BibTex Citation Data :
@article{Interaksi5398, author = {Fariza Rakhmawati}, title = {Self Disclosure dalam Taaruf Pranikah Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS)}, journal = {Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi}, volume = {2}, number = {1}, year = {2013}, keywords = {}, abstract = { Abstract Reality in Indonesia indicate the courtship activity leads to free sex. Thus emerged as an alternative solution premarital taaruf. Member of Partai Keadilan Sejahtera (PKS) taaruf premarital apply to exchange information about each self (self-disclosure) is unique because it is restricted Islamic association rules. This study aims to understand the meaning and process of self-disclosure (self-disclosure) in premarital taaruf PKS members. The study was conducted using a phenomenological method that scientists can clearly describe the meaning of the participants self-disclosure in premarital taaruf. Participants were selected by purposive sam- pling to represent the phenomenon. Construction of the deeper meaning of the participants revealed through in-depth interviews and literature. Data were analyzed with phenomenological analysis of data from a modi- fied van Kaam. Based on the research and analysis of PKS cadres known that interpretation of the prenuptial taaruf is the process of introducing open before marriage according to Islamic law. Motive namely as a means of self-disclosure on the grounds of religiosity and high confidence in the Unit Keluarga Sejahtera(UKS) as facilitation taaruf PKS, which is related to the group cohesiveness. Keywords: self disclosure, premarital taaruf, phenomenology Abstraksi Realita di masyarakat Indonesia mengindikasikan aktivitas berpacaran mengarahkan pada perilaku seks bebas. Maka mengemuka taaruf pranikah sebagai solusi alternatif. Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menerapkan taaruf pranikah dengan saling menukar informasi mengenai diri masing- masing (self dis- closure) yang bersifat unik karena dibatasi aturan pergaulan Islam. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pemaknaan dan proses self disclosure (pengungkapan diri) dalam taaruf pranikah kader PKS. Penelitian dilakukan menggunakan metode fenomenologi agar peneliti dapat menggambarkan secara jelas pemaknaan partisipan mengenai self disclosure dalam taaruf pranikah. Partisipan dipilih dengan sam- pling purposive untuk merepresentasikan fenomena. Konstruksi makna mendalam dari partisipan diungkap- kan melalui wawancara mendalam dan studi pustaka. Data dianalisis dengan analisis data fenomenologi dari Van Kaam yang telah dimodifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis diketahui bahwa pemaknaan kader PKS mengenai taaruf pranikah adalah proses pengenalan terbuka sebelum pernikahan yang sesuai dengan syariat Islam. Motifnya yakni sebagai sarana self disclosure dengan alasan religiusitas dan keper- cayaan tinggi pada Unit Keluarga Sejahtera (UKS) sebagai fasilitasi taaruf PKS, yang berkaitan dengan kohesivitas kelompok. Kata Kunci: self disclosure, taaruf pranikah, fenomenologi }, issn = {2548-4907}, pages = {11--21} doi = {10.14710/interaksi.2.1.11-21}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/interaksi/article/view/5398} }
Refworks Citation Data :
Reality in Indonesia indicate the courtship activity leads to free sex. Thus emerged as an alternative solution premarital taaruf. Member of Partai Keadilan Sejahtera (PKS) taaruf premarital apply to exchange information about each self (self-disclosure) is unique because it is restricted Islamic association rules. This study aims to understand the meaning and process of self-disclosure (self-disclosure) in premarital taaruf PKS members.
The study was conducted using a phenomenological method that scientists can clearly describe the meaning of the participants self-disclosure in premarital taaruf. Participants were selected by purposive sam- pling to represent the phenomenon. Construction of the deeper meaning of the participants revealed through in-depth interviews and literature. Data were analyzed with phenomenological analysis of data from a modi- fied van Kaam. Based on the research and analysis of PKS cadres known that interpretation of the prenuptial taaruf is the process of introducing open before marriage according to Islamic law. Motive namely as a means of self-disclosure on the grounds of religiosity and high confidence in the Unit Keluarga Sejahtera(UKS) as facilitation taaruf PKS, which is related to the group cohesiveness.
Keywords: self disclosure, premarital taaruf, phenomenology
Abstraksi
Realita di masyarakat Indonesia mengindikasikan aktivitas berpacaran mengarahkan pada perilaku seks bebas. Maka mengemuka taaruf pranikah sebagai solusi alternatif. Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menerapkan taaruf pranikah dengan saling menukar informasi mengenai diri masing- masing (self dis- closure) yang bersifat unik karena dibatasi aturan pergaulan Islam. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pemaknaan dan proses self disclosure (pengungkapan diri) dalam taaruf pranikah kader PKS.
Penelitian dilakukan menggunakan metode fenomenologi agar peneliti dapat menggambarkan secara jelas pemaknaan partisipan mengenai self disclosure dalam taaruf pranikah. Partisipan dipilih dengan sam- pling purposive untuk merepresentasikan fenomena. Konstruksi makna mendalam dari partisipan diungkap- kan melalui wawancara mendalam dan studi pustaka. Data dianalisis dengan analisis data fenomenologi dari Van Kaam yang telah dimodifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis diketahui bahwa pemaknaan kader PKS mengenai taaruf pranikah adalah proses pengenalan terbuka sebelum pernikahan yang sesuai dengan syariat Islam. Motifnya yakni sebagai sarana self disclosure dengan alasan religiusitas dan keper- cayaan tinggi pada Unit Keluarga Sejahtera (UKS) sebagai fasilitasi taaruf PKS, yang berkaitan dengan kohesivitas kelompok.
Kata Kunci: self disclosure, taaruf pranikah, fenomenologi
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-21 15:10:34