Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGI10693, author = {Fillah Dieny and Dittasari Putriana}, title = {Status hidrasi sebelum dan sesudah latihan atlet sepak bola remaja}, journal = {Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition)}, volume = {3}, number = {2}, year = {2016}, keywords = {konsumsi cairan; status hidrasi; sepak bola; atlet remaja}, abstract = { Latar Belakang : Salah satu unsur gizi yang penting adalah air. Atlet remaja memiliki risiko dehidrasi lebih tinggi daripada atlet dewasa. Tidak semua atlet sepak bola memiliki status hidrasi yang baik sebelum latihan, apalagi keringat yang keluar terus menerus selama pertandingan yang tidak diimbangi dengan konsumsi cairan yang cukup akan berpengaruh terhadap terjadinya kelelahan, dehidrasi dan akhirnya berdampak pada performa atlet Tujuan : menganalisis hubungan status hidrasi sebelum latihan, dan konsumsi cairan selama periode latihan dengan status hidrasi setelah latihan pada atlet sepak bola remaja. Metode : Penelitian penelitian ini dilakukan dengan desain cross-sectional, populasi adalah atlet mudadi sekolah sepak bola (SSB) UNDIP Semarang. Pemilihan 47 subjek dilakukan dengan acak subjek penelitian berjumlah 47 atlet yang dipilih secara acak. Latihan yang dilakukan adalah permainan sepak bola selama 70 menit. Data identitas subjek diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner. Data status gizi melalui perhitungan indeks massa tubuh. Konsumsi cairan pada periode latihan (sebelum, selama dan setelah latihan), diperoleh melalui pengamatan dan wawancara menggunakan food recall, dan status hidrasi diketahui dengan pemeriksaan berat jenis urin (BJU). Hasil : Usia atlet berkisar 13-16 tahun. Sebagian besar atlet kurang mengkonsumsi cairan selama latihan (80,9% atlet) maupun setelah latihan (89,4% atlet). Rerata konsumsi cairan pada periode latihan (1678,77+457,9 ml) lebih rendah dari kebutuhan yang dianjurkan (2400-3400 ml). Hanya 1 atlet (2,1%) yang terhidrasi baik sebelum latihan, 68,8% mengalami significant dehydration. Sedangkan setelah latihan seluruh atlet mengalami dehidrasi, yaitu 89,4% significant dehydration, dan 10,6% minimal dehydration. Ada hubungan konsumsi cairan pada periode latihan (r=-0,297, p=0,043) dan status hidrasi sebelum latihan (r=0,392, p=0,006) dengan status dehidrasi setelah latihan pada atlet sepak bola remaja Simpulan : status hidrasi sebelum latihan , konsumsi cairan pada periode latihan berhubungan dengan status hidrasi setelah latihan pada atlet sepak bola remaja. }, issn = {2338-3119}, pages = {86--93} doi = {10.14710/jgi.3.2.86-93}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgi/article/view/10693} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang : Salah satu unsur gizi yang penting adalah air. Atlet remaja memiliki risiko dehidrasi lebih tinggi daripada atlet dewasa. Tidak semua atlet sepak bola memiliki status hidrasi yang baik sebelum latihan, apalagi keringat yang keluar terus menerus selama pertandingan yang tidak diimbangi dengan konsumsi cairan yang cukup akan berpengaruh terhadap terjadinya kelelahan, dehidrasi dan akhirnya berdampak pada performa atlet
Tujuan : menganalisis hubungan status hidrasi sebelum latihan, dan konsumsi cairan selama periode latihan dengan status hidrasi setelah latihan pada atlet sepak bola remaja.
Metode : Penelitian penelitian ini dilakukan dengan desain cross-sectional, populasi adalah atlet mudadi sekolah sepak bola (SSB) UNDIP Semarang. Pemilihan 47 subjek dilakukan dengan acak subjek penelitian berjumlah 47 atlet yang dipilih secara acak. Latihan yang dilakukan adalah permainan sepak bola selama 70 menit. Data identitas subjek diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner. Data status gizi melalui perhitungan indeks massa tubuh. Konsumsi cairan pada periode latihan (sebelum, selama dan setelah latihan), diperoleh melalui pengamatan dan wawancara menggunakan food recall, dan status hidrasi diketahui dengan pemeriksaan berat jenis urin (BJU).
Hasil : Usia atlet berkisar 13-16 tahun. Sebagian besar atlet kurang mengkonsumsi cairan selama latihan (80,9% atlet) maupun setelah latihan (89,4% atlet). Rerata konsumsi cairan pada periode latihan (1678,77+457,9 ml) lebih rendah dari kebutuhan yang dianjurkan (2400-3400 ml). Hanya 1 atlet (2,1%) yang terhidrasi baik sebelum latihan, 68,8% mengalami significant dehydration. Sedangkan setelah latihan seluruh atlet mengalami dehidrasi, yaitu 89,4% significant dehydration, dan 10,6% minimal dehydration. Ada hubungan konsumsi cairan pada periode latihan (r=-0,297, p=0,043) dan status hidrasi sebelum latihan (r=0,392, p=0,006) dengan status dehidrasi setelah latihan pada atlet sepak bola remaja
Article Metrics:
Last update:
Impact of Mar’ke Bilar Healthy Drink on Blood Levels of Malondialdehyde, Superoxide Dismutase, and Hemoglobin in Soccer Athletes at PPLP North Sumatra
Last update: 2024-10-07 17:54:08
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) is published under licensed of a CC BY-SA Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International LicenseThe Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) and Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro as publisher of the journal.
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc., will be allowed only with a written permission from Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition).
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in the Indonesian Journal of Nutrition are sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
View JGI Stats