1Magister Kesehatan Lingkungan, Indonesia
2Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Indonesia
3RSUP Dr. Kariadi Semarang, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JKLI4140, author = {Tri Joko and Elanda Fikri}, title = {Kondisi Dan Upaya Strategi Penanganan Sanitasi di Kota Batam}, journal = {Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia}, volume = {11}, number = {1}, year = {2012}, keywords = {}, abstract = { Latar Belakang : Seperti pada umumnya yang terjadi di kota-kota lainnya di Indonesia, masalah air limbah dan sanitasi di Kota Batam belum mendapat perhatian yang cukup memadai dari pemerintah kota. Pesatnya pertumbuhan ekonomi, yang diiringi dengan peningkatan jumlah penduduk dengan laju pertumbuhan penduduk 12%/tahun memberikan dampak positif maupun negatif terhadap kenyamanan lingkungan dan berakibat pada kawasan kumuh dan pencemaran, ditambah dengan karakteristik Kota Batam yang merupakan daerah dengan struktur tanah bauksit (sifat impermiabel), menyebabkan air limbah yang dibuang oleh warga batam ke drainase kota tidak dapat terurai dan terserap oleh tanah, sehingga akan menambah beban pencemaran air baku pada waduk. Implikasinya terjadi peningkatan kasus (water born disease) setiap tahunnya. Metode : Metode penelitian ini adalah metode deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Hasil : Dari hasil penelitian t erdapat 3 Kecamatan yang menjadi area beresiko tinggi terhadap masalah sanitasi di Kota Batam, yaitu Kecamatan Batu aji, Lubuk Baja dan Bengkong. Strategi dalam penanganan masalah ini adalah Jangka pendek : meningkatkan PHBS di area beresiko tinggi, jangka menengah : mengupayakan untuk membangun IPLT di wilayah Kecamatan Batam Kota dan melakukan revitalisasi Waste Water Treatment Plant ( WWTP ) Batam Center yang sebelumnya dialihfungsikan menjadi Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT). Jangka Panjang : mengupayakan sistem perpipaan pada zona/kawasan yang mencemari waduk. yaitu Kecamatan Sekupang dan Kecamatan Batu Aji yang mencemari Waduk Sei Harapan dengan sistem pengelolaan secara Shallow Sewer, dan Kecamatan Sagulung yang mencemari Waduk Tembesi (waduk ini masih dalam konstruksi) dengan sistem pengelolaan secara Conventional Sewerage. Kata kunci : area beresiko, cemaran, limbah domestik, strategi sanitasi. }, issn = {2502-7085}, pages = {43--53} doi = {10.14710/jkli.11.1.43-53}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jkli/article/view/4140} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang : Seperti pada umumnya yang terjadi di kota-kota lainnya di Indonesia, masalah air limbah dan sanitasi di Kota Batam belum mendapat perhatian yang cukup memadai dari pemerintah kota. Pesatnya pertumbuhan ekonomi, yang diiringi dengan peningkatan jumlah penduduk dengan laju pertumbuhan penduduk 12%/tahun memberikan dampak positif maupun negatif terhadap kenyamanan lingkungan dan berakibat pada kawasan kumuh dan pencemaran, ditambah dengan karakteristik Kota Batam yang merupakan daerah dengan struktur tanah bauksit (sifat impermiabel), menyebabkan air limbah yang dibuang oleh warga batam ke drainase kota tidak dapat terurai dan terserap oleh tanah, sehingga akan menambah beban pencemaran air baku pada waduk. Implikasinya terjadi peningkatan kasus (water born disease) setiap tahunnya.
Metode : Metode penelitian ini adalah metode deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif.
Hasil : Dari hasil penelitian terdapat 3 Kecamatan yang menjadi area beresiko tinggi terhadap masalah sanitasi di Kota Batam, yaitu Kecamatan Batu aji, Lubuk Baja dan Bengkong. Strategi dalam penanganan masalah ini adalah Jangka pendek : meningkatkan PHBS di area beresiko tinggi, jangka menengah : mengupayakan untuk membangun IPLT di wilayah Kecamatan Batam Kota dan melakukan revitalisasi Waste Water Treatment Plant (WWTP) Batam Center yang sebelumnya dialihfungsikan menjadi Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT). Jangka Panjang : mengupayakan sistem perpipaan pada zona/kawasan yang mencemari waduk. yaitu Kecamatan Sekupang dan Kecamatan Batu Aji yang mencemari Waduk Sei Harapan dengan sistem pengelolaan secara Shallow Sewer, dan Kecamatan Sagulung yang mencemari Waduk Tembesi (waduk ini masih dalam konstruksi) dengan sistem pengelolaan secara Conventional Sewerage.
Kata kunci : area beresiko, cemaran, limbah domestik, strategi sanitasi.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-10-29 19:22:03
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia (JKLI, p-ISSN: 1412-4939, e-ISSN:2502-7085) and Master Program of Environmental Health, Diponegoro University as the publisher of the journal. Copyright encompasses the rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JKLI journal and Master Program of Environmental Health, Diponegoro University, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in the JKLI journal are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form JKLI journal] The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail or scanned document to jkli@live.undip.ac.id.
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia (e-ISSN: 2502-7085, p-ISSN: 1412-4939) is published by Master of Environmental Health, Faculty of Public Health, Universitas Diponegoro under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats