Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{METANA26046, author = {Dista Tadeus and Khasnan Azazi and Didik Ariwibowo}, title = {Model Sistem Monitoring pH dan Kekeruhan pada Akuarium Air Tawar berbasis Internet of Things}, journal = {METANA}, volume = {15}, number = {2}, year = {2019}, keywords = {Aquarium; turbidity; acidity; IoT}, abstract = { Ikan hias dan vegetasi air memiliki rentang toleransi terhadap nilai parameter lingkungan . Parameter tersebut hendaknya senantiasa diawasi demi kelangsungan hidupnya. Internet of Things (IoT) telah dimanfaatkan sebagai sistem monitoring dan otomasi parameter lingkungan ikan dan vegetasi air namun sistem ini membutuhkan biaya yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan suatu model sistem monitoring berbasis IoT berbiaya rendah untuk memberikan informasi parameter pH dan kekeruhan air setiap saat kepada pemilik ikan hias. Sistem ini dibangun menggunakan komponen opensource dan sensor berbiaya rendah . Data monitoring digunakan untuk meng aktifkan aktuator berupa filter air. Fi lter akan aktif apabila tingkat kekeruhan air sudah melebihi batas kekeruhan yang ditentukan . Pengujian kekeruhan air aquarium menunjukkan saat kekeruhan mencapai 3000 ntu pukul 14.12 po mpa aktif dan filter bekerja sampai kekeruhan berada pada nilai 498 ntu pada pukul 17.00 dan pompa mati secara otomatis. Nilai pH dan kekeruhan air berhasil ditampilkan dengan baik di aplikasi Blynk pada ponsel. Hasil pengujian menyimpulkan bahwa sistem monitoring yang dikembangkan telah berhasil diimplementasikan dengan baik. Ornamental fish and aquatic vegetation have a tolerance range of environmental parameter values. These parameters should always be monitored for survival. Internet of Things (IoT) has been utilized as a monitoring and automation system for environmental parameters of fish and aquatic vegetation, but this system requires high costs. The purpose of this study is to develop a low-cost IoT-based monitoring system model to provide information on pH parameters and water turbidity at any time to ornamental fish owners. This system is built using opensource components and low-cost sensors. Monitoring data is used to activate the actuator in the form of a water filter. The filter will active if the turbidity level of water has exceeded the specified turbidity limit. The aquarium water turbidity test showed that when the turbidity reached 3000 ntu at 14.12 the pump was active and the filter worked until the turbidity was at 498 ntu at 17.00 and the pump automatically shut down. The pH value and the turbidity of the water were successfully displayed in the Blynk application on the cellphone. The test results concluded that the monitoring system developed was successfully implemented. }, issn = {2549-9130}, pages = {49--56} doi = {10.14710/metana.v15i2.26046}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/metana/article/view/26046} }
Refworks Citation Data :
Ikan hias dan vegetasi air memiliki rentang toleransi terhadap nilai parameter lingkungan. Parameter tersebut hendaknya senantiasa diawasi demi kelangsungan hidupnya. Internet of Things (IoT) telah dimanfaatkan sebagai sistem monitoring dan otomasi parameter lingkungan ikan dan vegetasi air namun sistem ini membutuhkan biaya yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan suatu model sistem monitoring berbasis IoT berbiaya rendah untuk memberikan informasi parameter pH dan kekeruhan air setiap saat kepada pemilik ikan hias. Sistem ini dibangun menggunakan komponen opensource dan sensor berbiaya rendah. Data monitoring digunakan untuk mengaktifkan aktuator berupa filter air. Filter akan aktif apabila tingkat kekeruhan air sudah melebihi batas kekeruhan yang ditentukan. Pengujian kekeruhan air aquarium menunjukkan saat kekeruhan mencapai 3000 ntu pukul 14.12 pompa aktif dan filter bekerja sampai kekeruhan berada pada nilai 498 ntu pada pukul 17.00 dan pompa mati secara otomatis. Nilai pH dan kekeruhan air berhasil ditampilkan dengan baik di aplikasi Blynk pada ponsel. Hasil pengujian menyimpulkan bahwa sistem monitoring yang dikembangkan telah berhasil diimplementasikan dengan baik.
Ornamental fish and aquatic vegetation have a tolerance range of environmental parameter values. These parameters should always be monitored for survival. Internet of Things (IoT) has been utilized as a monitoring and automation system for environmental parameters of fish and aquatic vegetation, but this system requires high costs. The purpose of this study is to develop a low-cost IoT-based monitoring system model to provide information on pH parameters and water turbidity at any time to ornamental fish owners. This system is built using opensource components and low-cost sensors. Monitoring data is used to activate the actuator in the form of a water filter. The filter will active if the turbidity level of water has exceeded the specified turbidity limit. The aquarium water turbidity test showed that when the turbidity reached 3000 ntu at 14.12 the pump was active and the filter worked until the turbidity was at 498 ntu at 17.00 and the pump automatically shut down. The pH value and the turbidity of the water were successfully displayed in the Blynk application on the cellphone. The test results concluded that the monitoring system developed was successfully implemented.
Article Metrics:
Last update:
Proceeding of the 3rd International Conference on Electronics, Biomedical Engineering, and Health Informatics
The Aquarium Monitoring System Design and Prototype for Ornamental Fish Farmers using NodeMCU with Telegram Data Notifications
Design of Feed Automation System and Water Quality Monitoring in Louhan Fish Aquarium Based on the Internet of Things
Last update: 2024-11-23 16:31:51
METANA diterbitkan oleh Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.