1Pasca Sarjana Doktoral Studi Pembangunan Universitas Kristen Satya Wacana
2Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
3Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana
BibTex Citation Data :
@article{JIL11974, author = {Hary Jocom and Daniel D Kameo and Intiyas Utami and A. Ign. Kristijanto}, title = {Air dan Konflik: Studi Kasus Kabupaten Timor Tengah Selatan}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {14}, number = {1}, year = {2016}, keywords = {}, abstract = { ABSTRAK Secara perhitungan teknis, antara ketersediaan air dan kebutuhan air per kapita mencukupi di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Provinsi Nusa Tenggara Timur, namun permasalahan aksesibilitas yang menyebabkan terjadinya kekeringan dibeberapa wilayah. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kolbano dan Kualin, Kab. TTS bertujuan pembuktian teori Homer-Dixon dan Gleick tentang konflik berbasis sumber daya alam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, ketidakadilan akses terhadap sumber daya air tidak menimbulkan konflik antar masyarakat, dan kedua, tidak terjadi migrasi besar dari wilayah langka air ke wilayah lain. Faktor yang melandasiadalah adanyanilai-nilai budaya yang masih dipercaya dan dijaga, sehingga mampumenciptakan harmoni sosial. Temuan empirik ini menjadi sebuah penemuan teori baru dari pengembangan teori Homer-Dixon dan Gleick yang menyatakan bahwa kelangkaan sumber daya alam/air menimbulkan konflik, namun tidak terjadi dalam konteks masyarakat di Kec. Kolbano dan Kualin, dan wilayah lain di Kab. TTS. Kata kunci : Kelangkaan air, konflik, sumberdaya air, sumber daya alam ABSTRACT In technical calculations, between water availability and water demand per capita is sufficient in Timor Tengah Selatan (TTS) East Nusa Tenggara province, but the problem of accessibility caused drought in some areas. This research was conducted in the District Kolbano and Kualin, Kab. TTS aims at proving the theory Homer-Dixon and Gleick about natural resource-based conflicts. The results showed that the first, inequality in access to water resources does not generate conflicts between communities, and second, there was no major migration of water-scarce region to region. Factors underlying is their cultural values are still believed and guarded, so as to create social harmony. These empirical findings into a discovery of a new theory of the development of the theory of Homer-Dixon and Gleick stating that the scarcity of natural resources / water conflict, but did not occur in the context of the community in the district Kolbano and Kualin, and other areas in the district TTS. Keywords : Conflict, natural resources, water resources, water scarcity Cara sitasi : Jocom, H., Kameo, D.D., Utami, I., dan Kristijanto, A.I. (2016). Air dan Konflik: Studi Kasus Kabupaten Timor Tengah Selatan. Jurnal Ilmu Lingkungan. 14(1),51-61, doi:10.14710/jil.14.1.51-61 }, pages = {51--61} doi = {10.14710/jil.14.1.51-61}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/11974} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Secara perhitungan teknis, antara ketersediaan air dan kebutuhan air per kapita mencukupi di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Provinsi Nusa Tenggara Timur, namun permasalahan aksesibilitas yang menyebabkan terjadinya kekeringan dibeberapa wilayah. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kolbano dan Kualin, Kab. TTS bertujuan pembuktian teori Homer-Dixon dan Gleick tentang konflik berbasis sumber daya alam. Hasil penelitian menunjukkan bahwapertama, ketidakadilan akses terhadap sumber daya air tidak menimbulkan konflik antar masyarakat, dan kedua, tidak terjadi migrasi besar dari wilayah langka air ke wilayah lain. Faktor yang melandasiadalah adanyanilai-nilai budaya yang masih dipercaya dan dijaga, sehingga mampumenciptakan harmoni sosial. Temuan empirik ini menjadi sebuah penemuan teori baru dari pengembangan teori Homer-Dixon dan Gleick yang menyatakan bahwa kelangkaan sumber daya alam/air menimbulkan konflik, namun tidak terjadi dalam konteks masyarakat di Kec. Kolbano dan Kualin, dan wilayah lain di Kab. TTS.
Kata kunci: Kelangkaan air, konflik, sumberdaya air, sumber daya alam
ABSTRACT
In technical calculations, between water availability and water demand per capita is sufficient in Timor Tengah Selatan (TTS) East Nusa Tenggara province, but the problem of accessibility caused drought in some areas. This research was conducted in the District Kolbano and Kualin, Kab. TTS aims at proving the theory Homer-Dixon and Gleick about natural resource-based conflicts. The results showed that the first, inequality in access to water resources does not generate conflicts between communities, and second, there was no major migration of water-scarce region to region. Factors underlying is their cultural values are still believed and guarded, so as to create social harmony. These empirical findings into a discovery of a new theory of the development of the theory of Homer-Dixon and Gleick stating that the scarcity of natural resources / water conflict, but did not occur in the context of the community in the district Kolbano and Kualin, and other areas in the district TTS.
Keywords: Conflict, natural resources, water resources, water scarcity
Cara sitasi: Jocom, H., Kameo, D.D., Utami, I., dan Kristijanto, A.I. (2016). Air dan Konflik: Studi Kasus Kabupaten Timor Tengah Selatan. Jurnal Ilmu Lingkungan. 14(1),51-61, doi:10.14710/jil.14.1.51-61
Article Metrics:
Last update:
Ecotheology: environmental ethical view in water spring protection
Teknik Konservasi Mataair Berdasarkan Karakteristiknya : Studi Kasus Dusun Sumberwatu dan Dusun Dawangsari, Prambanan, di. Yogyakarta
Last update: 2024-11-21 16:30:42
Study of direct current motor power requirement for manikin smart irrigation systems
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.