Program Doktor Ilmu Kehutanan, Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta
BibTex Citation Data :
@article{JIL11972, author = {Herawikan Mandiriati and Djoko Marsono and Erny Poedjirahajoe and Ronggo Sadono}, title = {Konservasi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Jawa di Kebun Raya Baturraden di Kawasan Bekas Hutan Produksi Terbatas}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {14}, number = {1}, year = {2016}, keywords = {}, abstract = { ABSTRAK Pengeloaan Kebun Raya Baturraden di Kawasan Hutan Produksi terbatas dapat menimbulkan permasalahan surface run off apabila penanganan lokasi tidak dilakukan secara konservatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi problematika Perubahan ekositem Hutan Produksi Terbatas yang bersifat homogen menjadi Kebun Raya Baturraden merupakan hutan heterogen. Dengan cara membuat PU (Petak Ukur) di zona pemanfaatan keluasan 77,4 Ha, sebanyak 109 PU (Petak Ukur) dengan ukuran 20x20 m, intensitas 5,5, jarak antar PU 1, 3 m. Hasil pengamatan parameter yang menjadi pertimbangan ketinggian tanah antara 1076-760 Dpl, kelerengan tanah 12⁰-30⁰, kedalaman tanah < 85 Cm – 90<, erodibilitas tanah 0,43, jenis tanah Latosol Coklat dan curah hujan rata-rata 5.600 mm per tahun. Dari hasil pengamatan kawasan Kebun Raya Baturraden tanah mudah sekali terjadi proses surface run off. Mengatasi dan merubah ekosistem dari hutan homogeny menjadi heterogen (1) penjarangan harus bertahap sesuai lahan yang akan dikelola, (2) Dengan kondisi tegakan pohon sangat rapat untuk melakukan tebangan sebaiknya menggunakan tebangan penerangan atau penjarangan jangan sampai tanah terbuka mengingat mempunyai curah hujan rata-rata 5.600 mm per tahun. (3) pada lokasi tertentu yang rawan terjadi erosi harus dibuat terasering untuk mengurangi terjadinya surface run off. Kata Kunci : Kebun Raya, Hutan Produksi terbatas surface run off, ekosistem ABSTRACT Managing Baturraden Botanical Garden in the Limited Production Forest Area can cause problems of surface run off if the location is not handled conservatively. This study aims to overcome the problem of ecosystem changes of the homogeneous Limited Production Forest to become Baturraden Botanical Garden which is heterogeneous forest by making PU (sample plots) in the utilization zone of 77.4 hectares in breadth, a total of 109 PU (sample plots) with a size of 20x20 m, intensity of 5.5, the distance between PU’s 1, 3 m. The parameters taken into consideration, as a result of observation, are the height of land between 1076-760 above sea level, land slope between 30⁰ 12⁰, land depth <85 cm - 90 <, soil erodibility 0.43, Brown Latosol soil type and an average rainfall of 5,600 mm per year. From the observation of Baturraden Botanical Garden area, it was observed that land surface run off processes easily occur. To overcome and change the ecosystem of the forest, from homogeneous to heterogeneous: (1) thinning should be phased in accordance to the land to be managed, (2) with the condition of very tight tree stands to be felled, lighting felling or thinning should be done without exposing the land considering the rainfall average of 5,600 mm per year. (3) In certain locations that are prone to erosion terracing must be made to reduce the occurrence of surface run-off. Key words : Botanical Garden, limited production forest, surface run-off, ecosystem. Cara sitasi : Mandiriati, H., Marsono, D., Poedjirahajoe, E., Sadono, R. (2016). Konservasi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Jawa di Kebub Raya Baturraden di Kawasan Bekas Hutan Produksi Terbatas. Jurnal Ilmu Lingkungan. 14(1),33-38, doi:10.14710/jil.14.1.33-38 }, pages = {33--38} doi = {10.14710/jil.14.1.33-38}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/11972} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Pengeloaan Kebun Raya Baturraden di Kawasan Hutan Produksi terbatas dapat menimbulkan permasalahan surface run off apabila penanganan lokasi tidak dilakukan secara konservatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi problematika Perubahan ekositem Hutan Produksi Terbatas yang bersifat homogen menjadi Kebun Raya Baturraden merupakan hutan heterogen. Dengan cara membuat PU (Petak Ukur) di zona pemanfaatan keluasan 77,4 Ha, sebanyak 109 PU (Petak Ukur) dengan ukuran 20x20 m, intensitas 5,5, jarak antar PU 1, 3 m. Hasil pengamatan parameter yang menjadi pertimbangan ketinggian tanah antara 1076-760 Dpl, kelerengan tanah 12⁰-30⁰, kedalaman tanah < 85 Cm – 90<, erodibilitas tanah 0,43, jenis tanah Latosol Coklat dan curah hujan rata-rata 5.600 mm per tahun. Dari hasil pengamatan kawasan Kebun Raya Baturraden tanah mudah sekali terjadi proses surface run off. Mengatasi dan merubah ekosistem dari hutan homogeny menjadi heterogen (1) penjarangan harus bertahap sesuai lahan yang akan dikelola, (2) Dengan kondisi tegakan pohon sangat rapat untuk melakukan tebangan sebaiknya menggunakan tebangan penerangan atau penjarangan jangan sampai tanah terbuka mengingat mempunyai curah hujan rata-rata 5.600 mm per tahun. (3) pada lokasi tertentu yang rawan terjadi erosi harus dibuat terasering untuk mengurangi terjadinya surface run off.
Kata Kunci: Kebun Raya, Hutan Produksi terbatas surface run off, ekosistem
ABSTRACT
Managing Baturraden Botanical Garden in the Limited Production Forest Area can cause problems of surface run off if the location is not handled conservatively. This study aims to overcome the problem of ecosystem changes of the homogeneous Limited Production Forest to become Baturraden Botanical Garden which is heterogeneous forest by making PU (sample plots) in the utilization zone of 77.4 hectares in breadth, a total of 109 PU (sample plots) with a size of 20x20 m, intensity of 5.5, the distance between PU’s 1, 3 m. The parameters taken into consideration, as a result of observation, are the height of land between 1076-760 above sea level, land slope between 30⁰ 12⁰, land depth <85 cm - 90 <, soil erodibility 0.43, Brown Latosol soil type and an average rainfall of 5,600 mm per year. From the observation of Baturraden Botanical Garden area, it was observed that land surface run off processes easily occur. To overcome and change the ecosystem of the forest, from homogeneous to heterogeneous: (1) thinning should be phased in accordance to the land to be managed, (2) with the condition of very tight tree stands to be felled, lighting felling or thinning should be done without exposing the land considering the rainfall average of 5,600 mm per year. (3) In certain locations that are prone to erosion terracing must be made to reduce the occurrence of surface run-off.
Key words: Botanical Garden, limited production forest, surface run-off, ecosystem.
Cara sitasi: Mandiriati, H., Marsono, D., Poedjirahajoe, E., Sadono, R. (2016). Konservasi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Jawa di Kebub Raya Baturraden di Kawasan Bekas Hutan Produksi Terbatas. Jurnal Ilmu Lingkungan. 14(1),33-38, doi:10.14710/jil.14.1.33-38
Article Metrics:
Last update:
THE ENHANCEMENT OF THE CAPACITY OF COMMUNITIES AROUND THE FOREST IN PRODUCING ANIMAL FEED THROUGH SILAGE-MAKING TRAINING
Last update: 2024-11-21 11:12:25
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.