skip to main content

Strategi Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di Pedesaan Berbasis Citra Drone (Studi Kasus Desa Sukadamai Kabupaten Bogor)

1Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor; e-mail

2Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor

3Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor

Received: 28 Jan 2019; Published: 9 Sep 2019.
Editor(s): Sudarno Utomo

Citation Format:
Abstract
Most of the agricultural sector activities are in rural area. Rural and agricultural development requires accurate spatial information so that accuracy in sustainable development planning can be attained. This study was aimed to determine the strategy of sustainable agriculture development planning in a rural area. This research method used a spatial data approach acquiring village imagery produced using a drone. The actual land use analysis used ArcGIS software through a participatory digitization process. Analysis of land carrying capacity using the approach of land availability and land requirements. The results of the analysis became a reference for compiling the direction of planning for sustainable agricultural village development. Analysis of alternative program priorities using the Analytical Hierarchy Process (AHP) approach. The study found that agricultural areas dominated land use in Sukadamai Village with an area of 112,942 ha (42,693%). Land carrying capacity in Sukadamai Village was in a deficit with a comparison ratio of land availability (SL) to land requirements (DL) of 0.22. The strategy of sustainable agricultural development that can be done is the innovative application of effective and efficient land intensification. The program prioritized the criteria of social justice and maximized the government's role in realizing development goals.
Fulltext View|Download
Keywords: Spatial planning, rural, sustainable agriculture, land carrying capacity, AHP

Article Metrics:

  1. Diaz-Balteiro, L., González-Pachón J., Romero C. 2017. Measuring systems sustainability with multi-criteria methods: A critical review. European Journal of Operational Research 258(2) 607-616. doi: 10.1016/j.ejor.2016.08.075
  2. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Laporan Hasil Sensus Pertanian 2013 (Pencacahan Lanskap). Jakarta
  3. [Deptan] Departemen pertanian. 2004. Publikasi statistik Pertanian Konsep dan Defenisi. Pusat Data dan Informasi Pertanian. [Internet]. [Diunduh 2018 Apr 20]; Tersedia pada: http://pusdatin.deptan.go.id/ statistik/konsep_defenisi.html
  4. Fahimuddin MM. 2016. Analisis Daya Dukung Lahan di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara [TESIS]. Bogor. Institut Pertanian Bogor
  5. Garnett, T., Appleby, M.C., Balmford, A., Bateman, I.J., Benton, T.G., Bloomer, P.B., Burlingame, M., Dawkins, L., Dolan, D., Fraser, M. et al. 2013. Sustainable intensification in agriculture: premises and policies. Science 341(6141). 33-34 DOI: 10.1126/science.1234485
  6. Hakim, N.A., Anggraeni, M., Dinanti, D. 2014. Pengaruh Sosial Ekonomi Terhadap Tingkat Kekritisan Lahan Pada Kawasan Budidaya Pertanian (Studi Kasus Desa Ngabab Kecamatan Pujon). [TESIS]. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada
  7. Harlik, H., Amir, A., Hardiani, H. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan dan Pengangguran di Kota Jambi. Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah, 1(2) Hal 109-120
  8. [IAMO] Leibniz-Institut für Agrarentwicklung in Mittel- und Osteuropa. 2007. Sustainable rural development: What is the role of the agri-food sector? Die Deutsche Bibliothek [Internet]. [Diunduh 2017 Jan 10]; Tersedia pada: http://www.iamo.de/dok/sr_vol39 .pdf
  9. Meliani, D. 2013. Daya dukung lingkungan Kecamatan Rasau Jaya berdasarkan ketersediaan dan kebutuhan lahan. Jurnal Teknik Lingkungan 1(1) Hal 1-10
  10. Moniaga VR. 2011. Analisis daya dukung lahan pertanian. Jurnal Agri-Sosioekonomi 7(2) Hal 61-68
  11. Mulyani A, Agus F. 2017. Kebutuhan dan Ketersediaan Lahan Cadangan Untuk Mewujudkan Cita-Cita Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia Tahun 2045. Analisis Kebijakan Pertanian. 15(1) Hal 1-17. DOI: 10.21082/akp.v15n1.2017.1-17
  12. Noordwijk MV, Hairiah K. 2006. Intensifikasi Pertanian, Biodiversitas Tanah Dan Fungsi Agro-Ekosistem. Jurnal Agrivita 28(3) Hal 1- 13
  13. Pasandaran E. 2006. Alternatif Kebijakan Pengendalian Konversi Lahan Sawah Beririgasi di Indonesia. JLP, 25(4) Hal 123-129
  14. Pranoto A.Y., Aziz M.M., Hasanah N.R., 2013. Rancang Bangun dan Analisis Decision Support System Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process untuk Penilaian Kinerja Karyawan, J EECCIS 7:(1)
  15. Purnama S. 2015. Analisis Daya Dukung (Carrying Capacity Ratio) Lahan Perkebunan. [Internet] [Diunduh 2017 Jan10]; Tersedia pada: http://disbun.jabarprov.go.id/ index.php/artikel/detailartikel/67
  16. Putra IDGAD, Utama MS, Yasa IGWM. 2016. Analisis Daya Dukung Lahan Berdasarkan Total Nilai Produksi Pertanian Di Kabupaten Gianyar. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 5(3) Hal 387-402
  17. Salman D. 2012. Sosiologi Desa, Revolusi Senyap dan tarian Kompleksitas. Makassar. Ininnawa
  18. Shofiyanti R. 2011. Teknologi Pesawat Tanpa Awak Untuk Pemetaan Dan Pemantauantanaman Dan Lahan Pertanian. JIP 20 (2) Hal 58 – 64. Jakarta. Kementan
  19. Sjaf S. 2015 Jun 25. Menjawab kekhawatiran dana desa. Kompas. Rubrik Opini: 5 (kol 1-4)
  20. _________ 2017. Merebut Masa Depan Pertanian. Kompas. Rubrik Opini, 15 Des 2017: 4 (kol 1-4)
  21. Susilowati S.H. 2016. Fenomena Penuaan Petani Dan Berkurangnya Tenaga Kerja Muda Serta Implikasinya Bagi Kebijakan Pembangunan Pertanian. Jakarta (ID): Forum Penelitian Agro Ekonomi 34(1) Hal 21-34
  22. Wikantika K. 2009. Unmanned Mapping Technology: Development and Applications. Workshop Sehari “Unmanned Mapping Technology: Development and Applications” (UnMapTech2008). Bandung, Indonesia. 9 Juni 2008. Bandung (ID): ITB

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.