skip to main content

Studi Hubungan Kelimpahan Fitoplankton dan Ketersediaan Nutrien pada Tambak di Kampung Pegat Batumbuk, Kalimantan Timur Menggunakan Generalized Poisson Regression

Marine Science Study Program, Mulawarman University, Jalan Gunung Tabur No. 1 Samarinda, 75122, Indonesia

Received: 13 Dec 2024; Revised: 17 Jun 2025; Accepted: 30 Jun 2025; Available online: 25 Jul 2025; Published: 31 Jul 2025.
Editor(s): Budi Warsito

Citation Format:
Abstract
Fitoplankton merupakan organisme pertama yang terpengaruh oleh perubahan di perairan karena sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan seperti pencemaran. Pencemaran air dan peningkatan nutrien dari limbah tambak dapat memengaruhi pertumbuhan fitoplankton, yang berdampak pada kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kelimpahan fitoplankton dengan ketersediaan nutrien di dalam tambak, dan memprediksi jumlah fitoplankton per kelas terhadap peningkatan nutrien menggunakan pendekatan Generalized Poisson Regression (GPR). Data dikumpulkan pada bulan Januari-Februari 2023 di Tambak Kampung Pegat Batumbuk, Berau pada tiga lokasi penelitian yaitu tambak terbengkalai, tambak tradisional dan perairan mangrove, masing-masing lokasi terdiri dari tiga stasiun penelitian. Analisis data dilakukan menggunakan Rstudio versi 2023.2.1 dengan paket VGAM, car, ggplot2, dan MASS. Hasil GPR menunjukkan bahwa konsentrasi nitrat secara signifikan berkorelasi positif dengan peningkatan kelimpahan fitoplankton, terutama pada kelas Bacillariophyceae. Kenaikan konsentrasi nitrat sebesar 1 mg/L diperkirakan akan meningkatkan kelimpahan Bacillariophyceae sebesar 4,58 atau setara dengan 97.154 sel/L di tambak terbengkalai, 2,41 atau setara dengan 1.114 sel/L di tambak tradisional, dan 5,59 atau setara dengan 267.896 sel/L di perairan mangrove. Studi ini mengindikasikan bahwa nitrat merupakan nutrien pembatas utama pertumbuhan fitoplankton di perairan tambak Pegat Batumbuk, Berau. Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan dalam pengelolaan tambak yang berkelanjutan.
Fulltext View|Download
Keywords: Fitoplankton; Nitrat; Fosfat; Tambak; Generalized Poisson Regression
Funding: Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN); UK DEFRA Darwin Initiative

Article Metrics:

  1. Amador, J., & Jones, R. D. (1993). Nutrient limitations on microbial respiration in peat soils with different total phosphorus content. Soil Biology and Biochemistry, 25(6), 793–801
  2. Apori, S. O., Giltrap, M., Dunne, J., & Tian, F. (2024). Assessment of Nitrate and Phosphate Concentrations in Discharge Water from Ditch Networks across Different Peatland Use Types: Implications for Sustainable Peatland Use Management. Sustainability, 16(15), 6463
  3. Carpenter, S., & Bennett, E. (2011). Reconsideration of the Planetary Boundary for Phosphorus. Environmental Research Letters, 6, 14009. https://doi.org/10.1088/1748-9326/6/1/014009
  4. Dalsgaard, T., Thamdrup, B., & Canfield, D. E. (2005). Anaerobic ammonium oxidation (anammox) in the marine environment. Research in Microbiology, 156(4), 457–464. https://doi.org/10.1016/j.resmic.2005.01.011
  5. Elser, J., Bracken, M., Cleland, E., Gruner, D., Harpole, W., Hillebrand, H., Ngai, J., Seabloom, E., Shurin, J., & Smith, J. (2008). Global analysis of nitrogen and phosphorus limitation of primary producers in freshwater, marine and terrestrial ecosystems. Ecology Letters, 10, 1135–1142. https://doi.org/10.1111/j.1461-0248.2007.01113.x
  6. Hartoko, A. (2013). Oceanographic characters and plankton resources of Indonesia. Graha Ilmu
  7. Howarth, R., & Marino, R. (2006). Nitrogen as the Limiting Nutrient for Eutrophication in Coastal Marine Ecosystems: Evolving Views over Three Decades. Limnology and Oceanography, 51, 364–376. https://doi.org/10.4319/lo.2006.51.1_part_2.0364
  8. Ikhsan, M. K., Rudiyanti, S., & Ain, C. (2020). Hubungan antara Nitrat dan Fosfat dengan Kelimpahan Fitoplankton di Waduk Jatibarang Semarang Correlation between Nitrate and Phospate with Abundance of Phytoplankton in Jatibarang Reservoir, Semarang. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 9(1), 23–30
  9. Kitheka, J. U. (1997). Coastal tidally-driven circulation and the role of water exchange in the linkage between tropical coastal ecosystems. Estuarine, Coastal and Shelf Science, 45(2), 177–187
  10. Lusiana, E. D., Mahmudi, M., Buwono, N. R., & Nisya, T. W. (2021). Analisis Kelimpahan Fitoplankton Berdasarkan Ketersediaan Nutrien di Ranu Grati dengan Generalized Poisson Regression. JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research), 5(1), 78–83
  11. Nugroho, A. S., Tanjung, S. D., & Hendrarto, B. (2014). Distribusi serta kandungan nitrat dan fosfat di perairan Danau Rawa Pening. Bioma: Jurnal Ilmiah Biologi, 3(1, April)
  12. Paerl, H., & Otten, T. (2013). Harmful Cyanobacterial Blooms: Causes, Consequences, and Controls. Microbial Ecology, 65. https://doi.org/10.1007/s00248-012-0159-y
  13. Rice, E. W., Bridgewater, L., & Association, A. P. H. (2012). Standard methods for the examination of water and wastewater (Vol. 10). American public health association Washington, DC
  14. Sahami, F. M., Baruadi, A. S. R., & Hamzah, S. N. (2017). Phytoplankton abundance as a preliminary study on pearl oyster potential culture development in the North Gorontalo water, Indonesia. Aquaculture, Aquarium, Conservation & Legislation, 10(6), 1506–1513
  15. Schindler, D. W. (1977). Evolution of Phosphorus Limitation in Lakes. Science, 195(4275), 260–262. http://www.jstor.org/stable/1743244
  16. Smetacek, V., & Zingone, A. (2013). Green and golden seaweed tides on the rise. Nature, 504(7478), 84–88. https://doi.org/10.1038/nature12860
  17. Smith, V. H. (2003). Eutrophication of freshwater and coastal marine ecosystems: a global problem. Environmental Science and Pollution Research International, 10(2), 126–139. https://doi.org/10.1065/espr2002.12.142
  18. Verhoeven, J. T. A. (1986). Nutrient dynamics in minerotrophic peat mires. Aquatic Botany, 25, 117–137
  19. Wafi, A., Ariadi, H., Fadjar, M., Mahmudi, M., & Supriatna, S. (2020). Model simulasi panen parsial pada pengelolaan budidaya intensif udang vannamei (Litopenaeus vannamei). Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan, 11(2), 118–126
  20. Yayasan Konservasi Alam Nusantara. (2021). Aksi Kolaboratif Untuk Melindungi Mangrove di Kabupaten Berau, https://www.ykan.or.id/id/publikasi/artikel/siaran-pers/aksi-kolaboratif-untuk- melindungi-mangrove-di-kabupaten-berau/ (Februari 2023)

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-08-12 06:20:36

No citation recorded.