skip to main content

PERBAIKAN SISTEM PENGUMPULAN SAMPAH PADA PERUMAHAN DI KOTA BATAM

*Welly Sugianto  -  Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Komputer, Universitas Putera Batam, Indonesia
Elva Susanti  -  Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Komputer, Universitas Putera Batam, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Abstrak

Proses pengangkutan sampah di kota Batam dilakukan oleh truk pengangkut sampah. Truk pengangkut sampah masuk ke perumahan dan mengambil sampah yang ada di depan setiap rumah warga. Jumlah truk sampah tidak memadai sehingga sampah menumpuk di depan rumah warga. Warga mengambil inisiatif untuk membuang sampah tersebut di sembarang tempat sehingga tercipta TPS liar. Penelitian ini bertujuan untuk mencari jumlah truk pengangkut sampah yang optimum agar tidak terjadi timbunan sampah di depan rumah warga dan mencegah timbulnya TPS liar. Pendekatan yang digunakan adalah teori antrian dengan populasi terbatas. Truk sampah melayani sejumlah rumah dalam satu wilayah. Jumlah rumah dalam satu wilayah bersifat terbatas dan tetap. Rumah ditetapkan sebagai pelanggan jika jumlah sampah yang ada di depan rumah lebih dari 5 kantong atau lebih dari 20 kg. Beberapa data yang akan diobservasi adalah tingkat kedatangan dan kecepatan pelayanan. Berdasarkan data tersebut dapat dihitung beberapa parameter seperti tingkat antrian, waktu objek dalam antrian, probabilitas objek dalam sistem antrian, probabilitas sejumlah objek dalam antrian, dan biaya total yang merupakan penggabungan antara biaya antrian dan biaya operasional. Penelitian ini dilakukan di Kota Batam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori antrian dengan populasi terbatas dapat diterapkan untuk menghitung jumlah truk pengangkut sampah yang optimum. Implementasi usulan perbaikan berdampak pada peningkatan kecepatan pelayanan dari 267,2 rumah per hari menjadi 480,8 rumah per hari. Jumlah truk yang optimum untuk satu wilayah perumahan setelah implementasi perbaikan adalah 2.

 

Abstract

[Determination of the Optimal Number of Trucks in the Garbage Transport Process] The garbage collection process in Batam city is carried out by garbage truck. Trucks must enter the housing and take out the garbage that is in front of each house. the number of garbage trucks is not enough so that the garbage overflows in front of the house. Residents took the initiative to dispose of the garbage in any place so as to create illegal polling stations. The objective of this research are to find the optimum garbage truck to avoid garbage pile in front of the residents' house and to prevent the occurrence of illegal polling stations. The approach used is queuing theory with limited population. Garbage trucks serve a number of houses in one area. The number of houses in one area is limited and fixed. The house is designated as a customer if the amount of garbage in front of the house is more than 5 bags or more than 20 kg. Some data to be observed is the arrival rate and speed of service. Some parameters to be calculated are the queue level, the time of the object in the queue, the probability of the object in the queue sistem, the probability of a number of objects in the queue, and the total cost which is a combination of queuing costs and operational costs. This research was conducted in Batam City. The results show that queuing theory with limited population can be applied to calculate the number of optimum garbage trucks. Implementation of the proposed improvements has an impact on the increase of speed of service rate  from 267.2 houses per day to 480.8 houses per day. The optimum number of trucks in region  after the implementation of the improvement is 2

 Keywords: Queue; Finite Population; Garbage truck

Fulltext View|Download
Keywords: Antrian; Populasi Terbatas; Truk Sampah

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-21 11:51:42

No citation recorded.