BibTex Citation Data :
@article{IP68085, author = {Raden Agung Prio Wicaksono and Satriya Wibawa}, title = {KEAMANAN SIBER INDONESIA ERA PEMERINTAHAN JOKO WIDODO BERDASARKAN PERSEKTIF SEKURITISASI}, journal = {Indonesian Perspective}, volume = {10}, number = {1}, year = {2025}, keywords = {Ancaman Siber; Keamanan Siber; Indonesia; Sekuritisasi}, abstract = { Keberadaan pengguna internet yang masif di Indonesia menjadi sebuah tantangan yang serius bagi Pemerintah untuk menjaga keamanan dalam ruang siber Indonesia. Badan Sandi dan Siber Negara menunjukkan dalam 3 tahun terakhir telah terjadi lebih dari 1 miliar serangan siber terhadap Indonesia. Diantara masifnya serangan tersebut, kemunculan serangan siber oleh Bjorka di tahun 2022 dan serangan pada Pusat Data Nasional Sementara di tahun 2024 menunjukkan celah keamanan bagi Pemerintah Indonesia. Artikel ini Konsep Keamanan Siber dan Teori Sekuritisasi Buzan yang dikembangkan oleh Hansen dan Nissenbaum digunakan untuk memahami upaya pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Joko Widodo dalam memosisikan dan merespons ancaman siber melalui perspektif siber. Melalui pendekatan penelitian kualitatif deskriptif, tulisan ini mencoba untuk menggambarkan dinamika keamanan siber Indonesia, penerapan proses sekuritisasi pada ruang siber, dan implikasi strategi keamanan siber pada ruang siber Indonesia. Temuan pada tulisan menunjukkan Indonesia telah memosisikan isu ancaman siber sebagai permasalahan keamanan yang cukup serius, namun belum sepenuhnya telah berhasil melakukan sekuritisasi secara penuh melainkan berada pada tahap Politisasi menuju Sekuritisasi. }, issn = {2548-1436}, doi = {10.14710/ip.v10i1.68085}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ip/article/view/68085} }
Refworks Citation Data :
Keberadaan pengguna internet yang masif di Indonesia menjadi sebuah tantangan yang serius bagi Pemerintah untuk menjaga keamanan dalam ruang siber Indonesia. Badan Sandi dan Siber Negara menunjukkan dalam 3 tahun terakhir telah terjadi lebih dari 1 miliar serangan siber terhadap Indonesia. Diantara masifnya serangan tersebut, kemunculan serangan siber oleh Bjorka di tahun 2022 dan serangan pada Pusat Data Nasional Sementara di tahun 2024 menunjukkan celah keamanan bagi Pemerintah Indonesia. Artikel ini Konsep Keamanan Siber dan Teori Sekuritisasi Buzan yang dikembangkan oleh Hansen dan Nissenbaum digunakan untuk memahami upaya pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Joko Widodo dalam memosisikan dan merespons ancaman siber melalui perspektif siber. Melalui pendekatan penelitian kualitatif deskriptif, tulisan ini mencoba untuk menggambarkan dinamika keamanan siber Indonesia, penerapan proses sekuritisasi pada ruang siber, dan implikasi strategi keamanan siber pada ruang siber Indonesia. Temuan pada tulisan menunjukkan Indonesia telah memosisikan isu ancaman siber sebagai permasalahan keamanan yang cukup serius, namun belum sepenuhnya telah berhasil melakukan sekuritisasi secara penuh melainkan berada pada tahap Politisasi menuju Sekuritisasi.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-09-29 01:32:30
The author(s) whose article is published in the IP (Indonesian Perspective) attain the copyright for their article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. By submitting the manuscript to IP (Indonesian Perspective), the author(s) agree with this policy. No special document approval is required.
The author(s) guarantee that:
The author(s) retain all rights to the published work, such as (but not limited to) the following rights:
Suppose the article was prepared jointly by more than one author. Each author submitting the manuscript warrants that all co-authors have given their permission to agree to copyright and license notices (agreements) on their behalf and notify co-authors of the terms of this policy. IP (Indonesian Perspective) will not be held responsible for anything arising because of the writer's internal dispute. IP (Indonesian Perspective) will only communicate with correspondence authors.
Authors should also understand that their articles (and any additional files, including data sets and analysis/computation data) will become publicly available once published. The license of published articles (and additional data) will be governed by a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. IP (Indonesian Perspective) allows users to copy, distribute, display and perform work under license. Users need to attribute the author(s) and IP (Indonesian Perspective) to distribute works in journals and other publication media. Unless otherwise stated, the author(s) is a public entity as soon as the article is published.
View My Stats