2294859
  9. Bahardur, I., Andayani, A., Suwandi, S., & Wardani, N. E. (2022). Matrilineal Marriage Traditions and Hegemonic Masculinity in Marah Rusli’s Sitti Nurbaya. HSE Social and Education History, 11(1), 26–51. https://doi.org/10.17583/MCS.7946
  10. Bariqy, A. R., Efendi, A., Ihsan, S., Islam, U., & Sumatera, N. (2023). Harta Pusaka Minangkabau Dalam Presfektif. Innovative; Jurnal of Social Research, 3(2), 12817–12826
  11. Basri, I., & Ratna, E. (2020). Sistem Pengelolaan dan Pemanfaatan Harta Pusaka Masyarakat Minangkabau dalam Karya Wisran Hadi. Lingua Susastra, 1(1), 1–9. https://doi.org/10.24036/ls.v1i1.1
  12. Beynon, J. (2002). Maculinities and Culture. Open universiti. Press
  13. Connel, R. W., & Messerschmidt, J. W. (2005). Hegemonic masculinity rethinking the concept. Gender and Society, 19(6), 829–859. https://doi.org/10.1177/0891243205278639
  14. Connell, R. W. (2005). Masculinities (Second Edi). University of California Press Berkeley
  15. Dewi, Desyarini Puspita, H. G. D. (2021). Maskulinitas Dalam Novel Bumi Manusia. Jurnal Parafrasa: Bahasa, Sastra Dan Pengajaran, 3(1), 9–14
  16. Fahmi, F., Yaswirman, & Mardenis. (2020). Implementation of Low Heritage Health Association According to the Law of Minangkabau In Nagari Balingka, Agam Regency. International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, 7(1), 368–378. https://doi.org/10.18415/ijmmu.v7i1.1357
  17. Ferry, P. (2013). Writing Men: Recognising the sociological value of counter? hegemonic masculinities in American fiction. Masculinities and Social Change, 2(2), 146–166. https://doi.org/10.4471/MCS.2013.27
  18. Girsang, M., Sembiring, E. M., Silalahi, V., Sianturi, S., & Linda, L. (2022). Exploring the Language Usage in Mark Twain’s Novel “Adventures of Tom Sawyer”: Hegemonic Masculinity Analysis. REiLA : Journal of Research and Innovation in Language, 4(2), 197–208. https://doi.org/10.31849/reila.v4i2.9598
  19. Graves, E. E. (2017). Asal-Usul Elite Minsngkabau Modern; Respon terhadap Kolonial Belanda Abad I/X. Yayasan Obor Indonesia
  20. Hamda, A. B. B., & Priamanita, R. Y. (2022). Hubungan Makna dalam Hidup Dan Penerimaan Diri Wanita Korban KDRT di Sumatera Barat. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9(4), 1483–1490
  21. Handrianto, C. (2017). The Roles of Matrilineal System Towards Integrating Religious and Cultural Values in Minangkabau Community. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 5(3), 373–386. https://doi.org/10.26811/peuradeun.v5i3.170
  22. Hearn, J. (2004). From Hegemonic Masculinity to the Hegemony of Men. Feminist Theory, 5(1), 49–72. https://doi.org/10.1177/1464700104040813
  23. Hearn, J., Nordberg, M., Andersson, K., Balkmar, D., Gottzén, L., Klinth, R., Pringle, K., & Sandberg, L. (2012). Hegemonic Masculinity and Beyond: 40 Years of Research in Sweden. Men and Masculinities, 15(1), 31–55. https://doi.org/10.1177/1097184X11432113
  24. Ibrahim, A. I. (2013). Maskulinitas Dalam Novel Keluarga Permana. Mettasastra, 6(2), 1–16
  25. J. W. Messerschmidt. (2018). Hegemonic Masculinity: Formulation, Reformulation, and Amplifications. Rowman & Littlefield,
  26. K. Krippendorff. (2004). Content Analysis: An Introduction to its Methodology. SAGE Publications, Inc
  27. Kimmel, M., Hearn, J., & Connel, R. W. (2005). Handbook of Studies on Men and Masculinities. In M. S. Kimmel, J. Hearn, & R. W. Connell (Eds.), Journal of Chemical Information and Modeling (Issue 9). Sage Publication
  28. Kusmarwanti. (2008). Warna Lokal Minangkabau Dalam Karya Sastra Indonesia. Prosiding Seminar PBSI Magelang, 1–9
  29. Miles, M. B., & Hubermen, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis; An Expanded Sourcebook. In Sage Publication (Second Edi). Sage Publications
  30. Nasri, D. (2016). Ketidakadilan Gender Terhadap Perempuan Dalam Novel Padusi Karya Ka’bati. Madah, 7(2), 225–236
  31. Noor, M., & Munzza Ria. (2014). Gender Hegemony in Tehmina Durrani ’ s Novel My Feudal Lord. The International Journal of Humanities & Social Studies, 2(6), 219–222
  32. Nurfaidah, R. (2016). Dominasi Maskulinitas Dalam Cerpen Indonesia (Masculinity Domination in Indonesian Short Stories). METASASTRA: Jurnal Penelitian Sastra, 9(2), 239. https://doi.org/10.26610/metasastra.2016.v9i2.239-252
  33. Nuriz, U. C., Sukirno, & Ananingsih, S. W. (2017). Penerapan Hukum Adat Minangkabau dalam Pembagian Warisan atas Tanah. Diponegoro Law Journal, 6(1), 4–5
  34. Poespasari, E. D. (2020). The development of inheritance customary legal norm on Minangkabau indigenous society. Juridical Tribune, 10(2), 329–334. https://doi.org/tribunajuridica.eu/arhiva/anu110v2_en.html
  35. Priyatna, A. dkk. (2020). The new metal men: Exploring model of alternative masculinity in the Bandung metal scene. Masculinities and Social Change, 9(2), 148–173. https://doi.org/10.17583/MCS.2020.5020
  36. Putri, L. D. (2019). Gender Implementation in Minangkabau Family. Gender Implementation in Minangkabau Family, 405(Iclles 2019), 83–85. https://doi.org/10.2991/assehr.k.200217.017
  37. Pyke, K. D. (1996). Class-based masculinities: The interdependence of gender, class, and interpersonal power. Gender and Society, 10(5), 527–549. https://doi.org/10.1177/089124396010005003
  38. Rizal, A. R. (2018). Perempuan Batih. Jakarta.Penerbit Laksana
  39. Saldana, J. (2011). Fundamentals of Qualitative Research: Understanding Qualitative Research. Oxford University Press,
  40. Salsabil, S. I. F., & Hudayatullah, S. (2019). Analisis Unsur Sistem Budaya Dalam Nivel Perempuan Batih Karya A.R Rial. Pesona; Prosiding Pekan Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 94–98
  41. Şenel, N. (2017). From Hegemonic Masculinity to Masculinity Crisis: The Exploration of the Failure of Idealized Masculinity on the White Screen. Masculinities: A Journal of Identity and Culture, 8, 19–36. https://doi.org/http://masculinitiesjournal.org/en-us/dergiler/issue-8--august/34-
  42. Sholik, M. I., Nus, Rosyid, F., Mufa’idah, K., Agustina, T., & Ashari, U. R. (2016). Merantau Sebagai Budaya (Eksplorasi Sistem Sosial Masyarakat Pulau Bawean). Cakrawala, 10(2), 143–153. http://www.cakrawalajournal.org/index.php/cakrawala/article/view/39/37
  43. Suryani, I., Yulnetri, Y., Amrina, A., & Nengsih, I. (2022). Menelusuri Peran Dan Fungsi Bundo Kanduang Saat Ini Sebagai Bagian Lembaga Adat Dan Kaitannya Dalam Menyelesaikan Kasus Kdrt Di Sumatera Barat. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan), 6(2), 2538–2549. https://doi.org/10.58258/jisip.v6i2.3178
  44. Syahrul, N. (2017). Peran Dan Tanggung Jawab Mamak Dalam Keluarga : Tinjauan Terhadap Novel Salah. Metasastra;Jurnal Penelitian Sastra, 10(1), 33–44. https://doi.org/10.26610/metasastra.2017.v10i1.33
  45. T. Kusniarti. (2018). Culture Of Masculinity in Matrilineal Community As Character Education Facility. J. Innov. Stud. Character Educ, 2(1), 153–161. https://doi.org/http://www.iscjournal.com/index.php/isce/article/view/29/25
  46. Ulya, C. dkk. (2021). Representation of Javanese Masculinity in The Dangdut Songs Lyric. HSE Social and Education History, 10(2), 139–161. https://doi.org/10.17583/MCS.2021.5967
  47. Wardani, A. N. (2018). Hegemoni Maskulinitas Dalam Under The Greenwood Tree Karya Thomas Hardy. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Sains Dan Humaniora, 2
  48. Zulfikarni, Z., Ratna, E., & Liusti, S. A. (2021). Pola Perkawinan dalam Novel Warna Lokal Minangkabau Era Orde Baru karya Wisran Hadi. Jurnal Bahasa Dan Sastra, 9(1), 47. https://doi.org/10.24036/jbs.v9i1.111976

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-30 21:50:36

No citation recorded.