skip to main content

Komparatif Kotowaza Bahasa Jepang dan Bahasa Indonesia Berunsur Nama Hewan: Kajian Semantik

*Rani Arfianty orcid scopus  -  Universitas Sumatera Utara, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2023 KIRYOKU under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract
Penelitian ini, menganalisis makna kotowaza yang berunsur nama hewan. Unsur pembentuk hewan dianalisis untuk mengaitkan makna kotowaza dengan kemiripan perilaku, sifat hewan itu sendiri sehingga dugaan penggunaan nama hewan tersebut pada kotowaza yang dimaksud. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, analisisnya berupa penjelasan yang memudahkan pembaca untuk memahaminya. Sumber data adalah buku-buku peribahasa bahasa Jepang. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan mencari padanan kotowaza pada peribahasa bahasa Indonesia. Analisis data menemukan sebanyak 22 data  kotowaza bahasa Jepang dan peribahasa bahasa Indonesia yang berpadanan makna konotasinya dan sebanyak 2 data berpadanan makna  konotasi dan denotasinya. Sebanyak 15 data kotowaza berkonotasi negatif (-) karena bermakna sindiran dan kritikan, sebanyak 7 data kotowaza berkonotasi positif (+), bermakna kebenaran ajaran hidup dan pemikiran pengetahuan hidup, dan sebanyak 1 kotowaza dapat berkonotasi positif maupun negatif (+/-) karena dapat bermakna sindiran maupun ajaran hidup, tergantung konteks pemakaiannya. Bentuk konotasi dan denotasi kotowaza bahasa Jepang dan kotowaza bahasa Indonesia. Kotowaza yang menggunakan unsur hewan ditinjau dari segi semantik memiliki makna yang hampir mirip, hanya saja hewan yang digunakan hanpir seluruhnya berbeda. Perbedaan unsur hewan yang digunakan ini tentunya berdasarkan kearifan lokal masing-masing negara yang berbeda hingga mempengaruhi unsur hewan yang muncul pada peribahasanya kedua bahasa.
Fulltext View|Download
Keywords: kotowaza, peribahasa bahasa Jepang, peribahasa bahasa Indonesia, unsur nama hewan

Article Metrics:

  1. Amilia, F. dan A. W. A. (2017). Semantik Konsep dan Contoh analisis. Madani
  2. Aminuddin. (2001). Semantik Pengantar Studi Tentang Makna. Sinar Baru Algesindo
  3. Asri, A. L. (2018). Struktur dan Makna Kotowaza yang Mengandung Unsur Hi’Api’. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
  4. Badudu, J. S. (2008). Kamus Peribahasa. Kompas
  5. Chaedar., A. (1993). Linguistik Suatu Pengantar. Angkasa Bandung
  6. Edizal. (2003). Kamus Peribahasa Jepang. Kayu Pasak
  7. Hutabarat, D. F. (2017). Etika Masyarakat Jepang Dalam Berinteraksi Sosial. Kertas Karya. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara
  8. Jaizah, T. (2019). Makna Denotasi Dan Konotasi Peribahasa Jepang Yang Terbentuk Dari Kata Neko. Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
  9. Kridalaksana, H. 1982. (1982). Kamus Linguistik. Gramedia
  10. Kristanti, M. (2018). Peribahasa Jepang Yang Mengandung Unsur Angka Ganjil (Kajian Semantik). Semarang: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Dipenogoro
  11. Listiyowati, V. (2019). Analisis Struktur Fungsional pada peribahasa Indonesia: Tinjauan Sintaksis. Skripsi.Surakarta:Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta
  12. Nazaruddin, K. (2015). Pengantar Semiotika. Graha Ilmu
  13. Parera, J. D. (2004). Teori Semantik Edisi Dua. Erlangga
  14. Rohmaniah, A. F. (2021). Kajian Semiotika Roland Barthes. Al-Ittishol: Diakses 20 Juli 2022. Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam 2,No.2(Juli 2021):129-131. https://ejournal.iaiskjmalang.ac.id/index.php/ittishol/article/view/308/215 Saputra,
  15. Sugono, D. dkk. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa
  16. Sukmadinata, N. S. (2017). Metode Penelitian Pendidikan
  17. Taniguchi, G. (1995). Kamus Standar Bahasa Jepang-Indonesia
  18. Trabaut, J. (1996). Dasar-dasar Semiotik. (S.Pattinasarany,Terjemahan)
  19. Wardani, A. K. (2015). Analisis Persamaan Makna Peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata Hito dengan peribahasa Indonesia (Studi Komparatif Bahasa Jepang dengan bahasa Indonesia). Skrispsi
  20. Wulandari, Y. (2019). Kumpulan Peribahasa, Majas, dan Ungkapan Bahasa Indonesia
  21. Yohani, A. M. (2016). Kotowaza Dalam Kajian Linguistik Kognitif Penerapan Gaya Bahasa Sinekdok.Izumi,5(2),24
  22. Yunitha, A. A. (2020). Analisis Kontrasif Makna Kotowaza Bahasa Jepang dan Bahasa Indonesia Yang Menggunakan kata mulut (Kuchi). Skripsi. Malang: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-27 09:23:12

No citation recorded.