BibTex Citation Data :
@article{JBS14176, author = {Judi Permadi}, title = {ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEMAMPULABAAN DALAM MENINGKATKAN STRATEGI KERJA SAMA JANGKA PANJANG (Studi Kasus : Partner se Jawa Bali yang bekerja pada Telkomsel Project di Nokia Siemens Network)}, journal = {JURNAL BISNIS STRATEGI}, volume = {19}, number = {1}, year = {2017}, keywords = {}, abstract = { Untuk menciptakan competitive advantages, Nokia Siemens Networks sebagai perusahaan telekomunikasi banyak membuat kerjasama dengan para partner ataupun supplier. Tetapi pada kenyataannya dari strategi kerjasama yang diterapkan banyak muncul permasalahan, oleh karena itu penelitian ini ditujukan untuk menganalisis pengaruh komitmen hubungan dan kualitas hubungan terhadap kinerja kemampulabaan dalam meningkatkan strategi kerjasama jangka panjang. Sampel penelitian ini adalah sub kontraktor Nokia Siemens Networks, sejumlah 112 responden. Structural Equation Modeling (SEM) yang dijalankan dengan perangkat lunak AMOS, digunakan untuk menganalisis data. Hasil analisis menunjukkan bahwa komitmen hubungan dan kualitas hubungan berpengaruh terhadap kinerja kemampulabaan dan meningkatkan strategi kerjasama jangka panjang. Berdasarkan standardized regression weights dapat diketahui bahwa dimensi menghormati perjanjian merupakan dimensi dari komitmen hubungan yang paling berpengaruh dalam meningkatkan kinerja kemampulabaan dengan nilai estimasi 0,88. Untuk kualitas hubungan dimensi saling memberikan informasi merupakan variabel yang paling berpengaruh dalam meningkatkan integrasi stratejik dengan nilai estimasi 0,84. Sedangkan di dalam kinerja kemampulabaan indikator keuntungan tinggi merupakan dimensi yang paling berpengaruh dari variabel kinerja kemampulabaan dengan nilai estimasi sebesar 0,87. Keterbatasan permodelan penelitian ini berasal dari hasil squared multiple correlation menunjukkan besaran 0,50 untuk kinerja kemampulabaan; dan 0,41 untuk strategi kerjasama jangka panjang. Hal ini menginformasikan kurang optimalnya variabel antiseden dari variabel-variabel endogen tersebut. Besaran yang optimal sebaiknya diatas 0,70. Variabel yang disarankan untuk penelitian mendatang adalah: lingkungan bisnis, posisi produk, posisi persaingan dan lain sebagainya }, issn = {2580-1171}, pages = {53--70} doi = {10.14710/jbs.19.1.53-70}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jbs/article/view/14176} }
Refworks Citation Data :
Untuk menciptakan competitive advantages, Nokia Siemens Networks sebagai perusahaan telekomunikasi banyak membuat kerjasama dengan para partner ataupun supplier. Tetapi pada kenyataannya dari strategi kerjasama yang diterapkan banyak muncul permasalahan, oleh karena itu penelitian ini ditujukan untuk menganalisis pengaruh komitmen hubungan dan kualitas hubungan terhadap kinerja kemampulabaan dalam meningkatkan strategi kerjasama jangka panjang.
Sampel penelitian ini adalah sub kontraktor Nokia Siemens Networks, sejumlah 112 responden. Structural Equation Modeling (SEM) yang dijalankan dengan perangkat lunak AMOS, digunakan untuk menganalisis data.
Hasil analisis menunjukkan bahwa komitmen hubungan dan kualitas hubungan berpengaruh terhadap kinerja kemampulabaan dan meningkatkan strategi kerjasama jangka panjang. Berdasarkan standardized regression weights dapat diketahui bahwa dimensi menghormati perjanjian merupakan dimensi dari komitmen hubungan yang paling berpengaruh dalam meningkatkan kinerja kemampulabaan dengan nilai estimasi 0,88. Untuk kualitas hubungan dimensi saling memberikan informasi merupakan variabel yang paling berpengaruh dalam meningkatkan integrasi stratejik dengan nilai estimasi 0,84. Sedangkan di dalam kinerja kemampulabaan indikator keuntungan tinggi merupakan dimensi yang paling berpengaruh dari variabel kinerja kemampulabaan dengan nilai estimasi sebesar 0,87. Keterbatasan permodelan penelitian ini berasal dari hasil squared multiple correlation menunjukkan besaran 0,50 untuk kinerja kemampulabaan; dan 0,41 untuk strategi kerjasama jangka panjang. Hal ini menginformasikan kurang optimalnya variabel antiseden dari variabel-variabel endogen tersebut. Besaran yang optimal sebaiknya diatas 0,70. Variabel yang disarankan untuk penelitian mendatang adalah: lingkungan bisnis, posisi produk, posisi persaingan dan lain sebagainya
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-22 22:29:51
View statistics This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.