Program Studi Analis Kimia Fakultas Teknik Universitas Setia Budi, Jl. Let. Jen. Sutoyo Surakarta, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL70269, author = {Peni Pujiastuti}, title = {Peluang Karbon Nanopori Moringa oleifera Mengurangi Residu Besi Efluen Fenton Air Limbah Organik Tinggi}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {23}, number = {4}, year = {2025}, keywords = {Polutan organik; Fenton; Residu Fe; Moringa oleifera; bioadsorben}, abstract = { Polutan organik konsentrasi tinggi dari limbah industri mendominasi pencemaran air permukaan, dapat menimbulkan ancaman signifikan terhadap ekosistem perairan dan kesehatan manusia. Polutan ini sulit mengalami biodegradasi, menyebabkan berkurangnya kualitas air dan mengganggu kehidupan biota air. Reagen Fenton sangat efektif mengurangi konsentrasi polutan organik tinggi hingga lebih dari 90%. Namun efluen proses fenton mengandung residu Fe sangat tinggi melebihi baku mutu, berakibat menimbulkan pencemaran air. Diperlukan upaya pengolahan lanjutan yang ramah lingkungan. Moringa oleifera mempunyai peluang besar untuk mengurangi residu Fe setelah pengolahan fenton. Proses ini menjanjikan keamanan bagi biota air. Penelitian ini bertujuan memberikan solusi ramah lingkungan dalam pengolahan limbah organik tinggi pada efluen fenton menggunakan Moringa oleifera C arbon (MOC) dan Moringa oleifera Carbon Activated (MOCA) untuk mengurangi residu Fe. Metode penelitian dilakukan secara deskriptif laboratoris., menggunakan sampel penelitian dari air limbah industri tahu. Pengolahan menggunakan reagen fenton (H 2 O 2 0,3M dan FeSO 4 0,8M). Efluen dari proses fenton ditambahkan serbuk MOC dan MOCA 100 mesh. Variabel bebas konsentrasi (mg/L) MOC dan MOCA: 100, 200, 300 dan 400. Selanjutnya diuji waktu kontak (menit) 15, 30, 45 dan 60 terhadap konsentrasi paling optimal mengurangi residu Fe. Sampel sebelum dan sesudah pengolahan diuji kadar Fe. Uji karakteristik partikel MOC dan MOCA menggunakan SEM-EDX, BET-BJH dan FTIR. Uji karakteristik kimia meliputi kadar air, kadar abu, protein, lemak, karbohidrat, daya serap terhadap iod menggunakan metode terstandar sesuai SNI. Hasil penelitian menunjukkan MOCA memiliki rerata diameter pori 4,1825 nm. MOCA dosis 400 mg/L dengan waktu kontak 30 menit efektif mengurangi residu Fe efluen fenton sebesar 76,39%. MOCA nanopori berpeluang besar sebagai bioadsorben yang ramah lingkungan. }, pages = {1114--1122} doi = {10.14710/jil.23.4.1114-1122}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/70269} }
Refworks Citation Data :
Polutan organik konsentrasi tinggi dari limbah industri mendominasi pencemaran air permukaan, dapat menimbulkan ancaman signifikan terhadap ekosistem perairan dan kesehatan manusia. Polutan ini sulit mengalami biodegradasi, menyebabkan berkurangnya kualitas air dan mengganggu kehidupan biota air. Reagen Fenton sangat efektif mengurangi konsentrasi polutan organik tinggi hingga lebih dari 90%. Namun efluen proses fenton mengandung residu Fe sangat tinggi melebihi baku mutu, berakibat menimbulkan pencemaran air. Diperlukan upaya pengolahan lanjutan yang ramah lingkungan. Moringa oleifera mempunyai peluang besar untuk mengurangi residu Fe setelah pengolahan fenton. Proses ini menjanjikan keamanan bagi biota air. Penelitian ini bertujuan memberikan solusi ramah lingkungan dalam pengolahan limbah organik tinggi pada efluen fenton menggunakan Moringa oleifera Carbon (MOC) dan Moringa oleifera Carbon Activated (MOCA) untuk mengurangi residu Fe. Metode penelitian dilakukan secara deskriptif laboratoris., menggunakan sampel penelitian dari air limbah industri tahu. Pengolahan menggunakan reagen fenton (H2O2 0,3M dan FeSO4 0,8M). Efluen dari proses fenton ditambahkan serbuk MOC dan MOCA 100 mesh. Variabel bebas konsentrasi (mg/L) MOC dan MOCA: 100, 200, 300 dan 400. Selanjutnya diuji waktu kontak (menit) 15, 30, 45 dan 60 terhadap konsentrasi paling optimal mengurangi residu Fe. Sampel sebelum dan sesudah pengolahan diuji kadar Fe. Uji karakteristik partikel MOC dan MOCA menggunakan SEM-EDX, BET-BJH dan FTIR. Uji karakteristik kimia meliputi kadar air, kadar abu, protein, lemak, karbohidrat, daya serap terhadap iod menggunakan metode terstandar sesuai SNI. Hasil penelitian menunjukkan MOCA memiliki rerata diameter pori 4,1825 nm. MOCA dosis 400 mg/L dengan waktu kontak 30 menit efektif mengurangi residu Fe efluen fenton sebesar 76,39%. MOCA nanopori berpeluang besar sebagai bioadsorben yang ramah lingkungan.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-08-10 08:23:04
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.