skip to main content

Potensi Reduksi Emisi GRK dan Kelayakan Finansial dari Teknologi Hidrotermal untuk Pengolahan Sampah di Kabupaten Tangerang

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Indonesia

Received: 26 Sep 2021; Revised: 4 Nov 2021; Accepted: 9 Nov 2021; Available online: 17 Nov 2021; Published: 1 Jan 2022.
Editor(s): H. Hadiyanto

Citation Format:
Abstract

Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer telah menimbulkan efek pemanasan global. Salah satu kontributor emisi GRK adalah penumpukan sampah di TPA tanpa pengolahan lebih lanjut. TPA Jatiwaringin di Kabupaten Tangerang diprediksi akan mengalami overcapacity, sehingga diperlukan mitigasi untuk mengurangi sampah di TPA, salah satunya dengan teknologi hidrotermal. Namun dalam penerapan teknologi hidrotermal membutuhkan biaya yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi potensi emisi GRK sebelum adanya proyek hidrotermal, mengestimasi potensi reduksi emisi GRK setelah adanya proyek hidrotermal, menganalisis kelayakan finansial dari proyek hidrotermal. Penelitian ini menggunakan metode Clean Development Mechanism (CDM) AMS-III.E untuk mengestimasi potensi reduksi emisi GRK proyek hidrotermal dan analisis cashflow untuk mengevaluasi kelayakan finansialnya. Hasil penelitian ini menunjukkan emisi baseline pada tahun 2021 diestimasi sebesar 18.766 t CO2 e dan akan meningkat menjadi 21.865 t CO2 e (16,5%) pada tahun 2030. Emisi proyek diestimasi sebesar 5883 t CO2 e per tahun. Rata-rata persentase potensi reduksi emisi GRK dari proyek hidrotermal tahun 2021-2030 sebesar 70,94% (Skenario 2 putaran per hari) dan 68,26% (Skenario 3 putaran per hari). Proyek hidrotermal juga layak secara finansial, dengan syarat produk hidrotermal yaitu Refused Derived Fuel (RDF) dapat terjual setidaknya 72% dan jumlah iuran masyarakat yang terkumpul minimal 50% dari target penerimaan iuran.

 

ABSTRACT

An increase in the atmospheric concentrations of greenhouse gases (GHGs) produces global warming effect. One of GHGs emissions contributors is waste accumulation of in the landfill. Jatiwaringin landfill in Tangerang Regency is predicted to reach overcapacity. Therefore, mitigation measures are required to reduce such waste. One of potential measures is hydrothermal treatment technology for urban scale, but its implementation is costly. This study aims to: estimate the potential GHGs emissions prior the hydrothermal project, estimate the potential GHGs emission reduction after the project, and analyze the financial feasibility of the project. This study employs Clean Development Mechanism (CDM) method i.e., AMS-III.E to estimate the GHGs emissions reduction potential of hydrothermal projects and cashflow analysis to evaluate the project financial feasibility. The results show that the baseline emissions in 2021 are estimated at 18,766 t CO2 e and would increase to 21,865 t CO2 e (16.5%) in 2030. The potential project emissions are estimated at 5883 t CO2 e per year. The GHGs emission reductions could reach 70.94% (2 batches per day) and 68.26% (3 batches per day) within 2021-2030. Furthermore, the hydrothermal project would be financially feasible, if the hydrothermal product i.e., Refused Derived Fuel (RDF) are sold at least 72% and the cumulative households-contribution is at least 50% of the target.

 

Fulltext View|Download
Keywords: CDM; GRK,; sampah kota; sektor pengelolaan limbah; teknologi hidrotermal

Article Metrics:

  1. Bimantara CA. 2012. Analisa Potensi Refuse Derived Fuel (RDF) dari Sampah Unit Pengolahan Sampah (UPS) di Kota Depok (Studi Kasus UPS Grogol, UPS Permata Regency, UPS Cilangkap) [skripsi]. Depok (ID): Universitas Indonesia
  2. Chaerul, M., Febrianto, A., Tomo, H. S. (2020). Peningkatan Kualitas Penghitungan Emisi Gas Rumah Kaca dari Sektor Pengelolaan Sampah dengan Metode IPCC 2006 (Studi Kasus: Kota Cilacap). Jurnal Ilmu Lingkungan, 18(1),153-161, doi: 10.14710/jil.18.1.153-161
  3. [BAPPENAS] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2014. Pedoman Teknis Perhitungan Baseline Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Pengelolaan Limbah. Jakarta (ID): Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
  4. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2019. Kabupaten Tangerang dalam Angka. Tangerang (ID): Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang
  5. Gotze U, Northcott D, Schuster P. 2008. Investment appraisal: Methods and models. Berlin (DE):
  6. Springer
  7. IPCC. 2014. Climate Change 2014: Synthesis Report. Contribution of Working Groups I, II and III to the Fifth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change. Switzerland : IPCC
  8. [KESDM] Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2016. Data Inventory Emisi GRK Sektor Energi. Jakarta (ID): Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
  9. [KLH] Kementerian Lingkungan Hidup. 2006. Panduan Kegiatan MPB di Indonesia. Jakarta (ID): Kementerian Lingkungan Hidup
  10. Kustiasih T, Lya MS, Fitrijani A, Sri D, Aryenti. 2014. Faktor Penentu Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Pengelolaan Sampah Perkotaan. Jurnal Permukiman. 9(2): 78-90
  11. LAN. 2018. Kajian Strategi Pemerintah Daerah dalam Menghadapi Agenda Perubahan Iklim. Jakarta (ID): Pusat Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah
  12. Prawisudha P, Tomoaki N, Kunio Y. 2011. Coal Alternative Fuel Production from Municipal Solid Wastes Employing Hydrothermal Treatment. Journal Applied Energy. 298-304
  13. PLN. 2020. Statistik PLN 2019. Jakarta (ID): PLN
  14. Triyono B, Muhammad HG, David H, Pandji P, Ari DP. 2016. State of the Art Teknologi Hidrotermal Untuk Pengolahan Sampah Kota Menjadi Bahan Bakar Padat. Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XV
  15. Ummatin KK, Yakin DA, Arifianti Q. 2017. Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembaharuan Unit Pengolahan Sampah Kota Gresik dengan Teknologi Hidrotermal. Journal Industrial Servicess
  16. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2016 Tentang Pengesahan Paris Agreement To The United Nations Framework Convention On Climate Change (Persetujuan Paris Atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Perubahan Iklim)
  17. [UNFCCC] United Nations Framework Convention on Climate Change. 2008. Kyoto Protocol. Reference Manual: on Accounting of Emissions and Assigned Amount
  18. [UNFCCC] United Nations Framework Convention Climate Change. 2014. Small-scale Methodology: AMS III. E Avoidance of methane production from decay of biomass through controlled combustion, gasification or mechanical/thermal treatment. Version 17.0
  19. [UNFCCC] United Nations Framework Convention Climate Change. 2017.Tool04. Methodological tool: Emissions from solid waste disposal sites. Version 08.0
  20. [UNFCCC] United Nations Framework Convention Climate Change. 2012. Tool12. Methodological tool: Project and leakage emissions from transportation of freight. Version 01.1.0
  21. [UNFCCC] United Nations Framework Convention Climate Change. 2017. Tool05 Methodological tool: Baseline, project and/or leakage emissions from electricity consumption and monitoring of electricity generation. Version 03.0
  22. Wahyono, Sri. 2014. Proyek Pengurangan Emisi GRK dengan Proses Pembakaran (Flaring) Terhadap Gas TPA Studi Kasus di TPA Kota Bekasi, Pontianak, Makasar dan Palembang. Jurnal BPPT
  23. Widyaputri, LAS. 2014. Analisis Ekonomi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah dan Manfaat Reduksi Emisi Karbon di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang [Skripsi]. Bogor(ID): Institut Pertanian Bogor
  24. Wijayanti P. 2020. Laporan Kelayakan Teknis. Jakarta (ID): ICLEI SEAS
  25. Yoshikawa K. 2009. Hydrothermal Treatment of Municipal Solid Waste to Produce Solid Fuel. 7th International Energy Conversion Engineering Conference

Last update:

  1. Review: Ammonia adsorbent development for white-shrimp ponds

    Lorine Tantalu, Nur Hidayat, Bambang Suharto, Irnia Nurika, D.F.A. Riza, N. Izza, K. Gustinasari, I.K. Maharsih, W.B. Sunarharum, M. Nurcholis, B.S.D. Dewanti, V.T. Widayanti, E. Mufidah, I. Qisthiya, D. Karadag, S. Idrus, H. Umakoshi, Y.C. Lee, D. Fatchurrahman, M. Zhu, K.A. Omwange, T. Addini. BIO Web of Conferences, 90 , 2024. doi: 10.1051/bioconf/20249006002

Last update: 2024-11-21 00:22:05

No citation recorded.