skip to main content

Hubungan antara Kesehatan Lingkungan dengan Gangguan Emosional

1Universitas Ahmad Dahlan, Jln Prof Dr.Soepomo Janturan Warungboto Umbulharjo Yogyakarta, Indonesia

2Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jln Gondosuli No.6 Semaki Umbulharjo Yogyakarta, Indonesia

Open Access Copyright 2023 Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang : Gangguan kesehatan jiwa saat ini semakin meningkat di Indonesia khususnya di Yogyakarta. Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, prevalensi rumah tangga di DIY yang melaporkan anggota rumah tangganya mengalami gangguan jiwa berat atau psikosis adalah 10,65 per 1000 rumah tangga. Data ini meningkat signifikan dibandingkan data Riskesdas tahun 2013 yang hanya 2,3 per 1000 rumah tangga. Jumlah kasus gangguan jiwa di DIY cukup jauh di atas angka nasional yaitu 7 dari 1000 rumah tangga. Kesehatan lingkungan dan sosial ekonomi merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya gangguan jiwa. Kondisi lingkungan yang tidak sehat, kondisi sosial dan ekonomi yang rendah dapat memicu terjadinya gangguan kesehatan jiwa.

Metode: Cross sectional merupakan metode yang digunakan, dengan teknik purposive sampling dan menggunakan uji chi-square. Kegiatan diawali dengan sosialisasi kepada mitra kemudian dilanjutkan dengan penelitian yang dilakukan pada tanggal 30 September hingga 17 Oktober 2022 dengan jumlah sampel sebanyak 45 responden.

Hasil: Distribusi frekuensi responden pada variabel gangguan emosi sebanyak 48,9%. Variabel pemenuhan kebutuhan dasar 68,9%, komponen rumah yang tidak terpenuhi 80%, fasilitas sanitasi sanitasi yang tidak terpenuhi 64,4%, perilaku penghuni yang tidak baik 46,7% dan rumah sehat tidak terpenuhi 53,3%. paling banyak, yaitu komponen. Hasil uji bivariat tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kondisi lingkungan dengan gangguan emosi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai P lebih dari 0,05.

Simpulan: Tidak ada hubungan antara gangguan emosi dengan kondisi lingkungan dan ekonomi

 

ABSTRACT  

Title : Relationship Between Environmental Health and Emotional Disorders

Background : Mental health disorders are currently increasing in Indonesia, especially in Yogyakarta. Based on the results of Riskesdas 2018, the prevalence of households in DIY that reported their household members with severe mental disorders or psychosis was 10.65 per 1000 households. This data increased significantly compared to the data from Riskesdas in 2013 which was only 2.3 per 1000 households. The number of mental health cases in DIY is quite far above the national figure of 7 out of 1000 households. Environmental health and socioeconomic are one of the triggering factors for mental disorders. Unhealthy environmental conditions, low social and economic conditions can trigger mental health disorders.

Methods: The method used is cross sectional with purposive sampling technique and using chi-square test. The activity began with outreach to partners and then continued with research conducted from September 30 to October 17, 2022 with a total sample of 45 respondents.

Result: The frequency distribution of respondents to the emotional disturbance variable was 48.9%. Variable fulfillment of basic needs was 68.9%, housing components were not fulfilled 80%, sanitation facilities was not fulfilled 64.4%, occupant behavior was not good 46.7% and healthy homes was not fulfilled 53.3%. The bivariate test showed that there was no significant relationship between environmental conditions and emotional disturbances. This is indicated by a P value of more than 0.05.

Conclusion: There was no relationship between emotional disorders with environmental and economic conditions

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  CTA
Copyright Transfer Agreement
Subject
Type CTA
  Download (183KB)    Indexing metadata
 ES
Etichal Statement
Subject
Type ES
  Download (129KB)    Indexing metadata
 Turnitin
Turnitin
Subject
Type Turnitin
  Download (1MB)    Indexing metadata
Keywords: Gangguan; Emosional; Lingkungan; kesehatan

Article Metrics:

  1. KEMENKES RI. Situasi Kesehatan Jiwa Di Indonesia. Info DATIN. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2019
  2. Tim Riskesdas. Laporan Provinsi DI Yogyakarta Riskesdas 2018. Lembaga Penerbit Badan Litbang Kesehatan; 2018
  3. Dharmayanti I, Tjandrarini DH, Hidayangsih PS, Nainggolan O. Pengaruh Kondisi Kesehatan Lingkungan Dan Sosial Ekonomi Terhadap Kesehatan Mental Di Indonesia. J Ekol Kesehat. 2018;17(2):64-74. doi: 10.22435/jek.17.2.149.64-74
  4. Replita. Pengaruh Lingkungan Sosial Dan Keadaan Ekonomi Keluarga Terhadap Kesehatan Mental Remaja Di Kelurahan Aek Tampang. J Penelit Ilmu-Ilmu Sos dan Kesilaman. 2016;2(2):1-16
  5. Kementrian PUPR. Dasar Dasar Rumah Sehat. 1st Ed. Kementerian pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 2016
  6. BPS DIY. Profil Kemiskinan Daerah Istimewa Yogyakarta Maret 2021. BPS DIY; 2021
  7. Tim Perumus Policy Brief. Layanan Publik Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat : Investasi Membangun Ekosistem Sehat Jiwa Yang Komprehensif Di DIY. Pusat Rehabilitasi Yakkum; 2019
  8. Muliani N, Yanti TR. Pengetahuan tentang Gangguan Jiwa Berhubungan dengan Sikap Masyarakat pada Penderita Gangguan Jiwa. J Keperawatan Muhammadiyah. 2021;6(4):23-31
  9. Sa’diyah H. Studi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Gangguan Jiwa Di Desa Banjar Kemantren Buduran Sidoarjo. J Ilm Kesehat. 2016;9(1):32-38
  10. Tania F, Putri TH, Fahdi FK. Gambaran Stigma Masyarakat Terhadap Penderita Skizofrenia di Kota Pontianak. Tanjungpura J Nurs Pract Educ. 2021;3(1):1-9
  11. Purnama G, Yani DI, Sutini T. Gambaran stigma masyarakat terhadap klien gangguan jiwa di RW 09 Desa Cileles Sumedang. J Pendidik Keperawatn Indones. 2016;2(1):29-37
  12. Herdiyanto YH, Tobing DH, Vembriati N. Stigma Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa Di Bali. J Ilm Psikol. 2017;8(2):121-132
  13. Dewi L, Tentama F, Diponegoro AM. Mental health study among student in the islamic boarding school. Int J Public Heal Sci. 2021;10(1):146-158
  14. Palupi DN, Rianty M, Nafikadini I. Karakteristik Keluarga ODGJ dan Kepesertaan JKN Hubungannya dengan Tindakan Pencarian Pengobatan bagi ODGJ. J Kesehat Politek Negeri Jambi. 2019;7(2):89-92
  15. Syamsidar, Ananda SD. Peran keluarga dalam mengatasi gangguan kejiwaan bagi masyarakat transmigrasi di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. J Dakwah dan Sos Keagamaan. 2016;7(1):1-23
  16. Institute for Health Metrics and Evaluation. No Title. Healthdata; 2017
  17. Dewi Y, Relaksana R, Siregar AYM. Analisis Faktor Socioeconomic Status (Ses) Terhadap Kesehatan Mental: Gejala Depresi Di Indonesia. J Ekon Kesehat Indones. 2021;5(2):29-40
  18. Ridlo IA. Pandemi COVID-19 dan Tantangan Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia. J Psikol dan Kesehat Ment. 2020;5(2):155-164
  19. Ayuningtyas D, Misnaniarti, Rayhani M. Analisis Situasi Kesehatan Mental Pada Masyarakat Di Indonesia Dan Strategi Penanggulangannya. J Ilmu Kesehat Masy. 2018;9(1):1-10
  20. Idaiani S, Riyadi EI. istem Kesehatan Jiwa di Indonesia: Tantangan untuk Memenuhi Kebutuhan. J Penelit dan Pengemb Pelayanan Kesehat. 2018;2(2):70-80
  21. Poegoeh DP, Hamidah H. Peran Dukungan Sosial Dan Regulasi Emosi Terhadap Resiliensi Keluarga Penderita Skizofrenia. Insa J Psikol dan Kesehat Ment. 2016;1(1):12. doi: 10.20473/jpkm.v1i12016.12-21
  22. Sibua RUR, Silaen SMJ. Dukungan sosial dan kecerdasan emosional (Emotional Quotient) dengan stres di tengah pandemi covid-19 pada Masyarakat Cempaka Putih Barat , Jakarta Pusat. IKRA-ITH Hum. 2020;4(3):187-193
  23. Pebriyani U, Triswanti N, Prawira WF, Pramesti W. Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Angka Kejadian Hipertensi Pada Usia Produktif Di Puskesmas Kedaton Bandar Lampung. Medula. 2022;12(2):261-267
  24. Ratnasari A, Asharhani IS. Aspek Kualitas Udara, Kenyamanan Termal Dan Ventilasi Sebagai Acuan Adaptasi Hunian Pada Masa Pandemi. Arsir. 2021;Edisi Khus:24-34. doi: 10.32502/arsir.v0i0.3646
  25. Diandra N, Afla MN, Syahputra MO. Tinjauan Rumah Tinggal Berdasarkan Konsep Rumah Sehat Menurut Regulasi Pemerintah. J Teknol dan Desain. 2020;1(2):45-54
  26. Adang ED, Asrial, Harjono. Analisis Kelayakan Rumah Tinggal di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang. J Batakarang. 2020;1(1):48-56
  27. Putri AW, Wibhawa B, Gutama AS. Kesehatan Mental Masyarakat Indonesia (Pengetahuan, Dan Keterbukaan Masyarakat Terhadap Gangguan Kesehatan Mental). Pros Penelit dan Pengabdi Kpd Masy. 2015;2(2):252-258. doi: 10.24198/jppm.v2i2.13535
  28. Gizi PASP. Konseling Model Rasional Emotif dalam Menanggulangi Gangguan Emosional Siswa. J Pendidik. 2020;21(2):665-675. doi: 10.5281/zenodo.4049442
  29. Alfaiz, Yandri H, Kadafi A, Mulyani RR, Nofrita, Juliawati D. Pendekatan Tazkiyatun An-Nafs untuk Membantu Mengurangi Emosi Negatif Klien. J Bimbing dan Konseling. 2019;9(1):65-78. doi: 10.25273/counsellia.v9i1.4300
  30. Sekar PR. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Agresivitas Remaja. Psyche 165 J. 2021;14(1):27-31. doi: 10.35134/jpsy165.v14i1.25
  31. Setyaningrum W, Yanuarita HA. Pengaruh Covid-19 Terhadap Kesehatan Mental Masyarakat Di Kota Malang. J Ilmu Sos dan Pendidik. 2020;4(4):550-556
  32. Usraleli, Fitriana D, Magdalena, Melly, Indayanti. Hubungan Stigma Gangguan Jiwa dengan Perilaku Masyarakat Pada Orang dengan Gangguan Jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Karya Wanita Pekanbaru. J Ilm Univ Batanghari Jambi. 2020;20(2):353-358. doi: 10.33087/jiubj.v20i2.940
  33. Sutejo. Keperawatan Kesehatan Jiwa. PT Pustaka Baru; 2017
  34. Yulianti TS, Ariasti D. Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Mental Emosional Masyarakat Di Dukuh Gumuk Sari Dan Gerjen, Pucangan, Kartasura. KOSALA J Ilmu Kesehat. 2020;8(2):53. doi: 10.37831/kjik.v8i2.189

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-20 08:43:25

No citation recorded.