GAW Bukit Kototabang, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL21819, author = {andi sulistiyono and Hartanto Hartanto and Fathuroyan Fathuroyan and Dodi Saputra and Ikhsan Arifin}, title = {Studi Profil Ozone Permukaan (O3) Dan Gas Monoksida (CO) Antara Kota Bandung Dan Bukit Kototabang}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {17}, number = {2}, year = {2019}, keywords = {Bandung, Bukit Kototabang, Karbon Monoksida Ozon Permukaan}, abstract = { Ozone Permukaan (O 3 ) terbentuk karena adanya proses fotokimia oleh perkusor pembentuknya salah satunya yaitu gas karbonmonoksida (CO). Dengan menggunakan data parameter gas CO dan O 3 diurnal hasil pengukuran di Stasiun GAW Bukit Kototabang dan Lapan Bandung,dianalisis untuk mengetahui profil diurnal gas CO dan O 3 pada tipe wilayah Urban (Bandung) dan Non Urban (stasiun GAW Bukit Kototabang). Konsentrasi dan profil gas CO secara diurnal untuk wilayah tipe Urban dan Non Urban ditentukan oleh sumber serta waktu emisi dari CO. Untuk wilayah type Urban, grafik diurnal konsentrasi gas CO terjadi puncak dan lembah. Puncak konsentarsi CO terjadi saat warga kota beraktifitas dengan berefek pada emisi gas CO, sedangakan lembah konsentrasi gas CO adalah periode pembentukan O3 melalui proses fotokimia. Untuk wilayah Non Urban (Stasiun GAW Bukit Kototabang) tidak terjadi perbedaan nilai konsentasi yang besar untuk periode tertentu mengingat kedudukan stasiun GAW Bukit Kototabang jauh dari sumber emisi gas. Status kualitas udara tahun 2008 untuk wilayah kota bandung dan Stasiun GAW Bukit Kototabang masih pada kriteria sehat karena nilai dari CO dan O 3 masih berada jauh pada dari nilai ambang batasnya. }, pages = {239--244} doi = {10.14710/jil.17.2.239-244}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/21819} }
Refworks Citation Data :
Ozone Permukaan (O3) terbentuk karena adanya proses fotokimia oleh perkusor pembentuknya salah satunya yaitu gas karbonmonoksida (CO). Dengan menggunakan data parameter gas CO dan O3diurnal hasil pengukuran di Stasiun GAW Bukit Kototabang dan Lapan Bandung,dianalisis untuk mengetahui profil diurnal gas CO dan O3 pada tipe wilayah Urban (Bandung) dan Non Urban (stasiun GAW Bukit Kototabang). Konsentrasi dan profil gas CO secara diurnal untuk wilayah tipe Urban dan Non Urban ditentukan oleh sumber serta waktu emisi dari CO. Untuk wilayah type Urban, grafik diurnal konsentrasi gas CO terjadi puncak dan lembah. Puncak konsentarsi CO terjadi saat warga kota beraktifitas dengan berefek pada emisi gas CO, sedangakan lembah konsentrasi gas CO adalah periode pembentukan O3 melalui proses fotokimia. Untuk wilayah Non Urban (Stasiun GAW Bukit Kototabang) tidak terjadi perbedaan nilai konsentasi yang besar untuk periode tertentu mengingat kedudukan stasiun GAW Bukit Kototabang jauh dari sumber emisi gas. Status kualitas udara tahun 2008 untuk wilayah kota bandung dan Stasiun GAW Bukit Kototabang masih pada kriteria sehat karena nilai dari CO dan O3 masih berada jauh pada dari nilai ambang batasnya.
Article Metrics:
Last update:
Health risk analysis of air pollutant exposure on children’s lung function in industrial area of Bandung Regency
Air Quality Study in Mijen District, Semarang City in 2022
Proceedings of the International Conference on Radioscience, Equatorial Atmospheric Science and Environment and Humanosphere Science, 2021
Last update: 2024-11-02 19:10:17
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.