1Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, Indonesia
2Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL57288, author = {Esthi Kusdarini and Putri Sania and Agus Budianto}, title = {Netralisasi Air Asam Tambang Menggunakan Pengolahan Aktif dan Pasif}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {22}, number = {3}, year = {2024}, keywords = {Air asam tambang; Batu gamping; Kapur tohor; Morfologi permukaan; Ukuran butir}, abstract = { Air asam tambang dapat membahayakan kesehatan manusia. Tujuan penelitian mendapatkan: 1) pengaruh dosis kapur tohor terhadap pH, Fe dan Mn; 2) pengaruh ukuran butir batu gamping terhadap pH, Fe dan Mn; 3) kemampuan kapur tohor dan batu gamping dalam meningkatkan pH dan menurunkan Fe, Mn; 4) morfologi permukaan batu gamping sebelum dan setelah kontak dengan air asam tambang. Metode yang digunakan eksperimen skala laboratorium, dengan mengolah air asam tambang menggunakan: 1) kapur tohor, variabel dosis (300; 200; 100) mg/L, t waktu pengadukan 15 menit; 2) batu gamping, variabel ukuran butir (10, 5, 1) mm, waktu kontak 30 menit. Hasil penelitian: 1) semakin besar dosis kapur tohor, pH semakin meningkat; Fe, Mn semakin berkurang; 2) semakin kecil ukuran butir batu gamping, pH semakin meningkat; Fe, Mn semakin berkurang; 3) kapur tohor optimal pada dosis 200 mg/L, meningkatkan pH dari 3,31 menjadi 7,01; menurunkan Fe 99,9% dan Mn 95,84%; batu gamping optimal pada ukuran 1 mm, meningkatkan pH dari 3,31 menjadi 6,96; menurunkan Fe 99,9% dan Mn 90,65%; 4) uji foto SEM batu gamping menunjukkan adanya partikel berbentuk gumpalan putih, yang diperkirakan mineral kalsit, setelah berkontak dengan air asam tambang, partikel berbentuk gumpalan putih jumlahnya berkurang dan ukurannya mengecil. }, pages = {808--815} doi = {10.14710/jil.22.3.808-815}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/57288} }
Refworks Citation Data :
Air asam tambang dapat membahayakan kesehatan manusia. Tujuan penelitian mendapatkan: 1) pengaruh dosis kapur tohor terhadap pH, Fe dan Mn; 2) pengaruh ukuran butir batu gamping terhadap pH, Fe dan Mn; 3) kemampuan kapur tohor dan batu gamping dalam meningkatkan pH dan menurunkan Fe, Mn; 4) morfologi permukaan batu gamping sebelum dan setelah kontak dengan air asam tambang. Metode yang digunakan eksperimen skala laboratorium, dengan mengolah air asam tambang menggunakan: 1) kapur tohor, variabel dosis (300; 200; 100) mg/L, t waktu pengadukan 15 menit; 2) batu gamping, variabel ukuran butir (10, 5, 1) mm, waktu kontak 30 menit. Hasil penelitian: 1) semakin besar dosis kapur tohor, pH semakin meningkat; Fe, Mn semakin berkurang; 2) semakin kecil ukuran butir batu gamping, pH semakin meningkat; Fe, Mn semakin berkurang; 3) kapur tohor optimal pada dosis 200 mg/L, meningkatkan pH dari 3,31 menjadi 7,01; menurunkan Fe 99,9% dan Mn 95,84%; batu gamping optimal pada ukuran 1 mm, meningkatkan pH dari 3,31 menjadi 6,96; menurunkan Fe 99,9% dan Mn 90,65%; 4) uji foto SEM batu gamping menunjukkan adanya partikel berbentuk gumpalan putih, yang diperkirakan mineral kalsit, setelah berkontak dengan air asam tambang, partikel berbentuk gumpalan putih jumlahnya berkurang dan ukurannya mengecil.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-23 13:58:12
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.