skip to main content

Identifikasi Habitat Fisik Sungai dan Keberagaman Biotilik Sebagai Indikator Pencemaran Air Sungai Musi Kota Palembang

Fakultas Kesehatan Masyarakat UNSRI, Indonesia

Open Access Copyright 2018 JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA under http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Sungai menjadi salah satu pemasok air terbesar untuk kebutuhan mahluk hidup yang memiliki fungsi penting bagi kehidupan manusia. Sungai Musi merupakan sumberdaya alam yang menjadi salah satu jalur utama perdagangan dan pemasok air terbesar bagi penduduk Sumatera Selatan. Akan tetapi kondisi Sungai Musi telah mengalami perubahan disebabkan saratnya pemukiman dan industri. Aktivitas ini akan berdampak terhadap kondisi fisik sungai serta habitat hewan air yang menghuni perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi habitat fisik sungai serta keberagaman biotilik sebagai indicator pencemaran perairan Sungai Musi Kota Palembang.

Metode: Penilaian pencemaran perairan ditentukan dengan melihat indicator habitat fisik sungai dan keberagaman biotilik sungai melalui biota makro invertebrata, serta menggunakan metode wawancara.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air perairan Sungai Musi di Wilayah Sebrang Ulu I dan II berada dalam kondisi buruk, terlihat dari hasil observasi yang menunjukkan bahwa mayoritas (lebih dari 70%) parameter berada pada indicator buruk (C). Serta hanya ditemukan satu biota air yaitu ikan. Hasil laboratorium menunjukkan nilai TSS di kedua titik melebihi nilai standar normal, sedangkan nilai COD dan BOD masih di bawah nilai standar normal.

Simpulan: Perairan Sungai Musi di Wilayah Sebrang Ulu I dan II, termasuk ke dalam kategori Buruk (C). Hal ini didasarkan hasil pemeriksaan habitat fisik sungai, pemeriksaan hewan biotilik Serta pemeriksaan kadar TSS, BOD dan COD.

 

ABSTRACT

Title:Identification of thePhysicalHabitatandDiversityRiverBiotilikas Indicatorsof Water PollutionMusi RiverPalembang

Background: Rivers became one of the largest water supplier for the needs of living things that have important functions for human life. Musi River is a natural resource that is becoming one of the main lines of trade and the largest supplier of water for the residents of South Sumatra. But conditions have changed Musi River caused there are more residential and industrial. This activity will have an impact on the physical condition of the river as well as the habitat of aquatic animals that inhabit the waters. This study aims to identify the physical habitat of the river as well as the diversity biotilik as an indicator of pollution of the waters of the Musi River Palembang.

Method: The assessment of water pollution is determined by observing the indicator of the river's physical habitat by looking at the baseline substrate characteristic indicator consisting of 6 (six) parameters and indicators of river health disturbance factor consisting of 12 (twelve) parameters and biotenic diversity of the river through invertebrate macro biota, using interview methods to the local community.

Result: The results showed that the water quality of the waters of the Musi River in Sebrang Ulu I and II were in poor condition, visible from the observation showed that the majority (over 70%) the parameters that were in bad indicator (C). As well as just founded the water biota was fish. The laboratory result showes the value of TSS in the second point of exceeding the normal standard, while the COD and BOD values were still below the normal standard.

Conclusion: The waters of the Musi River in Sebrang Ulu I and II are included in the Bad category (C). This is based on the results of examination of the river's physical habitat, examination of biotic animals and examination of TSS, BOD and COD levels

Fulltext View|Download
Keywords: pencemaran air; sungai musi; biotilik; habitat fisik sungai. (water pollution;musi river; biotilik; physical habitat of the river)

Article Metrics:

  1. Soegianto, Agus. Ilmu Lingkungan Sarana Menuju Masyarakat Berkelanjutan. Surabaya :Airlangga University Press; 2010
  2. Sianturi, Tantri Nova. Eksternalitas Negatif dari Pencemaran Sungai Musi-Palembang Terhadap Masyarakat Akibat Kegiatan Industri. Skripsi. Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor; 2012
  3. Martima,Rifgah, Ratna Siahaan, Roni Koneri dan Marnix L. Langoy. Makrozoobentos Sebagai Indikator Biologis Dalam Menentukan Kualitas Air Sungai Ranoyapo, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Sains. 2013 [diakses 1 Agustus 2015]; Vol. 13 No. 1, April 2013
  4. Salam, Apdus. Analisis Kualitas Air Situ Bungur Ciputat Sebagai Indeks Keanekaragaman Fitoplankton. Sikripsi. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah; 2010
  5. Hilda Zulkifli, ZaziliHanafiah dan Dian Asih Puspitawati. Struktur dan Fungsi Komunitas Makrozoobenthos di Perairan Sungai Musi Kota Palembang : Telaah Indikator Pencemaran Air. Prosiding Seminar Nasional Biologi “Meningkatkan Peran Biologi dalam Mewujudkayn National Achievement with Global Reach”; 2009
  6. Hilda Zulkifli, Husnah, Moh. Ridho, dan SuhodoJuanda. Status Kualitas Sungai Musi Bagian Hilir Ditinjau dari Komunitas Fitoplankton. Jurnal Penelitian Hayati. 2009 [diakses 1 Agustus 2015]; 15 (5-9), 2009
  7. Ecoton. Panduan Penilaian Kesehatan Sungai Melalui Pemeriksaan Habitat Sungai dan Biotilik. Surabaya :Djitoe Percetakan Surabaya; 2011.
  8. Peraturan Gubernur Sumsel No 16 Tahun 2005 Tentang Baku Mutu Air Sungai
  9. OkidParamaAstirin, Ahmad DwiSetyawan, Marti Harini. Keragaman Plankton sebagai Indikator Kualitas Sungai di Kota Surakarta. Jurnal Biodiversitas. Volume 3 No. 2; 236-241. 2002
  10. Siregar, Fithra. Keanekaragaman Ikan Sungai Kampar Inventarisasi dari Sungai Kampar Kanan. Journal of Environmental Scince. Volume 2 No. 4: 139-147. 2010
  11. Wijaya, Habib Krisna. Komunitas Perifiton dan Fitoplankton serta Parameter Fisika-Kimia Perairan sebagai Penentu Kualitas Air di Bagian Hulu Sungai Cisadane, Jawa Barat. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 2009
  12. Tyas, MustikaWahyuning dan Joko Widiyanto. Identifikasi Gastropoda di Sub DAS Anak Sungai Gandong Desa Kerik Takeran. Jurnal Florea Volume 2 No. 2, Nopember 2015 (52-57). 2015
  13. Lebaa, Gladyes V, Roni Koneria, AdelfiaPapu. Keanekaragaman Serangga Air di Sungai Pajowa Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Jurnal MipaUnsrat Online 2 (2) 73-78. 2013
  14. Sugiharto. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta : Universitas Indonesia Press (UI-Press); 2008
  15. PP no 82 Tahun 2001
  16. Muhajir, Mika Septiawan. Penurunan Limbah Cair BOD dan COD Pada Industri Tahu Menggunakan Tanaman Cattail dengan Sistem Constructed Wetland. [Skripsi]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang; 2013
  17. Hendrawan, Diana. Kualitas Air Sungai dan SITU di DKI Jakarta. MAKARA. Volume 9 No. 1, April: 13-19. 2005
  18. Agustiningsih, Dyah, Setia Budi Sasongko, dan Sudarno. Analisis Kualitas Air dan Strategi Pengendalian Pencemaran Air Sungai Blukar Kabupaten Kendal. Jurnal PRESIPITASI. Volume 9 No.2 September 2012; (64-71). 2012

Last update:

  1. Kondisi Habitat Fisik dan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Indikator Pencemaran di Sungai Bone Gorontalo

    Miftahul Khair Kadim, Nuralim Pasisingi. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 23 (3), 2024. doi: 10.14710/jkli.23.3.301-310
  2. Penilaian Kesehatan Sungai Menggunakan Metode Biotik dan Fisik di Sungai Boyong, Sleman, Yogyakarta

    Eka Sulistiyowati, Dien F. Awaliyah, Shofwatul Uyun. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 23 (2), 2024. doi: 10.14710/jkli.23.2.162-169
  3. Gastropods as bioindicators of heavy metal pollution in the Banyuasin estuary shrimp pond area, South Sumatra, Indonesia

    Yossy Fitria, Rozirwan, Mirna Fitrani, Redho Yoga Nugroho, Fauziyah, Wike Ayu Eka Putri. Acta Ecologica Sinica, 43 (6), 2023. doi: 10.1016/j.chnaes.2023.05.009
  4. The dynamics of benthic invertebrates in different part of peat swamp forests converted to rice fields

    E Erniaty, S Gumiri, A Ardianor, A Haryono, Y Yulintine. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1118 (1), 2022. doi: 10.1088/1755-1315/1118/1/012064
  5. Filtration as a water treatment method: Used to remove TSS and COD in household wastewater

    Andiny Widya Utari, Herdis Herdiansyah. 2ND INTERNATIONAL CONFERENCE ON EARTH SCIENCE, MINERAL, AND ENERGY, 2245 , 2020. doi: 10.1063/5.0006875

Last update: 2024-11-21 00:27:11

  1. Real-time monitoring and warning system in urban rivers

    Parjuangan S.. Telkomnika (Telecommunication Computing Electronics and Control), 17 (3), 2019. doi: 10.12928/TELKOMNIKA.V17I3.10397
  2. Filtration as a water treatment method: Used to remove TSS and COD in household wastewater

    Andiny Widya Utari, Herdis Herdiansyah. 2ND INTERNATIONAL CONFERENCE ON EARTH SCIENCE, MINERAL, AND ENERGY, 2245 , 2020. doi: 10.1063/5.0006875
  3. Concentration and adsorption of Pb and Cu in microplastics: Case study in aquatic environment

    Anna Ida Sunaryo Purwiyanto, Yulianto Suteja, Trisno, Putri Sampurna Ningrum, Wike Ayu Eka Putri, Rozirwan, Fitri Agustriani, Fauziyah, Muhammad Reza Cordova, Alan Frendy Koropitan. Marine Pollution Bulletin, 158 , 2020. doi: 10.1016/j.marpolbul.2020.111380